Renungan Pagi 4 Februari 2025

MENJADI UMAT PILIHAN, KEPUNYAAN ALLAH

Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.” 1 Petrus 2:9.

“Ketika kita membaca firman Allah, betapa jelasnya lah terlihat bahwa umat-Nya harus menjadi unik dan berbeda dari dunia yang tidak percaya di sekitar mereka. Keberadaan kita memang menarik dan sangat menentukan; karena hidup di akhir zaman, maka betapa penting bagi kita untuk meniru teladan Kristus, dan hidup sebagaimana Dia. “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikut Aku.” (Matius 16:24, Lukas 9:23). Pendapat dan hikmat manusia tidak boleh menjadi yang membimbing atau mengatur kita. Sebab pendapat dan hikmat manusia selalu cenderung untuk menjauhkan kita dari salib. Para hamba Kristus bukannya untuk memiliki rumah maupun harta mereka di bumi ini disini. Alangkah baiknya jika mereka semua dapat memahami bahwa hanya oleh karena Allah berkuasa, maka kita diizinkan untuk tinggal dalam damai dan aman di antara musuh-musuh kita. Bukan hak istimewa kita untuk mengklaim adanya perlakuan khusus dari dunia ini. Kita harus rela bilapun menjadi miskin dan dihina di antara manusia, sampai akhirnya peperangan berakhir dan kemenangan diraih. Anggota-anggota jemaat Kristus sedang dipanggil untuk keluar dan terpisah dari persekutuan dunia dan roh dunia; kekuatan dan kuasa mereka adalah berasal dari pilihan dan penerimaan Allah.” 1T 286.2-3.

“But ye are a chosen generation, a royal priesthood, an holy nation, a peculiar people; that ye should show forth the praises of Him who hath called you out of darkness into His marvelous light.” 1 Peter 2:9.

“As we read the word of God, how plain it appears that His people are to be peculiar and distinct from the unbelieving world around them. Our position is interesting and fearful; living in the last days, how important that we imitate the example of Christ, and walk even as He walked. “If any man will come after Me, let him deny himself, and take up his cross, and follow Me.” The opinions and wisdom of men must not guide or govern us. They always lead away from the cross. The servants of Christ have neither their home nor their treasure here. Would that all of them could understand that it is only because the Lord reigns that we are even permitted to dwell in peace and safety among our enemies. It is not our privilege to claim special favors of the world. We must consent to be poor and despised among men, until the warfare is finished and the victory won. The members of Christ are called to come out and be separate from the friendship and spirit of the world; their strength and power consists in being chosen and accepted of God.” 1T 286.2-3.