Pelajaran Sekolah Sabat 5 April 2025

TEMA SEMESTER: PEKERJAAN ALLAH MELALUI HAKIM-HAKIM

Pelajaran 14, Sabat 5 April 2025

YEFTA, EBZAN, ELON, DAN ABDON

Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.” 1 Korintus 4:2.

Berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagai pelayan atau hamba yang telah ditentukan bagi kita, kita ditempatkan di bawah kewajiban, bukan hanya kepada Allah, tetapi juga kepada manusia. Kepada kasih Penebus yang tak terbatas, setiap manusia berhutang atas karunia-karunia kehidupan. Makanan, pakaian, tempat tinggal, tubuh, pikiran, dan jiwa—semuanya adalah hasil pembelian darah-Nya. Dan melalui kewajiban untuk bersyukur dan melayani yang telah ditentukan sedemikianlah, Kristus telah mengikat kita kepada sesama manusia. Dia meminta kita untuk, ‘layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.’ (Galatia 5:13) ‘Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.’ (Matius 25:40).” —Education, hlm. 139.

MINGGU

KONFLIK ANTARA YEFTA DAN EFRAIM

1. Pertanyaan yang penuh kecurigaan dan ancaman apakah yang diajukan orang-orang Efraim kepada Yefta?

Hakim-Hakim 12:1 Dikerahkanlah orang Efraim, lalu mereka bergerak ke Zafon. Dan mereka berkata kepada Yefta: “Mengapa engkau bergerak untuk memerangi bani Amon dengan tidak memanggil kami untuk maju bersama-sama dengan engkau? Sebab itu kami akan membakar rumahmu bersama-sama kamu!”

“Prasangka dan ketidakpercayaan muncul dalam hati Natanael, tetapi Filipus tidak mencoba untuk melawannya. Ia berkata, ‘Mari dan lihatlah.’ Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, dan berkata tentang dia, ‘Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!’ Kata Natanael kepada-Nya, ‘Bagaimana Engkau mengenal aku?’ Jawab Yesus, ‘Sebelum Filipus memanggilmu, Aku telah melihatmu di bawah pohon ara.’ Jawab Natanael, ‘Rabi, Engkau adalah Anak Allah, Engkau adalah Raja orang Israel.’ Yohanes 1:46-49….

“Allah tidak pernah menyukai ketidakpercayaan, sifat suka mempertanyakan, dan keragu-raguan. Ketika Dia berbicara, firman-Nya harus dikenali dan dilaksanakan dalam tindakan sehari-hari. Dan jika hati manusia terhubung dengan Allah, maka suara yang datang dari atas itu akan dikenali.”—Counsels on Sabbath School Work, hlm. 26, 27.

SENIN

2. Bagaimana dia menanggapi ancaman orang-orang tersebut?

Hakim-Hakim 12:2, 3 Tetapi jawab Yefta kepada mereka: “Aku dan rakyatku telah terlibat dalam peperangan yang hebat dengan bani Amon; lalu aku memanggil kamu, tetapi kamu tidak datang menyelamatkan aku dari tangan mereka. 3Ketika kulihat, bahwa tidak ada yang datang menyelamatkan aku, maka aku mempertaruhkan nyawaku dan aku pergi melawan bani Amon itu, dan TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tanganku. Mengapa pada hari ini kamu mendatangi aku untuk berperang melawan aku?”

“Tindakan yang lembut, jawaban yang lembut, dan kata-kata yang menyenangkan jauh lebih cocok untuk memperbaiki dan menyelamatkan, daripada kekerasan dan kekasaran. Sedikit saja ketidakbaikan dapat menempatkan orang di luar jangkauan Anda, sementara semangat yang mendamaikan akan menjadi sarana untuk mengikat mereka kepada Anda, dan Anda kemudian dapat membangun mereka dengan cara yang benar. Anda juga harus digerakkan oleh semangat yang memaafkan, dan memberikan penghargaan yang sepantasnya untuk setiap tujuan dan tindakan yang baik dari orang-orang di sekitar Anda. Ucapkan kata-kata pujian kepada suami Anda, anak Anda, saudara perempuan Anda, dan kepada semua orang yang berhubungan dengan Anda. Kecaman yang terus-menerus merusak dan menggelapkan kehidupan siapa pun.” —Testimonies for the Church, jilid 4, hlm. 65.

SELASA

3. Perselisihan yang tidak mengenakkan apakah yang terjadi antara kedua belah pihak? Sejauh mana mereka bertindak dalam suasana penuh ketegangan itu, meskipun mereka adalah saudara dan anggota dari dua suku di Israel?

