WUJUD KASIH SEJATI
“Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.” 1 Yohanes 4:8.
“Kasih sejati bukan sekadar luapan perasaan ataupun emosi. Kasih sejati adalah prinsip yang hidup, yakni prinsip yang terwujud dalam perbuatan. Kasih sejati, di mana pun ia berada, akan mengendalikan kehidupan. Demikian pula halnya dengan kasih Allah. “Allah adalah kasih” [1 Yohanes 4:8], dan dalam segala karya-Nya, serta melalui semua urusan-Nya dengan umat manusia, tabiat-Nya dinyatakan.” 15LtMs, Ms 21, 1900, par. 1.
“Dengan menggoda manusia untuk berbuat dosa, Setan mengira untuk dapat melawan arus kasih ilahi yang mengalir kepada umat manusia; tetapi sebaliknya, pekerjaannya justru menghasilkan pernyataan yang baru dan yang lebih mendalam dari belas kasihan dan kebaikan Allah.” 15LtMs, Ms 21, 1900, par. 5.
“Ketika kita merenungkan kasih Allah yang besar, tidakkah hati kita akan ditundukkan dan dilembutkan, ya, bahkan dileburkan? Tidakkah kita akan menjadi dipenuhi dengan kesabaran, ketabahan, dan kasih? Tidakkah kita pun akan mati bagi diri sendiri?” ST 25 Desember 1901, par.16.
“Ungkapan kasih Allah bagi kitalah yang membuat kita menjadi peduli dengan satu sama lain. Ketika Tuhan Yesus tinggal di hati kita, maka kita akan memikir-mikirkan pikiran Allah, dan melakukan pekerjaan Allah.” RH 23 Februari 1897, par. 2.
“He that loveth not knoweth not God; for God is love.” 1 John 4:8.
“True love is not merely a sentiment or an emotion. It is a living principle, a principle that is manifest in action. True love, wherever it exists, will control the life. Thus it is with the love of God. “God is love” [1 John 4:8], and in all His works, in all His dealings with mankind, His character is revealed.” 15LtMs, Ms 21, 1900, par. 1.
“Through tempting man to sin, Satan hoped to counteract the tide of divine love flowing to the human race; but instead of this, his work resulted in calling forth new and deeper manifestations of God’s mercy and His goodness.” 15LtMs, Ms 21, 1900, par. 5.
“As we contemplate the great love of God, shall not our hearts be subdued and softened, yea, broken? Shall we not be filled with patience, long-suffering, and love? Shall we not die to self?” ST December 25, 1901, par.16.
“It is the expression of God’s love for us that makes us care for one another. When the Lord Jesus dwells in our hearts, we think the thoughts of God, and do the works of God.” RH February 23, 1897, par. 2.
***