TEMA SEMESTER: PEKERJAAN ALLAH MELALUI HAKIM-HAKIM
Pelajaran 20, Sabat 17 Mei 2025
SUKU DAN MENCARI WILAYAH-NYA
“Barangsiapa yang ingin menjadi prajurit Kristus harus memperhitungkan dengan seksama apa yang akan menjadi pengaruhnya dari menerima posisi kepercayaan dalam memajukan usaha-usaha duniawi. Mereka harus berkonsultasi dengan Tuhan Yesus, dan pada setiap langkah bertanya kepada-Nya, Apakah pekerjaan ini akan membantu memajukan, menyelamatkan, minat rohani saya, atau akankah itu menghalangi saya mencapai kesempurnaan tabiat? Jika keuntungan besar disajikan sebagai bujukan untuk menjeratmu dan membahayakan jiwamu, maka engkau hanya memiliki satu jawaban untuk diberikan; ‘Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.’ (Markus 8:36).” —Review and Herald, 16 Juni 1896.
MINGGU
1. Karena pada waktu itu tidak ada raja di Israel, apa yang berani dilakukan oleh beberapa orang dan bahkan seluruh suku? Siapa yang diutus oleh beberapa orang dari suku Dan untuk menjelajahi negeri itu dan menemukan wilayah yang cocok untuk mereka?
Hakim-Hakim 18:1-3 Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel dan pada zaman itu suku Dan sedang mencari milik pusaka untuk menetap, sebab sampai hari itu mereka belum juga mendapat bagian milik pusaka di tengah-tengah suku-suku Israel. 2Sebab itu bani Dan menyuruh dari kaumnya lima orang dari seluruh jumlah mereka, semuanya orang-orang yang gagah perkasa, yang berasal dari Zora dan Esytaol, untuk mengintai negeri itu dan menyelidikinya, serta berkata kepada mereka: “Pergilah menyelidiki negeri itu.” Ketika orang-orang itu sampai ke pegunungan Efraim di rumah Mikha, bermalamlah mereka di sana. 3Ketika mereka ada dekat rumah Mikha itu, dikenal merekalah logat orang muda suku Lewi itu, lalu singgahlah mereka ke sana dan berkata kepadanya: “Siapakah yang membawa engkau ke mari? Apakah pekerjaanmu dan urusanmu di sini?”
“‘Jangan kamu melakukan apapun yang kita lakukan di sini sekarang, yakni masing-masing berbuat segala sesuatu yang dipandangnya benar,’ tetapi ‘haruslah kamu melakukan dengan setia segala ketetapan dan peraturan yang kupaparkan kepadamu pada hari ini.’ (Ulangan 12:8, 11:32). Manusia tidak boleh mengesampingkan standar moral Allah yang agung dan menegakkan standar menurut penilaiannya sendiri yang terbatas. Karena manusia mengukur diri mereka menurut ukuran mereka sendiri dan hidup menurut standar mereka sendiri maka kejahatan merajalela, dan kasih banyak orang menjadi dingin. Penghinaan ditunjukkan kepada hukum Allah, dan karena inilah banyak yang berani melanggar, dan bahkan mereka yang telah memiliki terang kebenaran goyah dalam kesetiaan mereka kepada hukum Allah.” —Review and Herald, 12 Juni 1894.
“Warisan suku Dan, tempat keluarga Manoah berasal, berbatasan dengan wilayah orang Filistin. Bahkan, kota kecil Zora, yang merupakan rumah pertama Simson, berada di dekat tempat tinggal ras asing ini.…” —Signs of the Times, 6 Oktober 1881.
SENIN
ORANG DAN BERKONSULTASI DENGAN IMAM-NYA MIKHA
2. Ketika mereka datang ke rumah Mikha dan berbicara dengan imam-nya, apakah yang mereka tanyakan kepadanya?
Hakim-Hakim 18:4-6 Katanya kepada mereka: “Begini begitulah dilakukan Mikha kepadaku; ia menggaji aku dan aku menjadi imamnya.” 5Kata mereka kepadanya: “Tanyakanlah kiranya kepada Allah, supaya kami ketahui apakah perjalanan yang kami tempuh ini akan berhasil.” 6Kata imam itu kepada mereka: “Pergilah dengan selamat! Perjalanan yang kamu tempuh itu dipandang baik oleh TUHAN.”
