TEMA SEMESTER: PEKERJAAN ALLAH MELALUI HAKIM-HAKIM
Pelajaran 4, Sabat 25 Januari 2025
KETIDAKSETIAAN
ISRAEL
“Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel.” Hakim-Hakim 2:10.
“Akan tetapi, terlepas dari takdir mereka yang tinggi, mereka memilih jalan yang mudah dan pemanjaan diri; mereka membiarkan kesempatan mereka untuk menaklukkan tanah itu berlalu begitu saja; dan selama beberapa generasi mereka ditindas oleh sisa-sisa orang penyembah berhala ini, yang, seperti yang telah dinubuatkan oleh nabi, seperti ‘duri’ di mata mereka, dan seperti ‘duri’ di sisi mereka.. (Bilangan 33:55).
“Bangsa Israel ‘bercampur baur dengan bangsa-bangsa, dan belajar cara-cara mereka bekerja (meniru perbuatan mereka.’ Mazmur 106:35. Mereka kawin campur dengan orang Kanaan, dan penyembahan berhala pun menyebar seperti wabah di seluruh negeri. ‘Mereka melayani berhala-berhala mereka: yang menjadi jerat bagi mereka. Ya, mereka mengorbankan anak laki-laki dan anak perempuan mereka kepada setan,… dan negeri itu tercemar dengan darah…. Maka menyalalah murka TUHAN terhadap umat-Nya, dan Ia jijik kepada milik-Nya sendiri.’ Mazmur 106:36-40.” —Patriarchs and Prophets, hlm. 544.
MINGGU
1. Ketika mereka berpaling dari Allah yang benar, siapakah yang diikuti orang Israel dalam bidang keagamaan?
Hakim-Hakim 2:11-13 Lalu orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan mereka beribadah kepada para Baal. 12 Mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti hati TUHAN. 13 Demikianlah mereka meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret.
“Sampai generasi yang telah menerima petunjuk dari Yosua punah, penyembahan berhala tidak mengalami banyak kemajuan; tetapi para orang tua itu telah mempersiapkan jalan bagi kemurtadan anak-anak mereka. Pengabaian terhadap larangan Allah di pihak mereka yang menguasai Kanaan menabur benih kejahatan yang terus menghasilkan buah yang pahit selama beberapa generasi. Kebiasaan sederhana orang Ibrani telah menjamin kesehatan fisik mereka; tetapi pergaulan dengan surga dunia ini telah menuntun pada pemanjaan selera dan nafsu, yang secara bertahap mengurangi kekuatan fisik dan melemahkan kekuatan mental dan moral…. ‘Mereka meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka, yang membawa mereka keluar dari tanah Mesir,’ ‘dan dipimpin-Nya mereka seperti kawanan hewan di padang gurun.’ (Hakim-Hakim 2:12, Mazmur 78:52).” —Patriarchs and Prophets, hlm. 544, 545. “Alasan mengapa anak-anak Israel meninggalkan Allah adalah karena generasi penerus itu tidak pernah diberi tahu tentang pembebasan besar dari Mesir oleh tangan Yesus Kristus. Para leluhur mereka tidak menceritakan kepada mereka sejarah tentang pemeliharaan ilahi yang telah dilakukan atas anak-anak Israel selama perjalanan mereka di padang gurun.” —Review and Herald, May 21, 1895.
DIJARAH DAN DIKALAHKAN
SENIN
2. Akibat buruk apakah yang timbul karena meninggalkan Allah yang benar dan mengikuti kecenderungan berdosa seseorang?
Hakim-Hakim 2:14, 15 Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka. 15 Setiap kali mereka maju, tangan TUHAN melawan mereka dan mendatangkan malapetaka kepada mereka, sesuai dengan apa yang telah diperingatkan kepada mereka oleh TUHAN dengan sumpah, sehingga mereka sangat terdesak.
