TEMA SEMESTER: PEKERJAAN ALLAH MELALUI HAKIM-HAKIM
Pelajaran 22, Sabat 31 Mei 2025
KETIKA KEJAHATAN TIDAK DIPERBAIKI
“Jalan itu begitu sempit, begitu suci, sehingga dosa tidak dapat ditoleransi di dalamnya, namun akses ke jalan itu telah dibuat untuk semua orang, dan tidak ada seorang pun yang putus asa, sedang dalam kebimbangan, dan gemetar perlu berkata, ‘Allah tidak peduli padaku.’ Setiap jiwa berharga di mata-Nya…. Ketika Setan menang sebagai pangeran dunia, ketika ia mengklaim dunia ini sebagai kerajaannya, ketika kita semua dinodai dan dirusak oleh dosa, Allah mengutus utusan-Nya dari surga, yaitu Anak tunggal-Nya, untuk menyatakan kepada semua penduduk dunia, ‘Aku telah menemukan tebusan. Aku telah membuat jalan keluar bagi semua yang hampir binasa. Aku telah menyediakan surat-surat pembebasanmu untukmu, yang disegel oleh Allah surga dan bumi.’” —Our High Calling, hlm 38.
MINGGU
1. Apakah yang orang Israel—sebelas suku—putuskan untuk lakukan sebagai akibat dari perbuatan amoral yang parah yang dilakukan di Gibea, sebuah kota di wilayah Benyamin?
Hakim-Hakim 20:8-10 Kemudian bangunlah seluruh bangsa itu dengan serentak, sambil berkata: “Seorangpun dari pada kita takkan pergi ke kemahnya, seorangpun dari pada kita takkan pulang ke rumahnya. 9Inilah yang akan kita lakukan kepada Gibea; memeranginya, dengan membuang undi! 10Kita akan memilih dari seluruh suku Israel sepuluh orang dari tiap-tiap seratus, seratus orang dari tiap-tiap seribu, seribu orang dari tiap-tiap sepuluh ribu, untuk mengambil bekal bagi laskar ini, supaya sesudah mereka datang, dilakukan kepada Gibea-Benyamin setimpal dengan segala perbuatan noda yang telah diperbuat mereka di antara orang Israel.”
“Banyak orang perlu membuat perubahan yang pasti dalam nada pikiran dan perbuatan mereka, jika mereka ingin menyenangkan Yesus. Kita jarang dapat melihat dosa-dosa kita dalam terang sesungguhnya yang menyedihkan seperti yang dapat dilihat Allah. Banyak orang telah membiasakan diri untuk mengejar jalan dosa, dan hati mereka telah mengeras, di bawah pengaruh kuasa Setan….
“Tetapi ketika dalam kekuatan dan kasih karunia Allah mereka menempatkan pikiran mereka untuk melawan godaan Setan, maka pikiran mereka menjadi jernih, hati dan akal budi mereka dengan dipengaruhi oleh Roh Allah menjadi peka, dan kemudian dosa tampak sebagaimana adanya—benar-benar sangat berdosa.” —God’s Amazing Grace, hlm. 264.
SENIN
PERCOBAAN PERTAMA DENGAN CARA DAMAI
2. Karena tidak ingin mengangkat senjata melawan seluruh suku Benyamin, pertanyaan apakah yang diajukan kesebelas suku tersebut?
Hakim-Hakim 20:11-13 Demikianlah orang Israel berkumpul melawan kota itu, semuanya bersekutu dengan serentak. 12Kemudian suku-suku Israel mengirim orang kepada seluruh suku Benyamin dengan pesan: “Apa macam kejahatan yang terjadi di antara kamu itu? 13Maka sekarang, serahkanlah orang-orang itu, yakni orang-orang dursila yang di Gibea itu, supaya kami menghukum mati mereka dan dengan demikian menghapuskan yang jahat itu dari antara orang Israel.” Tetapi bani Benyamin tidak mau mendengarkan perkataan saudara-saudaranya, orang Israel itu.
