Renungan Pagi 10 April 2025

YANG TUHAN KEHENDAKI UNTUK KITA PERBUAT

Dan ia gemetar dan heran, lalu berkata: “Tuhan, apa yang Engkau kehendaki aku perbuat?” Dan Tuhan menjawabnya: Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.” Kisah 9:6 KJV.

“Ada kekuatan yang dahsyat dalam kebenaran. Rencana Tuhan adalah agar semua orang yang menerimanya menjadi misionaris. Bukan hanya pria, tetapi wanita dan bahkan anak-anak dapat terlibat dalam pekerjaan ini. Tidak ada yang dikecualikan. Semua orang memiliki pengaruh, dan pengaruh itu seharusnya sepenuhnya untuk Sang Guru. Yesus telah membeli umat manusia dengan darah-Nya. Kita adalah milik-Nya; dan kita tidak berhak berkata, “Aku tidak mau melakukan ini atau itu;” tetapi kita harus bertanya, “Tuhan, apa yang Engkau ingin aku perbuat?” dan melakukannya dengan hati yang gembira dan rela.”

“Keberhasilan (kesuksesan) tidaklah terlalu bergantung pada usia atau keadaan dalam hidup, melainkan pada kasih sejati yang dimiliki seseorang terhadap orang lain.” HS 151.1 – HS 151.2.

“Masalah dengan para pekerja sekarang adalah bahwa mereka tidak memiliki cukup iman. Mereka terlalu mengandalkan diri sendiri, dan terlalu mudah terganggu oleh cobaan-cobaan kecil. Di dalam hati yang alami memang terdapat banyak keegoisan, banyak harga diri; dan ketika mereka menyampaikan kebenaran kepada seseorang, dan kebenaran itu teenyata tidak diterima atau dibenci, maka mereka terlalu sering merasa bahwa itu merupakan penghinaan terhadap diri mereka sendiri, padahal bukan diri mereka sendiri, tetapi Sang Pencipta kebenaranlah yang dihina dan ditolak. Dalam pekerjaan ini terdapat kebutuhan yang sangat besar untuk menyembunyikan diri di balik Yesus. Semakin dekat seseorang kepada Yesus, maka akan semakin rendah ia akan menilai harga dirinya sendiri, dan semakin bersungguh-sungguh ia akan bekerja bagi orang lain dalam semangat roh Sang Guru.” HS 151.4.

And he trembling and astonished said, Lord, what wilt thou have me to do? And the Lord said unto him, Arise, and go into the city, and it shall be told thee what thou must do.” Acts 9:6.

“There is a mighty power in the truth. It is God’s plan that all who embrace it shall become missionaries. Not only men, but women and even children can engage in this work. None are excused. All have an influence, and that influence should be wholly for the Master. Jesus has bought the race with his blood. We are his; and we have no right to say, “I will not do this or that;” but we should inquire, “Lord, what wilt thou have me to do?” and do it with a cheerful, willing heart.”

“Success does not depend so much upon age or circumstances in life as upon the real love that one has for others.” HS 151.1 – HS 151.2.

“The trouble with the workers now is that they have not enough faith. They are too self-sufficient, and too easily disturbed by little trials. There is in the natural heart much selfishness, much self-dignity; and when they present the truth to an individual, and it is resented, they too frequently feel that it is an insult to themselves, when it is not themselves, but the Author of truth, who is insulted and rejected. In this work there is the greatest necessity of hiding self behind Jesus. The nearer one comes to Jesus, the less will he esteem himself, and the more earnest will he be to work for others in the spirit of the Master.” HS 151.4.***