BERDOA DENGAN LEBIH SUNGGUH
“Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.” Mazmur 62:6.
“Kita perlu berdoa dengan segenap hati dan suara yang lebih sungguh untuk memohonkan Roh Kudus agar berdiam di dalam kita, agar kita dapat digunakan dalam pelayanan Allah. Kita harus bersatu dengan rekan sekerja kita dalam membangun kerajaan Allah. Kita tidak boleh merasa puas dengan pencapaian saat ini, tetapi harus terus maju dan maju, mencari semangat roh yang lebih besar dan yang lebih murni. Kerinduan kita yang terbesar hendaknya adalah untuk akhirnya didapati setia kepada Sang Guru.” ST 13 Februari 1901, par. 7.
“Tidakkah engkau tahu bahwa jika Kristus berdoa untukmu, maka engkau pun harus berdoa untuk dirimu sendiri dengan ketekunan yang sungguh, …? Dengan Yesus sebagai Pembelamu, dan bila engkau percaya, mengakui dosa-dosamu dengan penyesalan jiwa, dan mati bagi diri sendiri, tidakkah engkau akan merasa yakin bahwa tuntutanmu memang dapat engkau diperoleh? Tidakkah engkau akan merasakan bukti dalam jiwamu sendiri bahwa Yesus sangat mampu melakukan segala sesuatu untukmu dan bahwa kaki salib adalah satu-satunya tempat yang aman bagimu?” 7LtMs, Ms 40, 1891, par. 15.
“Allah menghendaki agar setiap orang untuk setia dalam tugasnya. Diri sendiri tidaklah untuk dimuliakan. Orang yang setia pada amanatnya tidak akan berpikir apakah ia akan dihormati oleh suatu perbuatan tertentu, melainkan akan bertanya, “Apakah Allah akan dihormati?” Jiwanya akan dipenuhi dengan kerinduan suci untuk melihat Allah dimuliakan. Ketika sesuatu menguji kesabarannya, ia akan berdoa, “Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.” [Mazmur 62:5.]” 14LtMs, Ms 115a, 1899, par. 10.
“My soul, wait thou only upon God; for my expectation is from him.” Psalms 62:5.
“We need as never before to pray with heart and voice for the indwelling of the Spirit, that we may be used in God’s service. We are to unite with our fellow-workers in the upbuilding of God’s kingdom. We are never to be satisfied with present attainments, but are ever to press upward and onward, seeking greater fervency and purer zeal. Our greatest desire should be to be found faithful to the Master.” ST February 13, 1901, par. 7.
“Would you not feel that if Christ is praying for you, you can pray for yourself with an intensity of perseverance, …? With Jesus as your Advocate, and you believing, confessing your sins with contrition of soul, and dying to self, would you not feel assured your suit is indeed gained? Would you not feel the evidence in your own soul that Jesus was amply able to do all things for you and that the foot of the cross was the only place of safety for you?” 7LtMs, Ms 40, 1891, par. 15.
“God expects every man to be faithful in his stewardship. Self is not to be glorified. The man who is faithful to his trust will not stop to consider if he is going to be honored by a certain course of action, but will ask, “Will God be honored?” His soul will be filled with a holy desire to see God magnified. When something tries his patience, he will pray, “My soul, wait thou on God; for my expectation is from him.” [Psalm 62:5.]” 14LtMs, Ms 115a, 1899, par. 10.
***