Yesaya 1:18 Marilah, baiklah kita berperkara! –firman TUHAN–Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.
“Kristus dinyatakan sebagai Juruselamat manusia. Umat tidak boleh percaya pada perbuatan mereka sendiri, pada kebenaran diri mereka sendiri, atau pada diri mereka sendiri dengan cara apa pun, tetapi pada Anak Domba Allah yang menghapus dosa-dosa dunia. Di dalam Dia, Sang Pembela bagi Bapa dinyatakan. Melalui Dia undangan diberikan, ‘Marilah sekarang, baiklah kita berperkara, firman Tuhan: Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.’ (Yesaya 1:18). Undangan ini masih sementara bergema hingga kepada kita hari ini. Janganlah kesombongan, atau harga diri, atau pembenaran diri menghalangi siapa pun untuk mengakui dosa-dosanya, sehingga ia dapat mengklaim janji: ‘Siapa menyembunyikan dosanya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan dikasihani.’ (Amsal 28:13). Janganlah menahan apa pun dari Allah, dan janganlah mengabaikan pengakuan kesalahan-kesalahanmu kepada saudara-saudara ketika kesalahan-kesalahanmu itu memang memiliki hubungan dengan mereka.” —Fundamentals of Christian Education, hlm. 239.
SELASA
3. Seberapa siapkah orang Benyamin untuk mengakui dan memperbaiki kejahatan yang dilakukan di Gibea? Apa saja konsekuensinya?
Hakim-Hakim 20:13-17 Maka sekarang, serahkanlah orang-orang itu, yakni orang-orang dursila yang di Gibea itu, supaya kami menghukum mati mereka dan dengan demikian menghapuskan yang jahat itu dari antara orang Israel.” Tetapi bani Benyamin tidak mau mendengarkan perkataan saudara-saudaranya, orang Israel itu. 14Sebaliknya, bani Benyamin dari kota-kota lain berkumpul di Gibea untuk maju berperang melawan orang Israel. 15Pada hari itu dihitunglah jumlah bani Benyamin dari kota-kota lain itu: dua puluh enam ribu orang yang bersenjatakan pedang, belum termasuk penduduk Gibea, yang terhitung tujuh ratus orang pilihan banyaknya. 16Dari segala laskar ini ada tujuh ratus orang pilihan yang kidal, dan setiap orang dari mereka dapat mengumban dengan tidak pernah meleset sampai sehelai rambutpun. 17Juga orang-orang Israel dihitung jumlahnya; dengan tidak termasuk suku Benyamin ada empat ratus ribu orang yang bersenjatakan pedang; semuanya itu prajurit.
“Beberapa orang yang mengaku diri benar akan, seperti Yudas, mengkhianati Tuhan mereka ke tangan musuh-musuh-Nya yang paling kejam. Orang-orang yang percaya diri ini, yang bertekad untuk memiliki jalan mereka sendiri dan untuk mendukung ide-ide mereka sendiri, akan terus menjadi lebih buruk, sampai mereka akan mengikuti jalan apa pun daripada menyerahkan keinginan mereka sendiri. Mereka akan terus membabi buta di jalan kejahatan, tetapi, seperti orang Farisi yang tertipu, mereka sangat menipu diri sendiri sehingga mereka pikir mereka sedang melakukan pelayanan Tuhan. Kristus menggambarkan jalan yang akan diambil oleh golongan tertentu ketika mereka sebenarnya memiliki kesempatan untuk mengembangkan tabiat mereka yang sejati: ‘Dan kamu akan diserahkan baik oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu; dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh.’ (Lukas 21:16).” —Testimonies for the Church, jilid 5, hlm 690, 691.
