Renungan Petang 22 Maret 2025

NILAI HUKUM ALLAH

Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih dari pada emas, bahkan dari pada emas tua.” Mazmur 119:127.

“Ketika hukum Allah hendak dibatalkan, ketika nama-Nya dicemarkan, ketika orang-orang yang menganggap hari ketujuh sebagai hari Sabat malah dianggap sebagai yang tidak setia kepada hukum negara, ketika serigala berbulu domba tampil, melalui kebutaan pikiran dan kekerasan hati, berusaha memaksa hati nurani, akankah kita menyerahkan kesetiaan kita kepada Allah? Tidak, jangan sampai. Orang yang berbuat salah dipenuhi dengan kebencian setan terhadap orang-orang yang setia kepada perintah-perintah Allah, tetapi nilai hukum Allah sebagai aturan perilaku harus dinyatakan.”

“Roh orang-orang yang menaati Allah akan meningkat saat dunia dan gereja bersatu dalam upaya untuk meniadakan hukum. Orang-orang ini akan berkata bersama Pemazmur, “Adapun aku, aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih dari emas; “lebih dari pada emas tua (emas murni).” [Mazmur 119:127.] Inilah yang pasti akan terjadi ketika hukum Allah hendak ditiadakan oleh tindakan nasional. Ketika hari Minggu ditinggikan dan dipertahankan oleh hukum masyarakat / negara, maka prinsip yang menggerakkan umat Allah akan dinyatakan dengan jelas, sebagaimana prinsip tiga orang Ibrani dinyatakan nyata ketika Nebukadnezar memerintahkan mereka untuk menyembah patung emas di dataran Dura. Kita dapat melihat apa tugas kita ketika kebenaran dikalahkan oleh kepalsuan.”

“Hukum Allah tidak dapat dibatalkan oleh hukum suatu bangsa. Ketika hukum diinjak-injak dalam debu, maka kesucian perintah-perintah Allah ini akan tetap ditegakkan kebenarannya oleh barangsiapa yang setia kepada-Nya. Kita tidak boleh membuat tuduhan atau mencaci-maki terhadap bangsa-bangsa, karena ini akan menutup jalan kita sehingga kita tidak dapat menyalakan terang di hadapan orang-orang. Setiap keberatan yang diajukan terhadap perintah-perintah Allah akan membuka jalan bagi kemajuan kebenaran, dan memungkinkan para pembelanya untuk menyampaikan nilainya di hadapan manusia. Ada keindahan dan kekuatan dalam kebenaran yang tidak dapat dibuat sedemikian jelasnya oleh apa pun selain melalui pertentangan dan penganiayaan. Ketika ini dinyatakan, banyak orang akan bertobat kepada kebenaran.” 11LtMs, Ms 15, 1896, par. 33-35.

Therefore I love thy commandments above gold; yea, above fine gold.” Psalms 119:127.

“When the law of God is being made void, when His name is dishonored, when it is considered disloyal to the laws of the land to keep the seventh day as the Sabbath, when wolves in sheep’s clothing, through blindness of mind and hardness of heart, are seeking to compel the conscience, shall we give up our loyalty to God? No, no. The wrongdoer is filled with a satanic hatred against those who are loyal to the commandments of God, but the value of God’s law as a rule of conduct must be made manifest.”

“The zeal of those who obey the Lord will be increased as the world and the church unite in making void the law. They will say with the Psalmist, “As for me I love thy commandments above gold, yea; above fine gold.” [Psalm 119:127.] This is what will be sure to occur when the law of God is made void by a national act. When Sunday is exalted and sustained by law, then the principle that actuates the people of God will be made manifest, as the principle of the three Hebrews was made manifest when Nebuchadnezzar commanded them to worship the golden image in the plain of Dura. We can see what our duty is when the truth is overborne by falsehood.”

“The law of God cannot be made void by the law of a nation. When the law is trampled in the dust, the sacredness of the commandments of God will be vindicated by those who are loyal to Him. We are to make no railing accusation against the nations, for this would close our way so that we could not set the light before the people. Every objection raised against the commandments of God will make a way for the advancement of truth, and enable its advocates to present its value before men. There is a beauty and force in the truth that nothing can make so apparent as opposition and persecution. When this is revealed, many will be converted to the truth.” 11LtMs, Ms 15, 1896, par. 33-35.***