TEMA SEMESTER: PEKERJAAN ALLAH MELALUI HAKIM-HAKIM
Pelajaran 15, Sabat 12 April 2025
KELAHIRAN SIMSON YANG AJAIB
“Kepada saya diperlihatkan bahwa ketika Allah mengutus para malaikat-Nya pada zaman dahulu untuk melayani atau berkomunikasi dengan pribadi-pribadi manusia, dan orang-orang ini mengetahui bahwa mereka telah melihat dan berbicara dengan seorang malaikat, mereka menjadi sangat kagum dan takut bahwa mereka akan mati. Mereka memiliki pandangan yang begitu agung tentang keagungan dan kuasa Allah yang sangat menakjubkan sehingga mereka pikir adalah hal yang akan menghancurkan mereka untuk dibawa ke dalam hubungan dekat secara langsung dengan sosok pribadi dari hadirat-Nya yang kudus. Kepada saya ditunjukkan ayat-ayat dalam Hakim-Hakim 13:21, 22: ‘Maka tahulah Manoah bahwa Dia itu Malaikat Tuhan. Berkatalah Manoah kepada istrinya, Kita pasti mati, sebab kita telah melihat Allah.’ Hakim-Hakim 6:22, 23: ‘Dan ketika Gideon menyadari bahwa Dia adalah malaikat Tuhan, Gideon berkata, Celaka, ya Tuhan ALLAH! karena aku telah melihat malaikat Tuhan berhadapan muka. Dan Tuhan berfirman kepadanya, Damai sejahtera bagimu; jangan takut: kamu tidak akan mati.’ ” —Patriarchs and Prophets, hlm. 543.
MINGGU
1. Berada dalam situasi apa lagi kah orang Israel setelah mengalami banyak pengalaman?
Hakim-Hakim 13:1 Orang Israel melakukan pula apa yang jahat di mata TUHAN; sebab itu TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Filistin empat puluh tahun lamanya.
“Di tengah kemurtadan yang meluas, para penyembah setia Allah terus memohon kepada-Nya agar Israel dibebaskan. Meskipun tampaknya permohonan itu belum ada tanggapan, meskipun tahun demi tahun kekuasaan penindas masih terus menguasai negeri itu, namun sesungguhnya pemeliharaan Allah sedang mempersiapkan pertolongan bagi mereka. Bahkan sejak tahun-tahun awal penindasan orang Filistin, seorang anak telah lahir, yang melaluinya Allah bermaksud untuk merendahkan kekuasaan musuh-musuh yang perkasa ini.” —Patriarchs and Prophets, hlm. 560.
SENIN
MALAIKAT ALLAH MENAMPAKKAN DIRI
2. Ketika orang-orang sedang berada dalam kondisi yang mengerikan ini, siapakah yang menampakkan diri kepada seorang perempuan yang ketika itu tidak memiliki anak? Pekabaran penuh sukacita apakah yang Dia berikan kepadanya?
Hakim-Hakim 13:2,3 Pada waktu itu ada seorang dari Zora, dari keturunan orang Dan, namanya Manoah; isterinya mandul, tidak beranak. 3Dan Malaikat TUHAN menampakkan diri kepada perempuan itu dan berfirman kepadanya, demikian: “Memang engkau mandul, tidak beranak, tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.
“Di perbatasan daerah perbukitan yang menghadap ke dataran Filistin, terdapatlah kota kecil Zora. Di sana tinggal keluarga Manoah, dari suku Dan, salah satu dari sedikit rumah tangga yang tetap setia kepada Allah di tengah-tengah pemberontakan yang meluas. Kepada istri Manoah yang tidak memiliki anak, ‘Malaikat TUHAN’ menampakkan diri dengan pekabaran bahwa ia akan memiliki seorang putra, yang melaluinya Allah akan mulai menyelamatkan Israel. Mengingat hal ini, Malaikat itu memberikan petunjuk kepadanya mengenai kebiasaan-kebiasaannya sendiri, dan juga mengenai cara memperlakukan anaknya: ‘Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram.’ (Hakim-Hakim 13:4). Dan larangan yang sama pun harus ditentukan, sejak awal, kepada anak itu, dengan tambahan, bahwa rambutnya tidak boleh dicukur; karena ia harus ditahbiskan bagi Allah sebagai seorang Nazir Allah sejak lahirnya.” —Patriarchs and Prophets, hlm. 560.