“Kita harus menyerahkan hati kita kepada Allah, agar Dia dapat memperbaharui dan menguduskan kita, dan menjadikan kita layak untuk istana surgawi-Nya. Kita tidak boleh menunggu waktu khusus, tetapi hari inilah kita harus menyerahkan diri kita kepada-Nya, dan memutuskan untuk menolak menjadi hamba dosa. Apakah engkau sedang membayangkan dirimu dapat meninggalkan dosa sedikit demi sedikit? Oh jangan sampai demikian, tinggalkan hal-hal yang terkutuk itu sekarang juga! Bencilah hal-hal yang dibenci Kristus, cintailah hal-hal yang dicintai Kristus. Bukankah melalui kematian dan penderitaan-Nya Dia telah menyediakan pembersihan bagimu dari dosa? Ketika kita mulai menyadari bahwa kita adalah orang berdosa, dan jatuh di atas Batu Karang untuk diremukkan, lengan-lengan yang kekal diletakkan di sekeliling kita, dan kita dibawa dekat ke hati Yesus. Kemudian kita akan terpesona dengan keindahan-Nya, dan muak dengan kebenaran kita sendiri. Kita perlu datang dekat ke kaki salib. Semakin kita merendahkan diri di sana, semakin tinggi kasih Allah akan tampak. Kasih karunia dan kebenaran Kristus tidak akan berguna bagi orang yang merasa utuh, bagi orang yang merasa dirinya cukup baik, yang merasa puas dengan kondisinya sendiri. Tidak ada tempat bagi Kristus di dalam hati orang yang tidak menyadari kebutuhannya akan terang dan pertolongan ilahi.” —Selected Messages, Jilid 1, hlm 327, 328.
RABU
SUKU BENYAMIN MEMPEROLEH KEMENANGAN SEBAGIAN
4. Sekalipun mereka bersalah, apakah yang berulang kali ditimpakan oleh suku Benyamin kepada orang Israel dari suku-suku lainnya?
Hakim-Hakim 20:20,21,24,25 Kemudian majulah orang-orang Israel berperang melawan suku Benyamin; orang-orang Israel mengatur barisan perangnya melawan mereka dekat Gibea. 21Juga bani Benyamin maju menyerang dari Gibea dan menggugurkan ke bumi dua puluh dua ribu orang dari antara orang Israel pada hari itu. 24Tetapi ketika orang-orang Israel pada hari kedua sampai di dekat bani Benyamin, 25maka pada hari kedua itu majulah suku Benyamin dari Gibea menyerbu mereka, dan digugurkannya pula ke bumi delapan belas ribu orang di antara orang-orang Israel; semuanya orang-orang yang bersenjatakan pedang.
“Dalam peperangan yang terjadi, Setan untuk sementara waktu tampaknya memegang kendali. Ia dapat berdusta; sementara Allah tidak dapat berdusta. Ia dapat bergerak dengan seribu cara yang bengkok dan menipu untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan; sementara Allah senantiasa menempuh jalan kebenaran dan keadilan yang lurus. Untuk sementara waktu Setan menang dalam kemenangan yang nyata. Namun Allah akan membuka kedok si musuh itu dan menyingkapkannya dalam tabiatnya yang sebenarnya.” —The Spirit of Prophecy, jilid 3, hlm. 77.
KAMIS
5. Mengapa terjadi kekalahan besar? Dari mana inisiatif untuk berperang melawan saudara-saudara di suku Benyamin berasal?
Hakim-Hakim 20:18, 23 Lalu orang Israel berangkat dan maju ke Betel. Di sana mereka bertanya kepada Allah: “Siapakah dari kami yang lebih dahulu maju berperang melawan bani Benyamin?” Jawab TUHAN: “Suku Yehudalah lebih dahulu.” … 23Kemudian pergilah orang-orang Israel, lalu menangis di hadapan TUHAN sampai petang, sesudah itu mereka bertanya kepada TUHAN: “Akan pergi pulakah kami berperang melawan bani Benyamin, saudara kami itu?” Jawab TUHAN: “Majulah melawan mereka.”