“Dalam konferensi mana pun usulan tidak boleh tergesa-gesa tanpa saudara-saudara meluangkan waktu untuk mempertimbangkan dengan seksama semua sisi masalah tersebut. Karena ketua konferensi telah mengusulkan rencana-rencana tertentu, kadang-kadang dianggap tidak perlu untuk berkonsultasi lagi dengan Tuhan tentang rencana-rencana itu. Jadi usulan-usulan telah diterima yang tidak untuk manfaat rohani orang-orang percaya, dan yang melibatkan jauh lebih banyak daripada yang tampak pada pertimbangan santai pertama. Gerakan-gerakan seperti itu tidak sesuai dengan tata cara Allah. Banyak sekali persoalan telah diangkat dan dilaksanakan hanya melalui pemungutan suara, yang sebenarnya dapat melibatkan jauh lebih banyak daripada yang diantisipasi dan jauh lebih banyak daripada yang akan disetujui oleh mereka yang memberikan suara, seandainya saja mereka meluangkan waktu untuk terlebih dahulu mempertimbangkan masalah tersebut dari segala sisi.” —Testimonies for the Church, jilid 9, hlm. 278.
SELASA
3.Apa hasil perjalanan mereka? Laporan apa yang mereka sampaikan saat kembali?
Hakim-Hakim 18:7-10 Sesudah itu pergilah kelima orang itu, lalu sampailah mereka ke Lais. Dilihat merekalah, bahwa rakyat yang diam di sana hidup dengan tenteram, menurut adat orang Sidon, aman dan tenteram. Orang-orang itu tidak kekurangan apapun yang ada di muka bumi, malah kaya harta. Mereka tinggal jauh dari orang Sidon dan tidak bergaul dengan siapapun juga. 8Setelah mereka kembali kepada saudara-saudara sesukunya di Zora dan Esytaol, berkatalah saudara-saudara sesukunya kepada mereka: “Apakah yang kamu dapati di sana?” 9Jawab mereka: “Bersiaplah, marilah kita maju menyerang mereka, sebab kami telah melihat negeri itu, dan memang sangat baik. Masakan kamu tinggal diam! Janganlah bermalas-malas untuk pergi memasuki dan menduduki negeri itu. 10Apabila kamu memasukinya kamu mendapati rakyat yang hidup dengan tenteram, dan negeri itu luas ke sebelah kiri dan ke sebelah kanan. Sesungguhnya, Allah telah menyerahkannya ke dalam tanganmu; itulah tempat yang tidak kekurangan apapun yang ada di muka bumi.”
“Allah telah berusaha menunjukkan kepada kita betapa siapnya Allah untuk mendengar dan menjawab permintaan kita dengan menggunakan kejadian yang paling akrab dan umum. Dia berkata: ‘Siapakah di antara kamu, yang jika anaknya meminta roti, akan memberinya batu? Atau jika ia meminta ikan, akan memberinya ular? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, terlebih lagi Bapamu yang di sorga akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya?’ Matius 7:9-11. Kristus mengajukan permohonan kepada kita tentang betapa sedianya Allah untuk membantu, dengan menyampaikan kenyataan dari kasih alami orang tua kepada keturunannya. Ayah mana yang bisa berpaling dari putranya yang meminta roti? Haruskah seseorang tidak menghormati Allah hanya karena membayangkan bahwa Dia tidak akan menanggapi panggilan anak-anak-Nya? … Allah meyakinkan mereka yang meminta kepada-Nya bahwa Dia akan memberi mereka Roh Kudus.” —Selected Messages, buku 1, hlm. 329.
RABU
4. Karena Tuhan dahulu telah berjanji untuk memberikan tanah Kanaan kepada Israel, maka apakah yang dilakukan oleh orang Dan?
Keluaran 13:11 Apabila engkau telah dibawa TUHAN ke negeri orang Kanaan, seperti yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepadamu dan kepada nenek moyangmu, dan negeri itu telah diberikan-Nya kepadamu,
Hakim-Hakim 18:11-13 Lalu berangkatlah dari sana, dari Zora dan Esytaol, enam ratus orang dari kaum suku Dan, diperlengkapi dengan senjata. 12Mereka maju, lalu berkemah di Kiryat-Yearim di Yehuda. Itulah sebabnya tempat itu disebut Mahane-Dan sampai sekarang; letaknya di sebelah barat Kiryat-Yearim. 13Dari sana mereka bergerak terus ke pegunungan Efraim dan sampai di rumah Mikha.
