Pelajaran Sekolah Sabat 29 Maret 2025

TEMA SEMESTER: PEKERJAAN ALLAH MELALUI HAKIM-HAKIM

Pelajaran 13, Sabat 29 Maret 2025

ALLAH
MENGGUNAKAN YEFTA

UNTUK MEMBEBASKAN ISRAEL

Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik. 32Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi, 33yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, 34memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing.” Ibrani 11:31-34.

MINGGU

PERMOHONAN DAN PEMBAHARUAN

1. Apakah yang dicatat dalam Alkitab mengenai latar belakang Yefta dan cara saudara-saudaranya memperlakukannya?

Hakim-Hakim 11:1-3 Adapun Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal; ayah Yefta ialah Gilead. 2Juga isteri Gilead melahirkan anak-anak lelaki baginya. Setelah besar anak-anak isterinya ini, maka mereka mengusir Yefta, katanya kepadanya: “Engkau tidak mendapat milik pusaka dalam keluarga kami, sebab engkau anak dari perempuan lain.” 3Maka larilah Yefta dari saudara-saudaranya itu dan diam di tanah Tob; di sana berkumpullah kepadanya petualang-petualang yang pergi merampok bersama-sama dengan dia.

“Hamba-hamba Allah yang teguh biasanya menderita penganiayaan paling pahit dari guru-guru agama yang palsu. Namun, para nabi sejati akan lebih memilih celaan, dan bahkan kematian, daripada ketidaksetiaan kepada Tuhan. Mata Yang Tak Terbatas mengawasi alat-alat teguran ilahi, dan mereka memikul tanggung jawab yang berat. Namun, Tuhan menganggap cedera yang dilakukan kepada mereka melalui salah tafsir, kepalsuan, atau penyalahgunaan seolah-olah itu dilakukan kepada diri-Nya sendiri, dan akan menghukum sesuai dengan itu.” —Testimonies for the Church, jilid 4, hlm. 167.

SENIN

2. Musuh-musuh mana sajakah yang berperang melawan Israel? Kepada siapakah orang Israel mencari jalan keluar dari masalah yang mengerikan ini?

Hakim-Hakim 11:4-7 Beberapa waktu kemudian bani Amon berperang melawan orang Israel. 5Dan ketika bani Amon itu berperang melawan orang Israel, pergilah para tua-tua Gilead menjemput Yefta dari tanah Tob. 6Kata mereka kepada Yefta: “Mari, jadilah panglima kami dan biarlah kita berperang melawan bani Amon.” 7Tetapi kata Yefta kepada para tua-tua Gilead itu: “Bukankah kamu sendiri membenci aku dan mengusir aku dari keluargaku? Mengapa kamu datang sekarang kepadaku, pada waktu kamu terdesak?”

“Setan senang dengan perang, karena perang membangkitkan nafsu terburuk jiwa dan kemudian menyeret korbannya ke dalam kekekalan yang berlumuran darah dan kejahatan. Tujuannya adalah untuk menghasut bangsa-bangsa untuk berperang satu sama lain, karena dengan demikian ia dapat mengalihkan pikiran orang-orang dari pekerjaan persiapan untuk menghadapi hari Tuhan.” —The Great Controversy, hlm. 589.

SELASA

YEFTA DIPANGGIL UNTUK MEMIMPIN

3. Sebagai hasil dari kesepakatan yang dibuat, dalam posisi apakah Yefta berada?

Hakim-Hakim 11:8-11 Kemudian berkatalah para tua-tua Gilead kepada Yefta: “Memang, kami datang kembali sekarang kepadamu, ikutilah kami dan berperanglah melawan bani Amon, maka engkau akan menjadi kepala atas kami, atas seluruh penduduk Gilead.” 9Kata Yefta kepada para tua-tua Gilead: “Jadi, jika kamu membawa aku kembali untuk berperang melawan bani Amon, dan TUHAN menyerahkan mereka kepadaku, maka akulah yang akan menjadi kepala atas kamu?” 10Lalu kata para tua-tua Gilead kepada Yefta: “Demi TUHAN yang mendengarkannya sebagai saksi antara kita: Kami akan berbuat seperti katamu itu.” 11Maka Yefta ikut dengan para tua-tua Gilead, lalu bangsa itu mengangkat dia menjadi kepala dan panglima mereka. Tetapi Yefta membawa seluruh perkaranya itu ke hadapan TUHAN, di Mizpa.