SELASA
3. Menurut Malaikat, akan menjadi orang seperti apakah anak mereka itu? Petunjuk apakah yang diberikan-Nya kepada perempuan itu?
Hakim-Hakim 13:4-7 Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram. 5Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin.” 6Kemudian perempuan itu datang kepada suaminya dan berkata: “Telah datang kepadaku seorang abdi Allah, yang rupanya sebagai rupa malaikat Allah, amat menakutkan. Tidak kutanyakan dari mana datangnya, dan tidak juga diberitahukannya namanya kepadaku. 7Tetapi ia berkata kepadaku: Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; oleh sebab itu janganlah minum anggur atau minuman yang memabukkan dan janganlah makan sesuatu yang haram, sebab sejak dari kandungan ibunya sampai pada hari matinya, anak itu akan menjadi seorang nazir Allah.”
“Kristuslah yang dalam Perjanjian Lama telah memberikan peringatan kepada Israel, ‘Anggur adalah pencemooh, minuman keras adalah hawa nafsu, tidaklah bijak orang yang tergoda olehnya.’ Amsal 20:1. Dan Dia sendiri tidak menyediakan minuman seperti itu. Setan menggoda manusia untuk memanjakan diri yang akan mengaburkan akal sehat dan membuat pengertian rohani menjadi mati rasa, tetapi Kristus mengajarkan kita untuk menaklukkan sifat-sifat yang lebih rendah ini. Segenap hidup-Nya adalah teladan penyangkalan diri. Untuk mematahkan kuasa nafsu makan, Dia menanggung derita ujian terberat yang dapat ditanggung manusia demi kita. Kristuslah yang memerintahkan agar Yohanes Pembaptis tidak boleh minum anggur atau minuman keras. Dialah yang memerintahkan pantangan serupa kepada istri Manoah. Dan Dia mengucapkan kutukan kepada barangsiapa yang meletakkan botol itu ke bibir sesamanya. Kristus tidak bertentangan dengan ajaran-Nya sendiri.” —Desire of Ages, hlm. 149.
RABU
PENDIDIKAN BAGI ANAK ITU
4. Dengan menyadari bahwa kelahiran ini akan menjadi sebuah mukjizat sejati, apakah yang menjadi perhatian pertama Manoah mengenai anak mereka?
Hakim-Hakim 13:8-14 Lalu Manoah memohon kepada TUHAN, katanya: “Ya Tuhan, berilah kiranya abdi Allah, yang Kauutus itu, datang pula kepada kami dan mengajar kami, apa yang harus kami perbuat kepada anak yang akan lahir itu.” 9Maka Allah mendengarkan permohonan Manoah, sehingga Malaikat Allah datang pula kepada perempuan itu, ketika ia duduk di padang dan ketika Manoah, suaminya itu, tidak ada bersama-sama dengan dia. 10Kemudian perempuan itu segera berlari memberitahukan kepada suaminya, katanya kepadanya: “Orang yang datang kepadaku baru-baru ini menampakkan diri pula kepadaku.” 11Lalu bangunlah Manoah dan mengikuti isterinya. Setelah sampai kepada orang itu, berkatalah ia kepadanya: “Engkaukah orang yang telah berbicara kepada perempuan ini?” Jawabnya: “Benar!” 12Lalu kata Manoah: “Dan apabila terjadi yang Kaukatakan itu, bagaimanakah nanti cara hidup anak itu dan tingkah lakunya?” 13Jawab Malaikat TUHAN itu kepada Manoah: “Perempuan itu harus memelihara diri terhadap semua yang Kukatakan kepadanya. 14Janganlah ia makan sesuatu yang berasal dari pohon anggur; anggur atau minuman yang memabukkan tidak boleh diminumnya dan sesuatu yang haram tidak boleh dimakannya. Ia harus berpegang pada segala yang Kuperintahkan kepadanya.”
