Renungan Petang 22 Mei 2025

SEGENAP HATI, JIWA, DAN KEKUATAN KITA

Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.” Ulangan 6:5.

“Allah pertama-tama menghendaki hati kita—yakni kasih sayang kita. Ia menghendaki para pengikut-Nya untuk mengasihi dan melayani-Nya dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dan dengan segenap kekuatan mereka. Perintah-perintah dan kasih karunia-Nya disesuaikan dengan kebutuhan kita, dan tanpa itu kita tidak dapat diselamatkan, meski kita melakukan apa pun yang kita bisa. Ia menghendaki ketaatan yang seturut kehendak-Nya. Persembahan sesuatu barang, atau pelayanan apa pun, tidak akan diterima bila tanpa hati. Kemauan harus ditundukkan. Allah menghendaki di dalam dirimu suatu pengabdian kepada-Nya, dan pemisahan yang lebih besar dari roh dan pengaruh dunia.” T16 67.2.

“Ini mencakup segenap diri manusia seutuhnya—segala yang ada pada dirinya. Saat ia menggantungkan jiwanya yang tak berdaya kepada Tuhan Allah surga, maka kemakmurannya pun terjaminlah.” 22LtMs, Ms 131, 1907, par. 37.

And thou shalt love the LORD thy God with all thine heart, and with all thy soul, and with all thy might.” Deuteronomy 6:5.

“God first requires the heart—the affections. He requires his followers to love and serve him with all their heart, with all their soul, with all their strength. His commandments and grace are adapted to our necessities, and without them we cannot be saved, do what we may. Acceptable obedience he requires. The offering of goods, or any service, will not be accepted without the heart. The will must be brought into subjection. The Lord requires in you a consecration to him, and a greater separation from the spirit and influence of the world.” T16 67.2.

“This takes in the whole man—all there is of him. As he hangs his helpless soul upon the Lord God of heaven, his prosperity is assured.” 22LtMs, Ms 131, 1907, par. 37.***