Renungan Pagi 26 April 2025

SATU UMAT YANG HARMONIS SEHATI SEPIKIR

Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.” 1 Korintus 1:10.

“Allah sedang memimpin satu umat, dan membawa mereka ke dalam kesatuan iman, agar mereka menjadi satu, sebagaimana Dia menjadi satu dengan Bapa. Berbagai pandangan dan perbedaan pendapat harus dikesampingkan, agar semua orang dapat bersatu dengan tubuh, agar mereka dapat menjadi sehati sepikir, yakni memiliki satu pikiran dan satu pertimbangan.” T08 26.2.

“Jika dunia melihat adanya keharmonisan yang sempurna di jemaat Allah, maka itulah yang akan menjadi bukti yang kuat bagi mereka mengenai agama Kristen. Perselisihan, perbedaan yang tidak menyenangkan, dan persoalan jemaat yang sia-sia tidaklah menghormati Penebus kita. Semua ini dapat dihindari jika diri kita mau berserah kepada Allah dan barangsiapa yang mengaku sebagai pengikut Yesus mau menaati suara jemaat. Ketidakpercayaan menunjukkan bahwa rasa diri cukup meningkatkan sifat mementingkan diri kita, bahwa adalah lemah untuk menyerahkan gagasan kita sendiri tentang apa yang benar dan pantas kepada keputusan jemaat; tetapi untuk menyerah pada perasaan dan pandangan seperti itu adalah tidak aman dan akan membawa kita ke dalam sifat anarki dan kebingungan. Kristus melihat bahwa persatuan dan persekutuan Kristen diperlukan untuk maksud pekerjaan Allah, oleh karena itu Dia memerintahkan persatuan dan persekutuan ini kepada para pengikut-Nya. Dan sejarah Kekristenan sejak saat itu hingga sekarang membuktikan secara meyakinkan bahwa hanya dalam persatuan ada kekuatan. Biarlah pendapat pribadi ataupun penilaian pribadi tunduk kepada otoritas jemaat.” 4T 19.2.

“Para rasul pun merasakan perlunya persatuan yang ketat ini, dan mereka bekerja keras untuk mencapai tujuan ini. Paulus menasihati saudara-saudaranya dengan perkataan Firman ini: “Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.” 4T 20.1.

Now I beseech you, brethren, by the name of our Lord Jesus Christ, that ye all speak the same thing, and that there be no divisions among you; but that ye be perfectly joined together in the same mind and in the same judgment.” 1 Corinthians 1:10.

“God is leading out a people, and bringing them into the unity of the faith, that they may be one, as he is one with the Father. Various views and differences of opinion must be yielded, that all may come in union with the body, that they may have one mind and one judgment.” T08 26.2.

“If the world sees a perfect harmony existing in the church of God, it will be a powerful evidence to them in favor of the Christian religion. Dissensions, unhappy differences, and petty church trials dishonor our Redeemer. All these may be avoided if self is surrendered to God and the followers of Jesus obey the voice of the church. Unbelief suggests that individual independence increases our importance, that it is weak to yield our own ideas of what is right and proper to the verdict of the church; but to yield to such feelings and views is unsafe and will bring us into anarchy and confusion. Christ saw that unity and Christian fellowship were necessary to the cause of God, therefore He enjoined it upon His disciples. And the history of Christianity from that time until now proves conclusively that in union only is there strength. Let individual judgment submit to the authority of the church.” 4T 19.2.”The apostles felt the necessity of strict unity, and they labored earnestly to this end. Paul exhorted his brethren in these words: “Now I beseech you, brethren, by the name of our Lord Jesus Christ, that ye all speak the same thing, and that there be no divisions among you; but that ye be perfectly joined together in the same mind and in the same judgment.” 4T 20.1.

***