“Allah mempunyai suatu pekerjaan yang penting untuk dilakukan oleh anak perjanjian Manoah, dan, untuk menjaminkan baginya kualifikasi yang diperlukan untuk pekerjaan ini, maka kebiasaan-kebiasaan ibu dan anak harus diatur dengan seksama. ‘Janganlah ia minum anggur atau minuman keras,’ adalah perintah Malaikat kepada istri Manoah, ‘sesuatu yang haram tidak boleh dimakannya. Ia harus berpegang pada segala yang Kuperintahkan kepadanya.’ Anak itu akan dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan ibunya untuk kebaikan atau kejahatan. Ia sendiri harus dikendalikan oleh prinsip dan harus mempraktikkan kesederhanaan dan penyangkalan diri, jika ia ingin mengusahakan kesejahteraan anaknya. Para penasihat yang tidak bijaksana akan mendesak sang ibu untuk memuaskan setiap keinginan dan dorongan hati, tetapi ajaran seperti itu adalah salah dan jahat. Sang ibu, atas perintah Allah sendiri, ditempatkan di bawah kewajiban yang paling serius untuk menjalankan pengendalian diri.” —Patriarchs and Prophets, hlm. 561.
KAMIS
5. Bukti lebih lanjut apakah yang dimiliki Manoah dan istrinya bahwa pekabaran itu adalah berasal dari surga?
Hakim-Hakim 13:15-20 Kata Manoah kepada Malaikat TUHAN itu: “Perkenankanlah kami menahan Engkau di sini, supaya kami mengolah anak kambing bagi-Mu.” 16Tetapi jawab Malaikat TUHAN itu kepada Manoah: “Sekalipun engkau menahan Aku di sini, hidanganmu itu tidak akan Kumakan. Tetapi jika engkau hendak mengolahnya menjadi korban bakaran, persembahkanlah itu kepada TUHAN.” Sebab Manoah tidak mengetahui, bahwa Dia itu Malaikat TUHAN. 17Kemudian berkatalah Manoah kepada Malaikat TUHAN itu: “Siapakah nama-Mu, sebab apabila terjadi yang Kaukatakan itu, maka kami hendak memuliakan Engkau.” 18Tetapi jawab malaikat TUHAN itu kepadanya: “Mengapa engkau juga menanyakan nama-Ku? Bukankah nama itu ajaib?” 19Sesudah itu Manoah mengambil seekor anak kambing dan korban sajian, lalu mempersembahkannya kepada TUHAN di atas batu. Lalu diperbuat-Nya keajaiban, sementara Manoah dan isterinya memandanginya. 20Sedang nyala api itu naik ke langit dari mezbah, maka naiklah Malaikat TUHAN dalam nyala api mezbah itu. Ketika Manoah dan isterinya melihat hal ini, sujudlah mereka dengan mukanya sampai ke tanah.
