Renungan Pagi 17 Maret 2025

SENJATA KITA DALAM PERJUANGAN SEKARANG INI

Karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus.” 2 Korintus 10:4, 5.

“Allah sedang memanggil para pekerja di kebun anggur-Nya. Dia menginginkan orang-orang yang memiliki pendidikan dalam Firman Allah, yang senjata perangnya bukan yang bersifat duniawi, … (2 Korintus 10:4, 5). Pemberitaan Firman tidak hanya untuk memberikan informasi. Hati harus disentuh dan kemauan diarahkan ke jalan menuju surga. Pengajaran yang gagal dalam hal ini tidak ada nilainya.” 12LtMs, Ms 188, 1897, par. 3

“Dalam berurusan dengan orang-orang yang tidak masuk akal dan jahat, mereka yang percaya pada kebenaran harus berhati-hati untuk tidak menjatuhkan diri mereka ke tingkat yang sama, di mana mereka akan menggunakan senjata Setan yang sama yang digunakan musuh-musuh mereka, dengan memberikan kendali bebas pada perasaan pribadi yang kuat, dan membangkitkan terhadap diri mereka sendiri dan terhadap pekerjaan yang Allah telah berikan kepada mereka untuk dilakukan, nafsu dan permusuhan yang pahit. Tetaplah tegar dalam Yesus. Kita adalah pekerja bersama dengan Allah. Kepada kita diberikan senjata rohani, yang perkasa untuk merobohkan benteng-benteng musuh. Kita tidak boleh menyalahartikan iman kita dengan memasukkan sifat-sifat tabiat yang tidak seperti Kristus ke dalam pekerjaan. Kita harus meninggikan hukum Allah, sebagai pengikat kita dengan Yesus Kristus dan semua orang yang mengasihi Dia dan menaati perintah-perintah-Nya. Kita juga harus menyatakan kasih bagi jiwa-jiwa yang Kristus telah mati untuk mereka. Iman kita harus ditunjukkan sebagai kuasa yang mana Kristus adalah Penciptanya. Dan Alkitab, firman-Nya, harus membuat kita berhikmat untuk keselamatan.”

“Bukan khotbah yang memberikan bukti bahwa jiwa dilahirkan kembali. Penghargaan atas kelemahlembutan Kristus terhadap domba-domba di padang rumput-Nya lah yang memberikan bukti akan hal ini.” —13LtMs, Ms 46, 31 Maret 1898, TDG 99.

For the weapons of our warfare are not carnal, but mighty through God to the pulling down of strong holds; Casting down imaginations, and every high thing that exalteth itself against the knowledge of God, and bringing into captivity every thought to the obedience of Christ.” 2 Corinthians 10:4, 5.

“God calls for laborers in His vineyard. He wants men who have an education in the Word of God, whose weapons of warfare are not carnal, … (2 Corinthians 10:4, 5). The preaching of the Word is not alone to give information. Hearts must be touched and the will directed in the path to heaven. The teaching that fails of this is of no value.” 12LtMs, Ms 188, 1897, par. 3

“In dealing with unreasonable and wicked men, those who believe the truth are to be careful not to bring themselves down to the same level, where they will use the same Satanic weapons that their enemies use, by giving loose rein to strong personal feelings, and arousing against themselves and against the work the Lord has given them to do, passion and bitter enmity. Keep Jesus uplifted. We are laborers together with God. We are provided with spiritual weapons, mighty to the pulling down of the strongholds of the enemy. We must in no case misrepresent our faith by weaving unChristlike attributes into the work. We must exalt the law of God, as binding us up with Jesus Christ and all who love Him and keep His commandments. We are also to reveal a love for the souls for whom Christ has died. Our faith is to be demonstrated as a power of which Christ is the Author. And the Bible, His word, is to make us wise unto salvation.” 

“It is not sermonizing that gives evidence that the soul is born again. An appreciation of Christ’s tenderness toward the sheep of His pasture gives evidence of this.” —13LtMs, Ms 46, 31 Maret 1898 “The Work Before God’s People.” TDG 99.

***