HANYA BERSANDAR PADA-NYA
“Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Karena TUHANlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat.” Amsal 3:5, 26.
“Hari demi hari Allah mengajar anak-anak-Nya. Melalui keadaan hidup sehari-hari, Ia mempersiapkan mereka untuk memainkan peran mereka di panggung yang lebih luas yang telah ditetapkan oleh pemeliharaan-Nya bagi mereka. Ujian harian itulah yang menentukan kemenangan atau kekalahan mereka dalam krisis besar kehidupan.”
“Mereka yang gagal menyadari ketergantungan mereka yang terus-menerus kepada Allah akan dikalahkan oleh godaan. Kita mungkin sekarang mengira bahwa kaki kita berdiri kokoh, dan bahwa kita tidak akan pernah goyah. Kita mungkin berkata dengan yakin, “Aku tahu kepada siapa aku percaya; tidak ada yang dapat menggoyahkan imanku kepada Allah dan kepada firman-Nya.” Namun, Setan berencana untuk memanfaatkan sifat-sifat tabiat yang kita warisi dan yang dipupuk, dan untuk membutakan mata kita terhadap kebutuhan dan cacat kita sendiri. Hanya dengan menyadari kelemahan kita sendiri dan memandang dengan teguh kepada Yesus saja, maka kita dapat berjalan dengan aman.” DA 382.3 – DA 382.4.
“Trust in the LORD with all thine heart; and lean not unto thine own understanding.For the LORD shall be thy confidence, and shall keep thy foot from being taken.” Proverbs 3:5, 26.
Day by day God instructs His children. By the circumstances of the daily life He is preparing them to act their part upon that wider stage to which His providence has appointed them. It is the issue of the daily test that determines their victory or defeat in life’s great crisis.
Those who fail to realize their constant dependence upon God will be overcome by temptation. We may now suppose that our feet stand secure, and that we shall never be moved. We may say with confidence, “I know in whom I have believed; nothing can shake my faith in God and in His word.” But Satan is planning to take advantage of our hereditary and cultivated traits of character, and to blind our eyes to our own necessities and defects. Only through realizing our own weakness and looking steadfastly unto Jesus can we walk securely. DA 382.3 – DA 382.4.***