Renungan Petang 8 April 2025

KEBUTUHAN UNTUK DATANG KEPADA-NYA DAN MEMOHONKAN JANJI-NYA

Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka. Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga, yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.” Ibrani 7:25-27.

“Tidak pernah ada waktu ketika umat Allah memiliki kebutuhan yang lebih besar untuk memohonkan janji-janji-Nya daripada waktu sekarang. Hendaklah tangan iman melewati kegelapan, dan meraih pegangan pada lengan kuasa yang tak terbatas. Sementara kita berbicara tentang perlunya memisahkan diri dari dosa, ingatlah bahwa Kristus telah datang ke dunia kita untuk menyelamatkan orang berdosa, dan bahwa “Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah.” (Ibrani 7:25). Merupakan hak istimewa kita untuk percaya bahwa darah-Nya sanggup membersihkan kita dari setiap noda dan kekotoran dosa. Kita tidak boleh membatasi kuasa Yang Kudus dari Israel. Ia ingin kita datang kepada-Nya sebagaimana adanya kita, berdosa dan tercemar. Darah-Nya mujarab. Saya mohon engkau untuk tidak mendukakan Roh-Nya dengan terus berbuat dosa. Jika engkau sedang jatuh di bawah godaan, jangan berkecil hati. Janji ini masih bergema di sepanjang zaman kita: “Jika ada orang yang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara (pembela) di hadapan Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil (benar).” (1 Yohanes 2:1). Saya merasa bahwa untuk satu janji ini, nyanyian syukur yang terus-menerus harus keluar dari bibir manusia. Marilah kita kumpulkan permata-permata janji yang berharga ini, dan ketika Setan menuduh kita akan dosa-dosa kita yang besar, dan menggoda kita untuk meragukan kuasa Allah yang menyelamatkan, marilah kita mengulang perkataan Kristus, “Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.” (Yohanes 6:37).” HS 158.4.

Wherefore he is able also to save them to the uttermost that come unto God by him, seeing he ever liveth to make intercession for them. For such an high priest became us, who is holy, harmless, undefiled, separate from sinners, and made higher than the heavens; Who needeth not daily, as those high priests, to offer up sacrifice, first for his own sins, and then for the people’s: for this he did once, when he offered up himself.” Hebrews 7:25-27.

“There has never been a time when the people of God have had greater need to claim his promises than now. Let the hand of faith pass through the darkness, and grasp the arm of infinite power. While we speak of the necessity of separating from sin, remember that Christ came to our world to save sinners, and that “he is able to save them to the uttermost that come unto God by him.” It is our privilege to believe that his blood is able to cleanse us from every spot and stain of sin. We must not limit the power of the Holy One of Israel. He wants us to come to him just as we are, sinful and polluted. His blood is efficacious. I entreat you not to grieve his Spirit by continuing in sin. If you fall under temptation, do not become discouraged. This promise comes ringing down along the line to our time: “If any man sin, we have an advocate with the Father, Jesus Christ the righteous.” I feel that for this one promise a continual song of thanksgiving ought to go forth from the lips of mortals. Let us gather up these precious jewels of promise, and when Satan accuses us of our great sinfulness, and tempts us to doubt the power of God to save, let us repeat the words of Christ, “Him that cometh to me I will in no wise cast out.” HS 158.4.

***