RENCANA ALLAH ADALAH YANG TERBAIK
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Yeremia 29:11.
“Rencana kita tidak selalu merupakan rencana Allah. Dia mungkin melihat bahwa yang terbaik bagi kita dan tujuan-Nya adalah menolak niat terbaik kita, seperti yang Dia lakukan dalam kasus Daud. Namun, satu hal yang dapat kita yakini, Dia akan memberkati dan menggunakan barangsiapa yang dengan tulus mengabdikan diri dan segala yang mereka miliki untuk kemuliaan-Nya demi kemajuan tujuan-Nya. Jika Dia melihat bahwa yang terbaik adalah dengan tidak mengabulkan keinginan mereka, maka Dia akan mengimbangi penolakan tersebut dengan memberi mereka tanda-tanda kasih-Nya dan mempercayakan kepada mereka pelayanan lain.
Dalam perhatian dan kepedulian-Nya yang penuh kasih bagi kita, sering kali Dia yang memahami kita lebih baik daripada kita memahami diri kita sendiri menolak untuk mengizinkan kita secara egois mencari pemuasan ambisi kita sendiri. Namun Dia tidak mengizinkan kita untuk mengabaikan tugas-tugas sederhana namun suci yang ada di hadapan kita. Sering kali tugas-tugas ini memberikan pelatihan yang sangat penting untuk mempersiapkan kita bagi pekerjaan yang lebih tinggi. Sering kali rencana kita gagal agar rencana Tuhan bagi kita dapat berhasil.
Kita tidak pernah dipanggil untuk berkorban bagi Allah. Banyak hal yang Dia minta kita serahkan kepada-Nya, tetapi dengan melakukan ini kita sebenarnya menyerahkan apa yang menghalangi kita di jalan surgawi. Bahkan ketika diminta untuk menyerahkan hal-hal yang pada hakikatnya terlihat baik, kita dapat yakin bahwa Allah dengan demikian sedang mengerjakan kebaikan yang lebih tinggi bagi kita.
Dalam kehidupan mendatang, misteri-misteri yang telah mengganggu dan mengecewakan kita di sini akan menjadi jelas. Kita akan melihat bahwa doa-doa kita yang tampaknya tidak terjawab dan harapan-harapan yang tampaknya mengecewakan justru telah menjadi berkat-berkat terbesar bagi kita.
Kita harus memandang setiap tugas, betapapun sederhananya, sebagai sesuatu yang sakral karena merupakan bagian dari pelayanan kepada Allah. Doa kita sehari-hari seharusnya adalah, “Tuhan, bantulah aku untuk melakukan yang terbaik. Ajarilah aku cara melakukan pekerjaan yang lebih baik. Berikanlah aku kuasa dan keceriaan. Bantulah aku untuk membawakan pelayanan Juruselamat yang penuh kasih ke dalam pelayananku.” HDL 12.1 – HDL 13.3.,
GOD’S PLANS THE BEST
“For I know the thoughts that I think toward you, saith the LORD, thoughts of peace, and not of evil, to give you an expected end.” Jeremiah 29:11.
Our plans are not always God’s plans. He may see that it is best for us and for His cause to refuse our very best intentions, as He did in the case of David. But of one thing we may be assured, He will bless and use in the advancement of His cause those who sincerely devote themselves and all they have to His glory. If He sees it best not to grant their desires He will counterbalance the refusal by giving them tokens of His love and entrusting to them another service.
In His loving care and interest for us, often He who understands us better than we understand ourselves refuses to permit us selfishly to seek the gratification of our own ambition. He does not permit us to pass by the homely but sacred duties that lie next us. Often these duties afford the very training essential to prepare us for a higher work. Often our plans fail that God’s plans for us may succeed.
We are never called upon to make a real sacrifice for God. Many things He asks us to yield to Him, but in doing this we are but giving up that which hinders us in the heavenward way. Even when called upon to surrender those things which in themselves are good, we may be sure that God is thus working out for us some higher good.
In the future life the mysteries that here have annoyed and disappointed us will be made plain. We shall see that our seemingly unanswered prayers and disappointed hopes have been among our greatest blessings.
We are to look upon every duty, however humble, as sacred because it is a part of God’s service. Our daily prayer should be, “Lord, help me to do my best. Teach me how to do better work. Give me energy and cheerfulness. Help me to bring into my service the loving ministry of the Saviour.” HDL 12.1 – HDL 13.3.