“Orang Israel kini merendahkan diri di hadapan Allah. ‘Dan mereka menyingkirkan para ilah asing dari tengah-tengah mereka, lalu beribadah kepada Allah.’ Dan hati kasih Allah pun berduka—‘tidak dapat lagi menahan hati-Nya melihat kesukaran mereka.’ Oh, belas kasihan Allah kita yang panjang sabar! Ketika umat-Nya menyingkirkan dosa-dosa yang telah menutup kehadiran-Nya, Dia mendengar doa-doa mereka dan segera mulai bekerja bagi mereka.

“Seorang penyelamat muncul dalam pribadi Yefta, seorang Gilead, yang berperang melawan orang Amon dan secara efektif menghancurkan kekuatan mereka. Selama delapan belas tahun saat itu Israel telah menderita di bawah penindasan musuh-musuhnya, namun, sekali lagi pelajaran yang diajarkan oleh penderitaan malah dilupakan.” —Patriarchs and Prophets, hlm. 558.

RABU

4. Argumen meyakinkan apakah yang diajukan Yefta secara tertulis untuk membujuk raja bani Amon agar tidak menyerang Israel?

Hakim-Hakim 11:12, 26-28 Kemudian Yefta mengirim utusan kepada raja bani Amon dengan pesan: “Apakah urusanmu dengan aku, sehingga engkau mendatangi aku untuk memerangi negeriku?” … 26Ketika orang Israel diam di Hesybon dengan segala anak kotanya, di Aroer dengan segala anak kotanya, dan di segala kota sepanjang kedua tepi sungai Arnon selama tiga ratus tahun, mengapa pada waktu itu engkau tidak melepaskan kota-kota itu? 27Jadi aku tidak bersalah terhadap engkau, tetapi engkau berbuat jahat terhadap aku dengan berperang melawan aku. TUHAN, Hakim itu, Dialah yang menjadi hakim pada hari ini antara orang Israel dan bani Amon.” 28Tetapi raja bani Amon tidak mendengarkan perkataan yang disampaikan kepadanya oleh utusan-utusan Yefta.

“Poin-poin sulit dari kebenaran masa kini telah dicapai melalui usaha sungguh-sungguh dari beberapa orang yang mengabdikan diri pada pekerjaan itu. Puasa dan doa yang sungguh-sungguh kepada Allah telah menggerakkan-Nya untuk membukakan perbendaharaan kebenaran-Nya bagi pemahaman mereka. Lawan-lawan yang licik dan Goliat yang sombong harus dihadapi, kadang-kadang berhadapan muka, tetapi lebih sering dengan pena. Setan telah mendesak manusia untuk melakukan perlawanan yang sengit, untuk membutakan mata dan menggelapkan pemahaman orang-orang. Beberapa orang yang memiliki minat terhadap tujuan dan kebenaran Tuhan di hati mereka bangkit untuk membelanya. Mereka tidak mencari kemudahan, tetapi bersedia mempertaruhkan bahkan hidup mereka demi kebenaran.” —Testimonies for the Church, jilid 2, hlm. 650, 651.

KAMIS

KONFLIK DAN KEMENANGAN

5. Apakah yang terjadi pada orang Amon ketika mereka menolak menerima pesan perdamaian dari Yefta?

 Hakim-Hakim 11:32, 33 Kemudian Yefta berjalan terus untuk berperang melawan bani Amon, dan TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangannya. 33 Ia menimbulkan kekalahan yang amat besar di antara mereka, mulai dari Aroer sampai dekat Minit–dua puluh kota banyaknya–dan sampai ke Abel-Keramim, sehingga bani Amon itu ditundukkan di depan orang Israel.

“Allah lambat marah. Ia memberikan bangsa-bangsa yang jahat masa percobaan (belas kasihan) agar mereka dapat mengenal Dia dan tabiat-Nya. Terang yang diberikan itu menghukum mereka karena menolak menerima terang dan memilih jalan mereka sendiri daripada jalan Allah. Allah memberikan alasan mengapa Ia tidak segera mengusir orang Kanaan. Kejahatan orang Amori belumlah genap. Melalui kejahatan mereka, mereka secara bertahap membawa diri mereka ke titik di mana kesabaran Allah tidak dapat lagi dijalankan dan mereka akan dimusnahkan. Sampai titik itu tercapai dan kejahatan mereka genap, pembalasan Allah akan tertunda. Semua bangsa memiliki masa percobaan. Mereka yang mengingkari hukum Allah akan meningkat dari satu tingkat kejahatan ke tingkat kejahatan yang lain. Anak-anak akan mewarisi semangat pemberontakan orang tua mereka dan berbuat lebih buruk daripada ayah mereka sebelumnya sampai murka Allah menimpa mereka. Hukuman itu tidak berkurang karena ditangguhkan.” —Manuscript 58, 1900.