“Mereka harus memberitahu kepada anak-anak mereka tanda-tanda kuasa Allah, dan melakukan upacara-upacara yang akan membangkitkan rasa ingin tahu, dan memberi mereka kesempatan untuk mengulang-ulangi pelajaran pekerjaan Allah dalam berurusan dengan umat-Nya. Akan tetapi, para orang tua ini telah gagal untuk menjalankan bagian yang telah Allah tetapkan bagi mereka dalam mengajar anak-anak mereka dengan tekun, tentang bagaimana mereka dapat bersikap cerdas dalam hal pekerjaan Allah dalam menuntun umat-Nya melalui padang gurun…. Orang tua mengabaikan pekerjaan yang telah Allah perintahkan untuk mereka lakukan, dan gagal untuk mengajar anak-anak mereka tentang maksud Allah terhadap umat pilihan-Nya. Mereka tidak mengingat fakta bahwa penyembahan berhala adalah dosa, dan bahwa menyembah allah-allah lain berarti meninggalkan Allah. Jika saja para orang tua telah memenuhi tugas mereka, maka kita tidak akan pernah memiliki catatan tentang generasi yang tidak mengenal Allah, dan karena itu diserahkan ke tangan para perusak.” —Review and Herald, May 21, 1895. “Oleh karena dosa-dosa mereka, orang Israel terpisah dari Allah; kekuatan-Nya terhalaukan dari mereka, dan mereka tidak dapat lagi menang melawan musuh-musuh mereka. Demikianlah mereka ditundukkan kepada bangsa-bangsa yang melalui Allah sebenarnya dapat mereka taklukkan.” —Patriarchs and Prophets, hlm. 545.
SELASA
3. Meskipun pada berbagai waktu Allah telah mengangkat hakim-hakim dan penyelamat untuk menjadi berkat bagi Israel, seberapa teguhkah komitmen umat ini untuk menaati Allah?
Hakim-Hakim 2:16,17 Maka TUHAN membangkitkan hakim-hakim, yang menyelamatkan mereka dari tangan perampok itu. 17Tetapi juga para hakim itu tidak mereka hiraukan, karena mereka berzinah dengan mengikuti allah lain dan sujud menyembah kepadanya. Mereka segera menyimpang dari jalan yang ditempuh oleh nenek moyangnya yang mendengarkan perintah TUHAN; mereka melakukan yang tidak patut.
“Namun, Ia tidak sepenuhnya meninggalkan umat-Nya. Selalu ada sisa umat yang setia kepada Allah; dan dari waktu ke waktu Allah telah membangkitkan orang-orang yang setia dan gagah berani untuk menghancurkan penyembahan berhala dan membebaskan orang Israel dari musuh-musuh mereka. Namun, ketika sang penyelamat telah mati, dan umat itu dilepaskan dari kekuasaannya, mereka perlahan-lahan akan kembali kepada berhala-berhala mereka. Demikianlah kisah tentang kemurtadan dan hukuman, tentang pengakuan dosa dan pembebasan, diulang-ulangi lagi dan lagi.”—Patriarchs and Prophets, hlm. 545.
ORANG ISRAEL KEHILANGAN IDENTITAS ROHANI MEREKA
RABU
4. Apakah yang ditunjukkan oleh fakta bahwa begitu seorang hakim meninggal, kesetiaan rakyat kepada Allah pun berakhir?
Hakim-Hakim 2:18, 19 Setiap kali apabila TUHAN membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka TUHAN menyertai hakim itu dan menyelamatkan mereka dari tangan musuh mereka selama hakim itu hidup; sebab TUHAN berbelas kasihan mendengar rintihan mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas mereka. 19 Tetapi apabila hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat dari nenek moyang mereka, dengan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya; dalam hal apapun mereka tidak berhenti dengan perbuatan dan kelakuan mereka yang tegar itu.
