Renungan Petang 4 Maret 2025

BERKAT BAGI YANG SUCI HATINYA

Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.” Matius 5:8.

“Oh, betapa hebatnya pernyataan ini! Semoga Allah menanamkan dalam hati kita pemahaman yang cerdas tentang apa artinya menjadi suci di dalam hati. Berapa banyak jam kita telah berjalan menjauh dari Allah, oleh karena kita membiarkan bayang-bayang yang Setan telah buat di jalan kita menarik perhatian kita, dan kita memandang kegelapan dan bukannya terang. Apa tujuan Setan menjaga pikiran kita dalam kegelapan demikian? Yaitu agar dengan memandangnya kita dapat diubah menjadi gambar yang sama. Dengan memandang awan, kita sendiri menjadi gelap. Namun ketika Yesus bersama kita, kita dapat dengan gembira menanggung kuk-Nya dan memgenali bahwa diri kita sedang bersama Kristus, karena hidup kita tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah.” 7LtMs, Lt 42, 1892, par.  6.

“Orang yang suci hatinya akan melihat Allah. Sementara semua orang akan melihat Kristus sebagai hakim, maka orang yang suci hatinya akan melihat Dia sebagai sahabat…” ST 3 Oktober 1895, par. 3.

“Dalam penilaian Allah, hati yang suci adalah lebih berharga daripada emas Ofir. Hati yang suci adalah bait suci tempat Allah tinggal, tempat kudus, tempat Kristus tinggal. Hati yang suci berada di atas segala sesuatu yang murahan dan rendahan; hati yang suci adalah bagai terang yang bersinar, tempat penyimpanan harta karun yang dari padanya terlihat dunia yang suci dan yang membangkitkan semangat. Hati adalah tempat di mana citra Allah dapat dikenali, dan di mana kesenangan tertingginya adalah oleh memandang gambar-Nya. Itulah hati yang menemukan kesenangan dan kepuasannya yang sempurna dan satu-satunya di dalam Allah, dan yang pikiran, maksud, dan tujuannya hidup dengan kesalehan. Hati seperti itu adalah tempat yang suci; hati seperti itu adalah perbendaharaan segala kebajikan. Dia yang memiliki hati seperti itu adalah teladan bagi yang tua maupun yang muda. Bait suci yang sempurna ini tidak menginginkan tamu ataupun menikmati kebersamaan yang tidak selaras dengan Allah.” 12LtMs, Lt 117, 1897, par.  23.

“Allah hanya akan bekerja dengan orang-orang yang hatinya bersedia untuk selaras dengan-Nya. Ketika ini dilakukan, jiwa akan siap untuk mewujudkan maksud-maksud Allah yang tertinggi, seturut dengan kehendak-Nya. Kemudian sinar terang Matahari Kebenaran bersinar ke dalam jiwa, dan kemudian dikomunikasikan kepada jiwa-jiwa lain.” 12LtMs, Lt 117, 1897, par. 25.

Blessed are the pure in heart: for they shall see God.” Matthew 5:8.

“O, what a statement is this! May the Lord impress our hearts with an intelligent understanding of what it is to be pure in heart. How many hours we walk apart from God, because we let the shadows that Satan has cast across our pathway attract our attention, and we look upon the darkness rather than the light. What is Satan’s object in thus keeping our minds upon the darkness? It is that by beholding we may become changed to the same image. By beholding the clouds, we become dark ourselves. But when Jesus is with us we can cheerfully bear His yoke and identify ourselves with Christ, for our life is hid with Christ in God.” 7LtMs, Lt 42, 1892, par. 6.

“The pure in heart shall see God. While all men shall behold Christ as a judge, the pure in heart shall behold him as a friend…”  ST October 3,  1895, par. 3.

“In the estimation of God, a pure heart is more precious than the gold of Ophir. A pure heart is the temple where God dwells, the sanctuary where Christ takes up His abode. A pure heart is above everything that is cheap and low; it is a shining light, a treasure house from which come uplifting, sanctified worlds. It is a place where the imagery of God is recognized, and where the highest delight is to behold His image. It is a heart that finds its whole and only pleasure and satisfaction in God, and whose thoughts and intents and purposes are alive with godliness. Such a heart is a sacred place; it is a treasury of all virtue. He who possesses such a heart is an example for old and young. This perfect temple wants no guest, relishes no company that does not perfectly harmonize with God.” 12LtMs, Lt 117, 1897, par. 23.

“God will work only with those whose hearts are willing to come into harmony with Him. When this is done, the soul is fitted to bring forth the highest purposes of God, according to His will. Then the bright beams of the Sun of Righteousness shine into the soul, and are communicated to others.” 12LtMs, Lt 117, 1897, par. 25.

***