MENJADIKAN KRISTUS SEBAGAI SAHABAT SETIA KITA
“Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: “Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau.” Yesaya 41:13.
“Merupakan hak istimewamu untuk dapat menjadikan Kristus sebagai sahabat setiamu… Sungguh persahabatan yang indah, yang begitu menyegarkan, begitu menenangkan, dan yang menuntun hidup! Apakah ada yang dapat memberikan sukacita selain dari mengikuti Kristus dan mendengarkan firman-Nya? Dia telah menyerahkan hidup-Nya bagi kita. Dia selalu siap untuk menguatkan dan memberkati kita. Dia memberi kita pertolongan dalam menghadapi pencobaan dan keberanian dalam kesulitan. Kasih karunia-Nya mempersiapkan kita untuk tugas. Dia dijadikan bagi kita hikmat dan kebenaran dan pengudusan dan penebusan. Roh-Nya mendatangkan kekudusan, dan dalam persekutuan dengan-Nya terdapatlah kedamaian dan ketenangan.”
“Secara tidak sadar kita akan meniru barangsiapa yang kita ajak bergaul. Barangsiapa yang bersekutu dengan Kristus akan menjadi seperti Kristus. Namun, ketika engkau terus-menerus mengeluh tentang apa yang dilakukan atau tidak dilakukan seseorang, berarti engkau sedang gagal mengakui persahabatanmu dengan Allah. Dia akan memisahkan diri dari orang-orang yang tidak memperoleh manfaat dari kehadiran-Nya.”
“Kesadaran akan kehadiran Kristus adalah pemeriksaan terus-menerus terhadap perilaku suka mengeluh dan suka mencari-cari kesalahan. Kehendak Juruselamat akan menahankan kata-kata tajam dari hawa nafsu. Dia membantu kita mengatasi godaan untuk bertindak berlebihan, atau untuk menjadi egois dan haus akan kekuasaan. Ketika musuh datang kepadamu dengan daya tariknya, pandanglah dengan iman kepada Sahabatmu yang tak terlihat. Seperti dirimu sendiri, bayangkan tentang Apa yang akan Yesus lakukan dalam keadaan yang sama seperti itu? Jika melalui berbagai urusan dalam kehidupan, dengan berbagai pekerjaannya, kehadiran Kristus dikenali, maka suasana yang sama sekali berbeda akan mengelilingi jiwa. Ketika godaan datang, peringatan akan datang seolah-olah ada suara yang berbicara, “Oleh karena nama-Ku Aku menahan amarah-Ku dan oleh karena kemasyhuran-Ku Aku mengasihani engkau, sehingga Aku tidak melenyapkan engkau.” Yesaya 48:9.” 16LtMs, Lt 94, 1901, par. 10-12.
MAKING CHRIST AS OUR CONSTANT COMPANION (BEST FRIEND)
“For I the LORD thy God will hold thy right hand, saying unto thee, Fear not; I will help thee.” Isaiah 41:13.
“It is your privilege to make Christ your constant companion… What companionship is this, so refreshing, so soothing, so instructive! What can give such joy as following Christ and listening to His words? He gave His life for us. He is ever ready to strengthen and bless us. He gives us help in temptation and courage in difficulty. His grace braces us for duty. He is made unto us wisdom and righteousness and sanctification and redemption. His Spirit brings holiness, and in His society there is peace and rest.”
“Unconsciously we imitate those with whom we associate. Those who commune with Christ become like Christ. But when you are constantly complaining about what someone did or did not do, you fail to acknowledge the Lord’s companionship. He separates from the one who is not benefited by His presence.”
“The realization of Christ’s presence is a constant check on complaint and fault-finding. The Saviour’s will restrains the cutting words of passion. He helps us to overcome the temptation to over-reach, to be selfish and exacting. When the enemy comes to you with his allurements, look by faith to your unseen Friend. As yourself, What would Jesus do under such circumstances? If through the whole circle of life, with its varied occupations, Christ’s presence were recognized, an entirely different atmosphere would surround the soul. When temptation came, the caution would come as though a voice were speaking, “For My sake, refrain from speaking those words of irritation. For My sake, do not that selfish action.” 16LtMs, Lt 94, 1901, par. 10-12.***