Renungan Petang 27 Maret 2025

MENERIMA DIDIKAN TUHAN

Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: “Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak. Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup? Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya. Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.” Ibrani 12:5-11.

“Allah tidak mengizinkan barangsiapa yang adalah anak-anak-Nya untuk terus menerus melakukan kesalahan mereka sendiri, ataupun mengikuti pendapat yang salah. Dia ingin mereka memahami bahwa koreksi diperlukan untuk keselamatan jiwa mereka. Marilah kita tunduk untuk menerima didikan / teguran yang dari Allah, dan mempelajari pelajaran yang Dia ingin kita pelajari, menjadi lemah lembut dan rendah hati di bawah pengaruh perbaikan-Nya.” 20LtMs, Lt 133, 1905, par. 8.

“Allah tidak akan membebani kita lebih dari kekuatan yang akan Dia berikan untuk menanggungnya, karena Dia tahu kemampuan kita, Dia ingat bahwa kita ini debu…” 4MR 228.1.

“Dalam rancangan dan rencana Allah, Ia menempatkan manusia pada kepercayaan. Ia menguji mereka; Ia menguji mereka dengan berkat yang diberikan dan berkat yang ditarik. Ia bekerja di sisi kanan dan kiri untuk kebaikan mereka. Ia mengirimkan teguran, nasihat, dan peringatan bahwa ketika Ia memanggil mereka untuk bekerja aktif, mereka tidak boleh memelihara keegoisan, dan dorongan hati atau kesombongan yang terluka, membahayakan tujuan Allah. Ia membawa manusia ke atas bumi berulang kali, membawa tekanan dan ujian pencobaan semakin dekat dan semakin dekat di setiap kesempatan, sampai terjadi perubahan tabiat yang akan membawa mereka kepada keselarasan dengan surga.” 2LtMs, Lt 16, 1875, par. 18.

And ye have forgotten the exhortation which speaketh unto you as unto children, My son, despise not thou the chastening of the Lord, nor faint when thou art rebuked of him: For whom the Lord loveth he chasteneth, and scourgeth every son whom he receiveth. Furthermore we have had fathers of our flesh which corrected us, and we gave them reverence: shall we not much rather be in subjection unto the Father of spirits, and live? For they verily for a few days chastened us after their own pleasure; but he for our profit, that we might be partakers of his holiness. Now no chastening for the present seemeth to be joyous, but grievous: nevertheless afterward it yieldeth the peaceable fruit of righteousness unto them which are exercised thereby.” Hebrews 12:5-11.

“The Lord does not allow those who are His children to go on frowardly in their own errors, following misconceived opinions. He would have them understand that correction is needful for the salvation of their souls. Let us submit to be chastening of the Lord, and learn the lessons that He would have us learn, becoming meek and lowly under the influence of His correction.” 20LtMs, Lt 133, 1905, par. 8.

“God will not lay on us more than He will impart strength to bear, for He knoweth our frame, He remembereth that we are dust…” 4MR 228.1.

“In the design and plan of God, He places men upon trust. He proves them; He tries them with blessings given and blessings withdrawn. He works on the right hand and on the left for their good. He sends reproof, counsel, and warnings that when He shall call to active labor, they may not through selfishness, through impulse or wounded pride, imperil the cause of God. He brings men over the ground again and again, bringing the pressure and test of trial closer and still a little closer every occasion, until the transformation of character shall bring them in harmony with heaven.” 2LtMs, Lt 16, 1875, par. 18.***