JUMAT

6. Janji apakah yang dibuat Yefta sebelum kemenangan dalam pertempuran melawan orang Amon?

Hakim-Hakim 11:29-31 Lalu Roh TUHAN menghinggapi Yefta; ia berjalan melalui daerah Gilead dan daerah Manasye, kemudian melalui Mizpa di Gilead, dan dari Mizpa di Gilead ia berjalan terus ke daerah bani Amon. 30 Lalu bernazarlah Yefta kepada TUHAN, katanya: “Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan bani Amon itu ke dalam tanganku, 31 maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan menjadi kepunyaan TUHAN, dan aku akan mempersembahkannya sebagai korban bakaran.”

Ulangan 23:21-23 “Apabila engkau bernazar kepada TUHAN, Allahmu, janganlah engkau menunda-nunda memenuhinya, sebab tentulah TUHAN, Allahmu, akan menuntutnya dari padamu, sehingga hal itu menjadi dosa bagimu. 22 Tetapi apabila engkau tidak bernazar, maka hal itu bukan menjadi dosa bagimu. 23 Apa yang keluar dari bibirmu haruslah kaulakukan dengan setia, sebab dengan sukarela kaunazarkan kepada TUHAN, Allahmu, sesuatu yang kaukatakan dengan mulutmu sendiri.”

Pengkhotbah 5:4-6 Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin. 5 Orang yang bodoh melipat tangannya dan memakan dagingnya sendiri. 6 Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin.

“Janji-janji semacam ini yang dibuat kepada manusia justru ingin dianggap mengikat. Bukankah janji-janji itu lebih sakral dan mengikat jika dibuat kepada Allah? Apakah janji-janji yang diadili di pengadilan hati nurani kurang mengikat dibandingkan perjanjian tertulis dengan manusia?” —Testimonies for the Church, jilid 5, hlm. 149.

JUMAT

7. Ketika Yefta kembali dari perang melawan orang Amon, siapakah orang pertama yang menyambut dan mengucapkan selamat kepadanya atas kemenangan yang telah diberikan Allah kepadanya? Apakah tanggapan putrinya ketika mengetahui tentang sumpah ayahnya itu?

Hakim-Hakim 11:34-36, 39 Ketika Yefta pulang ke Mizpa ke rumahnya, tampaklah anaknya perempuan keluar menyongsong dia dengan memukul rebana serta menari-nari. Dialah anaknya yang tunggal; selain dari dia tidak ada anaknya laki-laki atau perempuan. 35Demi dilihatnya dia, dikoyakkannyalah bajunya, sambil berkata: “Ah, anakku, engkau membuat hatiku hancur luluh dan engkaulah yang mencelakakan aku; aku telah membuka mulutku bernazar kepada TUHAN, dan tidak dapat aku mundur.” 36Tetapi jawabnya kepadanya: “Bapa, jika engkau telah membuka mulutmu bernazar kepada TUHAN, maka perbuatlah kepadaku sesuai dengan nazar yang kauucapkan itu, karena TUHAN telah mengadakan bagimu pembalasan terhadap musuhmu, yakni bani Amon itu.” … 39Setelah lewat kedua bulan itu, kembalilah ia kepada ayahnya, dan ayahnya melakukan kepadanya apa yang telah dinazarkannya itu; jadi gadis itu tidak pernah kenal laki-laki. Dan telah menjadi adat di Israel,

UNTUK PELAJARAN TAMBAHAN

Sering kali dosa-dosa mereka telah menjual mereka ke dalam kekuasaan musuh-musuh mereka, tetapi begitu mereka berbalik dari jalan-jalan mereka yang jahat, maka belas kasihan Allah membangkitkan seorang penyelamat. Allah telah mengutus Gideon dan Barak, Yefta dan Samuel, dan melepaskan kamu dari tangan musuh-musuhmu di setiap sisi, dan kamu tinggal dengan aman.’ 1 Samuel 12:21.”Patriarchs and Prophets, 614, 615.