AGAR IBADAH KITA DITERIMA ALLAH
“Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.” Matius 5:23-24.
“Ibadah kita tidak akan diterima oleh Allah jika hati kita dipenuhi dengan kepahitan terhadap saudara-saudara kita, atau pun terhadap mereka yang tidak seiman dengan kita. Yesus telah memberi kita contoh yang harus kita ikuti jejaknya, dan menunjukkan belas kasihan, kasih, dan niat baik terhadap semua orang siapapun juga. Marilah kita menumbuhkan jiwa yang baik, jiwa yang sabar, dan kasih yang lemah lembut dan penuh belas kasihan terhadap orang yang, ketika digoda, telah melakukan kesalahan besar kepada kita. Jika memungkinkan, marilah kita sembuhkan luka-luka ini, dan tutuplah pintu bagi godaan dengan menyingkirkan setiap penghalang yang telah dibangun oleh si pelaku kesalahan itu di antara dirinya dengan diri kita. Rendahkanlah hatimu di hadapan Allah, dan datanglah kepada orang yang telah memperlakukanmu dengan tidak adil itu, dan dengan demikian mungkin saja kesulitan itu akan dapat disembuhkan. Allah senang memberikan berkat-Nya kepada barangsiapa yang mau menghormati-Nya, yang mau mengakui belas kasihan-Nya, dan menunjukkan bahwa mereka menghargai kasih-Nya kepada orang-orang dengan menunjukkan ciri tabiat yang sama dengan-Nya kepada orang-orang di sekitar mereka. Kiranya orang-orang muda pun dapat berdoa, “Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” 1 Juni 1893, par. 8.
“Therefore if thou bring thy gift to the altar, and there rememberest that thy brother hath ought against thee; Leave there thy gift before the altar, and go thy way; first be reconciled to thy brother, and then come and offer thy gift.” Matthew 5:23-24.
“Our worship cannot be acceptable to God if our hearts are filled with bitterness toward our brethren, or to those not of our faith. Jesus has given us an example that we should follow in his steps, and manifest compassion and love and good-will toward all. Let us cultivate a kind spirit, a spirit of forbearance, and tender, pitying love toward those, who, when under temptation, have done us grievous wrongs. If possible, let us heal these wounds, and close the door of temptation by removing every barrier the wrong-doer has erected between himself and us. Humble your heart before God, and come close to the one who would deal unjustly with you, and it may be that the difficulty may all be healed. The Lord delights to bestow his blessings upon those who will honor him, who will acknowledge his mercy, and show that they appreciate his love to them by manifesting the same gracious characteristic to those around them. O may the youth be able to pray, “Forgive us our trespasses, as we forgive those that trespass against us.” YI June 1, 1893, par. 8.
***