Renungan Petang 9 April 2025

LETAK KEKUATAN KITA MENURUT KRISTUS

Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang “jauh” dan damai sejahtera kepada mereka yang “dekat”, karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.” Efesus 2:17-18.

“Setiap hari ditimpa oleh godaan, dan terus-menerus ditentang oleh para pemimpin umat ketika itu, Kristus tahu bahwa Ia harus memperkuat kemanusiaan-Nya melalui doa. Agar dapat menjadi berkat bagi manusia, Ia harus bersekutu dengan Allah, berdoa memohon tenaga, ketekunan, dan keteguhan. Dengan demikian Ia menunjukkan kepada murid-murid-Nya di mana letak kekuatan-Nya. Tanpa persekutuan harian dengan Allah ini, maka tidak ada manusia yang dapat memperoleh kuasa untuk melayani. Merupakan hak istimewa setiap orang untuk menyerahkan dirinya, dengan segala pencobaan dan godaannya, kesedihan dan kekecewaannya, kepada Bapa surgawi yang pengasih. Tidak seorang pun yang melakukan ini, yakni yang menjadikan Allah sebagai pihak kepercayaannya, akan menjadi mangsa musuh.”

“Kristus merasakan perlunya doa. Firman Allah menyatakan, “Imam Besar yang kita punya bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, tetapi sama seperti kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Karena itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita dalam segala waktu.” [Ibrani 4:15, 16.] “Oleh Dia kita beroleh jalan masuk dalam satu Roh kepada Bapa.” [Efesus 2:18.].” 17LtMs, Ms 158, 1902, par. 51-52.

“And came and preached peace to you which were afar off, and to them that were nigh. For through him we both have access by one Spirit unto the Father.” Ephesians 2:17-18.

“Daily beset by temptation, constantly opposed by the leaders of the people, Christ knew that He must strengthen His humanity by prayer. In order to be a blessing to men, He must commune with God, praying for energy, perseverance, and steadfastness. Thus He showed His disciples where lay His strength. Without this daily communion with God, no human being can gain power for service. It is the privilege of every one to commit himself, with all his trials and temptations, his sorrows and disappointments, to the loving heavenly Father. No one who does this, who makes God his confidant, will fall a prey to the enemy.”

“Christ felt the need of prayer. God’s Word declares, “We have not an high priest which cannot be touched with the feeling of our infirmities, but was in all points tempted like as we are, yet without sin. Let us therefore come boldly to the throne of grace, that we may obtain mercy, and find grace to help in every time of need.” [Hebrews 4:15, 16.] “Through Him we have access by one Spirit unto the Father.” [Ephesians 2:18.].” 17LtMs, Ms 158, 1902, par. 51-52.

***