Renungan Petang 16 April 2025

MEMINTAKAN HIKMAT KEPADA ALLAH DENGAN IMAN

Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, — yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit —, maka hal itu akan diberikan kepadanya. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.” Yakobus 1:5-8.

“Pria, wanita, dan orang muda, Allah menghendaki kalian untuk memiliki keberanian moral, keteguhan tujuan, ketabahan dan ketekunan, dan pikiran yang mau menyelidiki, dan membuktikan, dan berusaha, bagi diri mereka sendiri sebelum menerima atau menolak sesuatu, serta pikiran yang tidak dapat sekedar menerima pernyataan orang lain, tetapi yang mau mempelajari dan mempertimbangkan bukti, membawanya kepada Allah dalam doa, dan melarikan diri kepada Dia yang telah mengundang mereka untuk datang. “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, — yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit —, maka hal itu akan diberikan kepadanya.” Sekarang syaratnya ialah: “Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.” Permohonan hikmat ini bukanlah doa yang tidak berarti, yang sekedar diucapkan begitu saja setelah selesai. Ini adalah doa yang mengungkapkan keinginan hati yang kuat dan sungguh-sungguh, yang muncul dari rasa kurangnya hikmat dan pengetahuan untuk menentukan kehendak Allah. Jika, setelah doa dipanjatkan kepada Allah, jawabannya tidak segera terwujud, jangan menjadi tidak stabil dan lelah menunggu. Jangan goyah. Berpegang teguhlah pada janji, “Dia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.” Seperti janda yang terus memohon, tegaskanlah perkaramu, teguhkanlah tujuanmu. Apakah memang tujuan itu penting dan bahkan sangat penting bagimu? Tentu saja. Nah, jangan goyah; karena imanmu mungkin diuji. Jika hal yang engkau inginkan itu memang berharga, maka itu layak untuk usaha yang kuat dan sungguh-sungguh. Engkau memiliki janji itu, berjaga-jagalah dan berdoalah. Teguhkanlah hati, dan doa itu akan dijawab; karena bukankah Allah yang telah berjanji? Jika engkau harus membayar sesuatu demi untuk mendapatkannya, maka engkau akan lebih menghargainya saat mendapatkannya. Engkau diberi tahu dengan jelas bahwa jika engkau bimbang, maka engkau tidak dapat berharap bahwa engkau akan menerima sesuatu dari Allah. Di sini diberikan peringatan agar tidak menjadi lelah, tetapi bersandar teguhlah pada janji itu. Jika engkau meminta, maka Dia akan memberimu dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit.” T16 23.1.

If any of you lack wisdom, let him ask of God, that giveth to all men liberally, and upbraideth not; and it shall be given him. But let him ask in faith, nothing wavering. For he that wavereth is like a wave of the sea driven with the wind and tossed. For let not that man think that he shall receive any thing of the Lord. A double minded man is unstable in all his ways.” James 1:5-8.

“Men, women, and youth, God requires you to possess moral courage, steadiness of purpose, fortitude and perseverance, minds which will investigate, and prove, and try, for themselves before receiving or rejecting, minds that cannot take the assertions of another, but will study and weigh evidence, take it to the Lord in prayer, and flee to Him who has invited them to come. “If any of you lack wisdom, let him ask of God that giveth to all men liberally, and upbraideth not, and it shall be given him.” Now the condition: “But let him ask in faith, nothing wavering; for he that wavereth is like a wave of the sea, driven with the wind and tossed; for let not that man think that he shall receive anything of the Lord.” This petition for wisdom is not to be a meaningless prayer, out of mind as soon as finished. It is a prayer that expresses the strong, earnest desire of the heart, arising from a conscious lack of wisdom and knowledge to determine the will of God. If, after the prayer is made to God, the answer is not immediately realized, do not become unstable and weary of waiting. Waver not. Cling to the promise, “Faithful is he that calleth you, who also will do it.” Like the importunate widow, urge your case, being firm in your purpose. Is the object important and of great consequence to you? It certainly is. Well, waver not; for your faith may be tried. If the thing you desire is valuable, it is worthy of a strong, earnest effort. You have the promise, watch and pray. Be steadfast, and the prayer will be answered; for is it not God who hath promised? If it cost you something to obtain it, the more will you prize it when obtained. You are plainly told that if you waver you need not think that you shall receive any thing of the Lord. A caution is here given not to become weary, but to rest firmly upon the promise. If you ask, he will give you liberally and upbraid not.” T16 23.1.

***