Renungan Petang 12 April 2025

HATI-HATI SUPAYA JANGAN KITA MELUPAKAN TUHAN

Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;” Ulangan 8:11.

“Di sinilah kegagalan yang nyata telah terjadi. Rasa syukur umat Allah sama sekali tidak sebanding dengan kebaikan dan berkat yang telah Allah berikan dengan limpahnya. Bukankah aneh bahwa mereka yang mengaku sebagai pembaca Alkitab dan memiliki pengetahuan tentang Allah justru malah melakukan hal-hal yang dilarang Allah?” 14LtMs, Ms 130, 1899, par. 4.

“Allah seringkali menguji umat-Nya, untuk melihat apakah mereka akan tetap beriman kepada-Nya. Ia mengijinkan persediaan air tidak ada (Keluaran 17), agar mereka dapat diingatkan tentang pembebasan mereka di masa lalu, dan dituntun untuk menaruh kepercayaan mereka kepada Allah. Namun berkat-berkat yang terus-menerus mereka terima, yang seharusnya mereka syukuri, malah membuat mereka melupakan ketergantungan mereka. Begitu persediaan air mereka habis, mereka kehilangan pandangan kepada Allah, dan menyalahkan Musa sebagai penyebab malapetaka mereka. Bukannya memercayai Allah, yang telah begitu lama dan begitu murah hati memenuhi kebutuhan mereka, mereka malah berkumpul melawan Musa dan Harun, dan mencerca mereka dengan keras karena telah membawa mereka keluar dari Mesir. Oh, betapa mudahnya ketidakpercayaan ini muncul dalam hidup! Inilah bahaya yang ada juga sekarang ini. Umat Allah harus terus-menerus mengawasi hati mereka, jangan sampai mereka membiarkan Setan mengganggu hubungan mereka dengan Allah.” ST 7 April 1898, par. 5.

“Tuhan memang sedang dalam perselisihan dengan penduduk dunia ini. Setan telah mendatangi mereka dengan menyamar sebagai malaikat terang, dan di bawah arahannya, mayoritas umat Kristen telah bersujud di kuil-kuil penyembah berhala, dan menyembah ilah yang tidak dikenal. Jika saja manusia selalu menaati perintah hukum keempat, maka sekarang tidak akan ada orang kafir atau ateis di dunia kita. Semua orang akan mengakui dan menghormati kuasa Sang Pencipta. Betapa sia-sianya perlawanan manusia terhadap Tuhan! Dengan kuasa-Nya yang tak terbatas, Dia-lah yang telah menciptakan bumi ke dalam keberadaan. Dengan satu kata Firman saja, Dia dapat membinasakan penduduknya, dan mengembalikannya ke keadaan semula, dan dengan satu kata pula, ia dapat saja membangkitkan satu golongan makhluk baru.” ST 7 April 1898, par. 6.

Beware that thou forget not the LORD thy God, in not keeping his commandments, and his judgments, and his statutes, which I command thee this day:” Deuteronomy 8:11.

“This is where a decided failure has ever been made. The thankfulness of God’s people has been in no way proportionate to the favors and blessings God has liberally bestowed. Is it not strange that those who claim to be Bible readers and to have a knowledge of God do the very things the Lord has commanded them not to do?” 14LtMs, Ms 130, 1899, par. 4.

“The Lord often tested His people, to see if they would have faith in Him. He allowed the supply of water to fail, that they might be reminded of their past deliverance, and be led to put their trust in God. But their continual blessings, for which they should ever have been grateful, led them to forget their dependence. No sooner did their supply of water fail, than they lost sight of God, and blamed Moses as the cause of their calamity. In the place of trusting God, who had so long and so liberally supplied their wants, they gathered themselves together against Moses and Aaron, and bitterly reviled them for bringing them out of Egypt. O, how easily this unbelief springs into life! This is the danger today. The people of God must keep a constant watch over their hearts, lest they allow Satan to interpose between them and God.” ST April 7, 1898, par. 5.

“God has a controversy with the inhabitants of this world. Satan has come to them disguised as an angel of light, and under his direction the majority of Christians bow at idolatrous shrines, and worship an unknown god. If man had always obeyed the fourth commandment, there would not now be an infidel or an atheist in our world. All would recognize and honor the power of the Creator. How vain will be the resistance of humanity against God! By His infinite power He called the earth into existence. With a word He could depopulate it, and return it to its original state, and with a word raise up a new race of beings.” ST April 7, 1898, par. 6.

***