 Hakim-Hakim 12:4-6 Kemudian Yefta mengumpulkan semua orang Gilead, lalu mereka berperang melawan suku Efraim. Dan orang-orang Gilead mengalahkan suku Efraim itu. Sebab orang-orang itu mengatakan: “Kamulah orang-orang yang telah lari dari suku Efraim!” –kaum Gilead itu ada di tengah-tengah suku Efraim dan suku Manasye–. 5Untuk menghadapi suku Efraim itu, maka orang Gilead menduduki tempat-tempat penyeberangan sungai Yordan. Apabila dari suku Efraim ada yang lari dan berkata: “Biarkanlah aku menyeberang,” maka orang Gilead berkata kepadanya: “Orang Efraimkah engkau?” Dan jika ia menjawab: “Bukan,” 6maka mereka berkata kepadanya: “Coba katakan dahulu: syibolet.” Jika ia berkata: sibolet, jadi tidak dapat mengucapkannya dengan tepat, maka mereka menangkap dia dan menyembelihnya dekat tempat-tempat penyeberangan sungai Yordan itu. Pada waktu itu tewaslah dari suku Efraim empat puluh dua ribu orang.

“Tidak mungkin bagi siapa pun untuk menjadi pengikut sejati Yesus Kristus tanpa menunjukkan perbedaan dirinya dari golongan duniawi yang tidak percaya. Jika saja dunia menerima Yesus, maka tidak akan ada pedang pertikaian; karena semua akan menjadi murid Kristus dan akan berada dalam persekutuan dengan satu sama lain, dan kesatuan mereka ini tidak akan terputus. Tetapi ini tidak terjadi. Di sana-sini terdapat seorang anggota keluarga yang setia pada keyakinan hati nuraninya, yang dipaksa untuk berdiri sendiri…. Garis pemisah telah dibuat jelas. Yang satu berdiri di atas dasar firman Allah, yang lain di atas tradisi dan perkataan manusia….

“Damai sejahtera yang diberikan Kristus kepada murid-murid-Nya, dan yang kita doakan, adalah damai sejahtera yang lahir dari kebenaran, damai sejahtera yang tidak akan padam karena perpecahan. Di luar mungkin ada perang dan pertikaian, kecemburuan, iri hati, kebencian, pertikaian; tetapi damai sejahtera Kristus bukanlah yang diberikan atau diambil oleh dunia.”—Our High Calling, hlm. 328.

RABU

4. Secara total, berapa tahun Yefta menghakimi Israel?

 Hakim-Hakim 12:7 Yefta memerintah sebagai hakim atas orang Israel enam tahun lamanya. Kemudian matilah Yefta, orang Gilead itu, lalu dikuburkan di sebuah kota di daerah Gilead.

“Kita tidak dapat menghindari kebingungan baru dalam pertikaian yang akan datang, tetapi kita dapat melihat apa yang telah berlalu dan apa yang akan datang, dan berkata, ‘Sampai di sini Tuhan menolong kita.’ ‘Sepanjang umurmu, kiranya kekuatanmu.’ (1 Samuel 7:12, Ulangan 33:25). Pencobaan yang terjadi tidak akan melebihi kekuatan yang akan diberikan kepada kita untuk menanggungnya. Maka marilah kita melakukan pekerjaan kita di mana pun kita menemukannya, dengan percaya bahwa apa pun yang mungkin terjadi, maka kekuatan yang sepadan dengan pencobaan akan diberikan.” —Steps to Christ, hlm. 125.

KAMIS

EBZAN MENGHAKIMI ISRAEL

5. Apa catatan Alkitab tentang hakim/pemimpin Ebzan?

Hakim-Hakim 12:8-10 Sesudah dia, maka Ebzan dari Betlehem memerintah sebagai hakim atas orang Israel. 9Ia mempunyai tiga puluh anak laki-laki. Tiga puluh anaknya perempuan dikawinkannya ke luar kaumnya dan tiga puluh anak perempuan diambilnya dari luar kaumnya untuk anak-anaknya lelaki itu. Ia memerintah atas orang Israel tujuh tahun lamanya. 10Kemudian matilah Ebzan, lalu dikuburkan di Betlehem.