“Jika Allah tidak memiliki hukum, maka tidak akan ada penghakiman, dan kasus-kasus pria dan wanita tidak akan dibawa ke pengadilan yang khidmat, di hadapan Hakim yang adil. Jika kita tidak ditemukan selaras dengan kehendak Allah dalam hidup ini, kita pun tidak akan menjadi selaras dengan kehendak-Nya dalam kehidupan yang akan datang. Alasan apakah yang dapat kita ajukan untuk ketidaktaatan terhadap hukum pemerintahan Allah? … Engkau akan diyakinkan bersalah sebelum kehidupanmu sendiri dinyatakan. Setiap orang yang belum diselamatkan akan melihat di mana ia menyimpang dari yang benar, dan akan menyadari pengaruh kehidupan ketidaktaatannya yang diberikan untuk memalingkan orang lain dari jalan kebenaran. Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.’ (Roma 14:12), dan baik yang hidup dan yang mati akan berdiri di hadapan takhta pengadilan Kristus. Hal-hal yang rahasia pun akan dinyatakan.” —Signs of the Times, December 29, 1887.
KAMIS
5. Mengapa janji yang telah dibuat kepada mereka sebelumnya tidak dapat dipenuhi?
Hakim-Hakim 2:20, 21 Apabila murka TUHAN bangkit terhadap orang Israel, berfirmanlah Ia: “Karena bangsa ini melanggar perjanjian yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyang mereka, dan tidak mendengarkan firman-Ku, 21 maka Akupun tidak mau menghalau lagi dari depan mereka satupun dari bangsa-bangsa yang ditinggalkan Yosua pada waktu matinya,
“‘Mereka tidak berhenti dari perbuatan mereka sendiri, maupun dari jalan mereka yang keras kepala. Dan murka Allah menyala terhadap Israel; dan dia berkata, Karena orang-orang ini telah melanggar perjanjian-Ku yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyang mereka, dan tidak mendengarkan suara-Ku; Aku juga tidak akan mengusir seorang pun dari hadapan mereka dari bangsa-bangsa yang ditinggalkan Yosua ketika dia meninggal.’
“Allah berusaha membawa umat-Nya kepada posisi di mana Dia dapat menyatakan kuasa-Nya demi mereka; tetapi hati mereka malah bertekad untuk menjauh dari Allah, dan mereka tidak mau tunduk pada tuntutan-Nya. Betapa butanya! Betapa bodohnya! Dan sama tidak masuk akalnya jalan hidup orang-orang yang telah dikaruniai Allah dengan karunia intelektual dan dikelilingi dengan berkat-berkat dunia ini, namun yang malah lebih memilih keuntungan duniawi, dan bahkan pemanjaan nafsu yang merendahkan, daripada kebaikan Allah dan kasih-Nya yang tak terbatas.” —Signs of the Times, June 9, 1881.
JUMAT
6. Apakah maksud Allah dalam mengizinkan bangsa-bangsa untuk menguji Israel? Seberapa mampukah kita mengenali apa yang Allah izinkan untuk menguji kita saat ini?
Hakim-Hakim 2:23; 3:1, 4-6 Demikianlah TUHAN membiarkan bangsa-bangsa itu tinggal dengan tidak segera menghalau mereka; mereka tidak diserahkan-Nya ke dalam tangan Yosua.…. 3:1Inilah bangsa-bangsa yang dibiarkan TUHAN tinggal untuk mencobai orang Israel itu dengan perantaraan mereka, yakni semua orang Israel yang tidak mengenal perang Kanaan;… 4Mereka itu ada di sana, supaya Ia mencobai orang Israel dengan perantaraan mereka untuk mengetahui, apakah mereka mendengarkan perintah yang diberikan TUHAN kepada nenek moyang mereka dengan perantaraan Musa. 5Demikianlah orang Israel itu diam di tengah-tengah orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus. 6Mereka mengambil anak-anak perempuan, orang-orang itu menjadi isteri mereka dan memberikan anak-anak perempuan mereka kepada anak-anak lelaki orang-orang itu, serta beribadah kepada allah orang-orang itu.
“Akan tetapi, meskipun kekuasaan orang Kanaan telah dipatahkan, mereka belum sepenuhnya direbut. Di sebelah barat, orang Filistin masih menguasai dataran subur di sepanjang pantai, sementara di sebelah utara mereka adalah wilayah orang Sidon. Libanon juga dikuasai oleh orang-orang Sidon; dan di sebelah selatan, ke arah Mesir, tanah itu masih diduduki oleh musuh-musuh Israel.” —Patriarchs and Prophets, hlm. 511.