“Baik ayah maupun ibu sama-sama terlibat dalam tanggung jawab ini. Kedua orang tua mewariskan karakteristik mereka sendiri, baik mental maupun fisik, watak dan selera mereka, kepada anak-anak mereka. Akibat dari orang tua yang tidak bertarak, anak-anak sering kali menjadi kekurangan kekuatan fisik, mental, dan moral. Peminum minuman keras dan pengguna tembakau dapat, dan memang, mewariskan keinginan mereka yang tak terpuaskan, darah mereka yang meradang, dan saraf yang mudah tersinggung, kepada anak-anak mereka. Orang yang tidak bermoral sering kali mewariskan keinginan mereka yang tidak suci, dan bahkan penyakit yang menjijikkan, sebagai warisan kepada keturunan mereka. Dan karena anak-anak memiliki lebih sedikit kekuatan untuk melawan godaan daripada orang tua, maka kecenderungannya yang terjadi adalah setiap generasi akan semakin jatuh. Besarlah tanggung jawab orang tua, tidak hanya atas nafsu yang membara dan selera yang menyimpang dari anak-anak mereka, tetapi juga atas kelemahan ribuan orang yang terlahir tuli, buta, sakit, atau bodoh (keterbelakangan mental).” —Patriarchs and Prophets, hlm. 561.
JUMAT
6. Bagaimana Manoah dan istrinya berbeda dalam pemahaman mereka tentang sosok yang mereka lihat?
Hakim-Hakim 13:21-23 Sejak itu Malaikat TUHAN tidak lagi menampakkan diri kepada Manoah dan isterinya. Maka tahulah Manoah, bahwa Dia itu Malaikat TUHAN. 22Berkatalah Manoah kepada isterinya: “Kita pasti mati, sebab kita telah melihat Allah.” 23Tetapi jawab isterinya kepadanya: “Seandainya TUHAN hendak membunuh kita, maka tidaklah Ia menerima korban bakaran dan korban sajian dari tangan kita dan tidaklah Ia memperlihatkan semuanya itu kepada kita dan tidaklah Ia memperdengarkan hal-hal yang demikian kepada kita pada waktu sekarang ini.”
“Manoah dan istrinya tidak tahu bahwa Dia yang berbicara kepada mereka adalah Yesus Kristus. Mereka menganggap-Nya semata sebagai utusan Allah, tetapi apakah seorang nabi atau malaikat, mereka tidak dapat menentukannya. Karena ingin menunjukkan keramahan kepada tamu mereka, mereka memohon kepada-Nya untuk tetap tinggal sementara mereka menyiapkan seekor anak kambing untuk-Nya. Namun karena ketidaktahuan mereka akan tabiat-Nya, mereka tidak tahu apakah akan mempersembahkannya sebagai korban bakaran atau meletakkannya di hadapan-Nya sebagai makanan.” –Signs of the Times, 15 September 1881.
SABAT
DIGERAKKAN OLEH ROH ALLAH
7. Ketika semuanya telah menjadi kenyataan sebagaimana yang dinubuatkan, siapakah yang membimbing anak itu?
Hakim-Hakim 13:24,25 Lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan memberi nama Simson kepadanya. Anak itu menjadi besar dan TUHAN memberkati dia. 25Mulailah hatinya digerakkan oleh Roh TUHAN di Mahane-Dan yang terletak di antara Zora dan Esytaol.
“Janji ilahi kepada Manoah telah digenapi pada waktunya dengan kelahiran seorang putra, yang diberi nama Simson. Ketika anak laki-laki itu tumbuh dewasa, menjadi jelas bahwa ia memiliki kekuatan fisik yang luar biasa. Namun, seperti yang diketahui Simson dan orang tuanya, hal ini tidak bergantung pada otot-ototnya yang kuat, tetapi pada kondisinya sebagai seorang Nazir Allah, yang mana rambutnya yang tidak dicukur merupakan simbolnya.” —Patriarchs and Prophets, hlm. 562.
UNTUK PELAJARAN TAMBAHAN
“Barangsiapa yang mau hidup sederhana dalam segala kebiasaannya, menahan dan mengendalikan hawa nafsunya, maka ia akan dapat memelihara daya pikirnya tetap kuat, aktif dan bersemangat, cepat memahami segala sesuatu yang menuntut pikiran dan tindakan, cermat dalam membedakan antara yang suci dan yang tidak suci, dan siap untuk terlibat dalam setiap usaha demi kemuliaan Tuhan dan manfaat bagi umat manusia.” —Signs of the Times, 29 September 1881.