“Kita adalah para hamba, yang dipercayakan oleh Allah kita yang tidak tampak mata kita, untuk mengurus rumah tangga-Nya dan kepentingan-Nya, yang untuknya Ia telah datang ke dunia ini. Ia telah kembali ke surga, meninggalkan kita sebagai hamba, dan Ia mengharapkan kita untuk berjaga-jaga dan menunggu kedatangan-Nya. Marilah kita setia pada kepercayaan kita, jangan sampai Ia tiba-tiba datang dan mendapati kita sedang tidur.” Testimonies for the Church, jilid 8, hlm. 37.

 JUMAT

ELON DARI ZEBULON

6. Meskipun Alkitab tidak mencantumkan prestasi khusus hakim Elon, informasi apakah yang diberikan tentang dia?

 Hakim-Hakim 12:11,12 Sesudah dia, maka Elon orang Zebulon memerintah sebagai hakim atas orang Israel. Ia memerintah atas orang Israel sepuluh tahun lamanya. 12Kemudian matilah Elon, orang Zebulon itu, lalu dikuburkan di Ayalon, di tanah Zebulon.

“Kita sedang hidup dalam adegan penutup sejarah bumi ini. Nubuatan sedang digenapi dengan cepat. Jam-jam percobaan berlalu dengan cepat. Kita tidak punya waktu—tidak ada satu momen pun—untuk disia-siakan. Janganlah kita kedapatan sedang tertidur ketika sedang dalam tugas berjaga-jaga. Janganlah seorang pun berkata dalam hatinya atau melalui perbuatannya, ‘Tuhanku menunda kedatangan-Nya.’ (Lukas 12:45). Biarlah pekabaran tentang kedatangan Kristus yang segera bergema dalam kata-kata peringatan yang sungguh-sungguh. Marilah kita membujuk pria dan wanita di mana pun untuk bertobat, dan meluputkan diri dari murka yang akan datang. Marilah kita membangkitkan mereka untuk segera bersiap; karena kita tidak tahu apa yang ada di hadapan kita. Biarlah para pendeta ataupun pelayan injil dan anggota biasa pergi ke ladang-ladang yang sedang matang.” —Maranatha, hlm. 106.

SABAT

ABDON, HAKIM LAINNYA LAGI DI ISRAEL

7. Berapa lama hakim yang produktif ini memerintah?

Hakim-Hakim 12:13-15 Sesudah dia, maka Abdon bin Hilel, orang Piraton, memerintah sebagai hakim atas orang Israel. 14Ia mempunyai empat puluh anak laki-laki dan tiga puluh cucu laki-laki, yang mengendarai tujuh puluh ekor keledai jantan. Ia memerintah atas orang Israel delapan tahun lamanya. 15Kemudian matilah Abdon bin Hilel, orang Piraton itu, lalu dikuburkan di Piraton, di tanah Efraim, di pegunungan orang Amalek.

“Allah berfirman kepada umat manusia di bumi, ‘Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah.’ (Yosua 24:15). Sekarang semua orang sedang memutuskan takdir kekal mereka. Manusia perlu dibangunkan untuk menyadari kesungguhan waktu itu, dekatnya hari ketika masa percobaan manusia akan berakhir. Allah tidak memberi manusia pekabaran bahwa akan butuh waktu lima tahun atau sepuluh tahun atau dua puluh tahun sebelum sejarah bumi ini berakhir. Dia tidak akan memberi makhluk hidup alasan untuk menunda persiapan bagi kedatangan-Nya. Dia tidak akan membiarkan seorang pun berkata, seperti hamba yang tidak setia itu, ‘Tuhanku tidak datang-datang (menunda kedatangan-Nya)’ (Lukas 12:45), karena ini justru menuntun pada pengabaian yang sembrono terhadap kesempatan dan hak istimewa yang diberikan untuk mempersiapkan kita bagi hari besar itu. Setiap orang yang mengaku sebagai hamba Allah sedang dipanggil untuk melakukan pelayanan-Nya seolah-olah setiap hari adalah hari terakhir.” Maranatha, hlm. 108.

UNTUK PELAJARAN TAMBAHAN

“Tidak boleh dianggap remeh untuk memiliki terang kebenaran masa kini, namun tidak berkomitmen. Bukanlah hal yang remeh untuk menyatakan dengan sikap dan perasaan, ‘Tuhanku tidak datang-datang (menunda kedatangan-Nya)’ meskipun perasaan itu tidak diungkapkan dengan kata-kata… Kita harus mengatakan kebenaran, kita harus membiarkan terang kita bersinar dalam sinar yang terang dan stabil, jangan sampai ada jiwa yang tersandung dan jatuh karena terang kita terhalang ataupun memudar.” —That I May Know Him, hlm. 215.