SABAT
TANGGUNG JAWAB SETIAP SUKU
7. Mengapa Allah tidak mengizinkan Yosua mengusir bangsa-bangsa kafir sepenuhnya dari wilayah yang diterima oleh suku-suku tersebut? Apa tanggung jawab masing-masing?
Hakim-Hakim 2:22 supaya dengan perantaraan bangsa-bangsa itu Aku mencobai orang Israel, apakah mereka tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, seperti yang dilakukan oleh nenek moyang mereka, atau tidak.
“Seluruh negeri, baik bagian yang sudah ditaklukkan maupun yang belum ditaklukkan, harus dibagi di antara suku-suku. Dan merupakan tugas setiap suku untuk menaklukkan sepenuhnya warisannya sendiri. Jika orang-orang itu terbukti setia kepada Allah, Ia akan mengusir musuh-musuh mereka dari hadapan mereka; dan Ia berjanji untuk memberi mereka harta milik yang lebih besar lagi jika mereka mau setia pada perjanjian-Nya.” —Patriarchs and Prophets, hlm. 511.
“Tetapi kecuali kita menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada pelayanan-Nya, dan berjalan dalam ketaatan kepada perintah-perintah-Nya, kita tidak dapat memberikan bukti bahwa kita adalah anggota keluarga kerajaan. Alangkah baiknya jika kita dapat menyadari kasih yang telah Allah nyatakan kepada kita orang-orang berdosa yang telah jatuh, dengan memberikan Anak-Nya yang tunggal untuk keselamatan kita! Kita tidak boleh melupakan fakta bahwa mereka yang ditebus Kristus dengan harga yang tidak terbatas harus disucikan, agar mereka dapat menjadi umat yang istimewa bagi-Nya, yang bersemangat dalam pekerjaan baik. Kita harus merasa bahwa Kristus telah memberikan kepada kita kehormatan khusus dengan membedakan kita dari dunia, padahal Ia bisa saja membiarkan kita binasa dalam dosa-dosa kita.” —Signs of the Times, June 9, 1881.
UNTUK PELAJARAN TAMBAHAN
“Allah telah menempatkan umat-Nya di Kanaan sebagai benteng yang kuat untuk menahan gelombang kejahatan moral, agar tidak membanjiri dunia. Jika setia kepada-Nya, Allah bermaksud agar Israel terus menaklukkan dan menaklukkan. Ia akan menyerahkan ke tangan mereka bangsa-bangsa yang lebih besar dan lebih kuat daripada orang Kanaan. Janji itu adalah: ‘Jika kamu sungguh-sungguh berpegang pada perintah yang kusampaikan kepadamu untuk dilakukan, dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan berpaut pada-Nya, maka TUHAN akan menghalau segala bangsa ini dari hadapanmu, sehingga kamu menduduki daerah bangsa-bangsa yang lebih besar dan lebih kuat dari padamu. Setiap tempat yang diinjak oleh telapak kakimu, kamulah yang akan memilikinya: mulai dari padang gurun sampai gunung Libanon, dan dari sungai itu, yakni sungai Efrat, sampai laut sebelah barat, akan menjadi daerahmu.’ Ulangan 11:22-24.”—Patriarchs and Prophets, hlm. 544.
“Allah ingin umat-Nya menunjukkan perbedaan yang jelas dan nyata, dalam hal tabiat dan perilaku, dengan dunia yang tidak percaya. Kita harus menjadi ‘bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri….’ (1 Petrus 2:9). Hanya dengan kewaspadaan yang terus-menerus dan doa yang sungguh-sungguh, yang dipadukan dengan iman, maka kita dapat memelihara tabiat kita yang dikuduskan dan dikhususkan sebagai putra dan putri Allah.” —Signs of the Times, June 9, 1881.