“Pelayanan mereka sangat mengesankan, dan menjadi saksi kebenaran Allah yang hidup. Korban-korban persembahan mereka menunjuk kepada Juruselamat yang akan datang, yang akan mengambil alih kerajaan-kerajaan di bawah seluruh langit, dan memilikinya untuk selama-lamanya. Bukti telah diberikan mengenai kuasa-Nya untuk melakukan ini, karena sebagai Pemimpin mereka yang tak terlihat, bukankah Ia telah menaklukkan musuh-musuh mereka dan membuat jalan bagi jemaat-Nya di padang gurun? Umat-Nya tidak akan pernah mengenal kekalahan jika mereka tetap tinggal di bawah naungan Yang Mahakuasa; karena Seseorang yang lebih kuat dari para malaikat akan berperang di sisi mereka dalam setiap pertempuran.” —Manuscript 134, 1899
KAMIS
5. Ketika mereka sampai di rumah Mikha, apa yang mereka ambil darinya? Apa yang terungkap dari tindakan tersebut?
Hakim-Hakim 18:16-20 Sementara keenam ratus orang dari bani Dan yang diperlengkapi dengan senjata itu tinggal berdiri di pintu gerbang, 17maka kelima orang yang telah pergi mengintai negeri itu berjalan terus, masuk ke dalam lalu mengambil patung pahatan, efod, terafim dan patung tuangan itu. Adapun imam itu berdiri di pintu gerbang bersama-sama dengan keenam ratus orang yang diperlengkapi dengan senjata itu. 18Tetapi, setelah yang lain-lain itu masuk ke dalam rumah Mikha dan mengambil patung pahatan, efod, terafim dan patung tuangan itu, berkatalah imam itu kepada mereka: “Berbuat apakah kamu ini?” 19Tetapi jawab mereka kepadanya: “Diamlah, tutup mulut, ikutlah kami dan jadilah bapak dan imam kami. Apakah yang lebih baik bagimu: menjadi imam untuk seisi rumah satu orang atau menjadi imam untuk suatu suku dan kaum di antara orang Israel?” 20Maka gembiralah hati imam itu, diambilnyalah efod, terafim dan patung pahatan itu, lalu masuk ke tengah-tengah orang banyak.
“Jika kita ingin menjadi penyembah rohani Yesus Kristus, maka kita harus mengorbankan setiap berhala dan sepenuhnya menaati empat perintah pertama. Dalam Matius 22:37, 38 dinyatakan: ‘Kata Yesus kepadanya: Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.’ Empat perintah pertama tidak mengizinkan pembagian kasih sayang dari Allah. Tidak ada hal apa pun yang diizinkan untuk memecah belah, atau berbagi, kesenangan kita yang tertinggi di dalam Dia. Apa pun yang memecah belah kasih sayang, dan merampas kasih tertinggi kepada Allah dari jiwa, berarti adalah berhala. Hati kita yang duniawi akan melekat pada berhala-berhala kita dan berusaha untuk membawanya; tetapi kita tidak dapat maju sampai kita menyingkirkannya, karena mereka memisahkan kita dari Allah. Kepala jemaat yang agung telah memilih umat-Nya dari dunia dan mengharuskan mereka untuk berbeda dari dunia. Dia merancang agar roh perintah-perintah-Nya akan menarik mereka kepada-Nya dan memisahkan mereka dari unsur-unsur duniawi. Mengasihi Allah dan menaati perintah-perintah-Nya jauh dari mengasihi kesenangan dan persahabatan dunia. Tidak ada keselarasan antara Kristus dan Belial. Umat Allah dapat dengan aman percaya kepada-Nya saja dan tanpa rasa takut terus maju dalam jalan ketaatan.” —Testimonies for the Church, Jilid 1, hlm 289.
JUMAT
6. Bagaimana reaksi Mikha ketika menyadari bahwa ia telah dirampok? Apakah yang diancamkan oleh suku Dan?
Hakim-Hakim 18:21-26 Kemudian berbaliklah mereka dan pergi, dengan anak-anak, ternak dan barang-barang yang berharga ditempatkan di depan mereka. 22Ketika mereka telah jauh dari rumah Mikha, dikerahkanlah orang-orang dari rumah-rumah yang di dekat rumah Mikha dan orang-orang itu mengejar bani Dan itu. 23Mereka memanggil-manggil bani Dan, maka berbaliklah orang-orang itu dan berkata kepada Mikha: “Mau apa engkau dengan mengerahkan orang?” Lalu jawabnya: 24“Allahku yang kubuat serta imam juga kamu ambil, lalu kamu pergi. Apakah lagi yang masih tinggal padaku? Bagaimana perkataanmu itu kepadaku: Mau apa engkau?” 25Berkatalah bani Dan kepadanya: “Janganlah suaramu kedengaran lagi kepada kami, nanti ada orang yang menyerang engkau karena sakit hati dan dengan demikian engkau serta seisi rumahmu kehilangan nyawa.” 26Lalu bani Dan melanjutkan perjalanannya, dan Mikha, setelah dilihatnya mereka itu lebih kuat dari padanya, berpalinglah ia pulang ke rumahnya.
“Pada zaman dahulu, manusia memiliki kebiasaan untuk menyembunyikan harta benda mereka di dalam tanah. Pencurian dan perampokan sering terjadi. Dan setiap kali terjadi pergantian kekuasaan, mereka yang memiliki harta benda dalam jumlah besar akan dikenai upeti yang besar. Selain itu, negeri tersebut selalu terancam diserang oleh pasukan perampok.” —Christ Object Lessons, hlm 103.
SABAT
SUKU DAN MENETAP DI LAIS
7. Apakah yang didirikan oleh suku Dan setelah mereka menaklukkan Lais di ujung utara Kanaan? Siapakah yang menjadi imam suku tersebut?
Hakim-Hakim 18:27,29-31 Lalu bani Dan, dengan membawa barang-barang yang dibuat Mikha, juga imamnya, mendatangi Lais, yakni rakyat yang hidup dengan aman dan tenteram. Mereka memukul orang-orang itu dengan mata pedang dan kotanya dibakar. 29Mereka menamai kota itu Dan, menurut nama bapa leluhur mereka, yakni Dan, yang lahir bagi Israel, tetapi nama kota itu dahulu adalah Lais. 30Bani Dan menegakkan bagi mereka sendiri patung pahatan itu, lalu Yonatan bin Gersom bin Musa bersama-sama dengan anak-anaknya menjadi imam bagi suku Dan, sampai penduduk negeri itu diangkut sebagai orang buangan. 31Demikianlah mereka menempatkan bagi mereka sendiri patung pahatan yang telah dibuat Mikha itu, dan patung itu ada di sana selama rumah Allah ada di Silo.
“Mari kita pahami gagasan tentang hak istimewa yang kita miliki. Ada begitu banyak orang yang, ketika mereka dalam kesulitan, jatuh ke dalam godaan dan kehilangan arah. Mereka melupakan undangan yang telah diberikan Allah dengan berlimpahnya, dan malah mulai mencari serta merencanakan pertolongan manusia. Mereka meminta pertolongan kepada manusia, dan inilah cara di mana pengalaman mereka justru menjadi melemah, dan membingungkan. Dalam semua pencobaan kita, kita sebenarnya diarahkan untuk mencari Allah dengan sungguh-sungguh, mengingat bahwa kita adalah milik-Nya, anak-anak-Nya melalui adopsi. Tidak ada manusia yang dapat memahami kebutuhan kita seperti Kristus. Kita akan menerima pertolongan jika kita meminta kepada-Nya dengan iman. Kita adalah milik-Nya melalui penciptaan, dan melalui penebusan. Melalui tali kasih ilahi, kita terikat kepada Sumber segala kuasa dan kekuatan. Jika saja kita mau menjadikan Allah sebagai satu-satunya ketergantungan kita, dan memohonkan kepada-Nya apa yang kita inginkan seperti seorang anak kecil meminta kepada ayahnya apa yang diinginkannya, maka kita akan memperoleh pengalaman yang kaya. Kita akan belajar bahwa Allah adalah sumber segala kekuatan dan kuasa.” —Lift Him Up, hlm 55.
UNTUK PELAJARAN TAMBAHAN
“Kita tidak boleh ceroboh atau lalai dalam pekerjaan Allah saat ini. Kita harus mencari Allah dengan sungguh-sungguh setiap hari jika kita ingin siap menghadapi pengalaman yang datang kepada kita. Hati kita harus dibersihkan dari setiap perasaan superioritas, dan prinsip-prinsip dasar kebenaran yang hidup harus ditanamkan dalam jiwa. Orang muda, tua, dan setengah baya sekarang harus mempraktikkan kebajikan tabiat Kristus. Mereka harus setiap hari melakukan pengembangan rohani, agar mereka dapat menjadi bejana yang terhormat dalam pelayanan kepada Sang Guru.” —Testimonies for the Church, Jilid 9, hlm 278.