“Dengan tetap merenung-renungkan tentang keindahan, kebaikan, belas kasihan, dan kasih Yesus, akan menguatkan kekuatan mental dan moral, dan sementara pikiran dilatih untuk melakukan pekerjaan Kristus, dan menjadi anak-anak yang taat, maka engkau akan menjadi terbiasa untuk bertanya, Apakah ini jalan Tuhan? Apakah Yesus akan senang jika saya melakukan ini?…” —God’s Amazing Grace, hlm 264.
JUMAT
BERKONSULTASI KEPADA TUHAN LAGI
6. Apakah yang dilakukan orang Israel setelah kalah dua kali?
Hakim-Hakim 20:26-28 Kemudian pergilah semua orang Israel, yakni seluruh bangsa itu, lalu sampai di Betel; di sana mereka tinggal menangis di hadapan TUHAN, berpuasa sampai senja pada hari itu dan mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan TUHAN. 27Dan orang-orang Israel bertanya kepada TUHAN–pada waktu itu ada di sana tabut perjanjian Allah, 28dan Pinehas bin Eleazar bin Harun menjadi imam Allah pada waktu itu–kata mereka: “Haruskah kami maju sekali lagi untuk berperang melawan bani Benyamin, saudara kami itu, atau haruskah kami hentikan itu?” Jawab TUHAN: “Majulah, sebab besok Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu.”
“Ketika seseorang yang mengaku melayani Tuhan berbuat salah atau menyakiti saudaranya, berarti ia sedang salah menggambarkan tabiat Allah kepada saudaranya itu, dan kesalahan itu harus diakui, ia harus mengakuinya sebagai dosa, agar menjadi selaras dengan Allah. Saudara kita mungkin telah melakukan kesalahan yang lebih besar kepada kita daripada yang telah kita lakukan kepadanya, tetapi ini tidak mengurangi tanggung jawab kita. Jika ketika kita datang di hadapan Allah dan kita ingat bahwa orang lain memiliki sesuatu persoalan terhadap kita, maka kita harus menjeda dahulu karunia doa, ucapan syukur, persembahan sukarela kita, dan pergi kepada saudara yang sedang berselisih dengan kita itu, dan dengan kerendahan hati mengakui dosa kita sendiri dan memintakan maaf dan ampunan.” —Thoughts from the Mount of Blessing, hlm 58, 59.
SABAT
7. Apakah yang terjadi akibat konflik antara kesebelas suku dengan suku Benyamin ini? Pelajaran apakah yang dapat kita petik dari kisah ini?
Hakim-Hakim 20:34-36 dan sampai di depan Gibea, sebanyak sepuluh ribu orang pilihan dari seluruh Israel. Pertempuran itu dahsyat, tetapi bani Benyamin tidak tahu bahwa malapetaka datang menimpa mereka. 35TUHAN membuat suku Benyamin terpukul kalah oleh orang Israel, dan pada hari itu orang-orang Israel memusnahkan dari antara suku Benyamin dua puluh lima ribu seratus orang, semuanya orang-orang yang bersenjatakan pedang. 36Bani Benyamin melihat, bahwa mereka telah terpukul kalah. …
Ulangan 32:30 Bagaimana mungkin satu orang dapat mengejar seribu orang, dan dua orang dapat membuat lari sepuluh ribu orang, kalau tidak gunung batu mereka telah menjual mereka, dan TUHAN telah menyerahkan mereka!
1 Samuel 14:6, bag akhir …Mungkin TUHAN akan bertindak untuk kita, sebab bagi TUHAN tidak sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun dengan sedikit orang.”
“Setiap perbuatan ketaatan kepada Kristus, setiap tindakan penyangkalan diri demi Dia, setiap pencobaan yang ditanggung dengan baik, setiap kemenangan yang diperoleh atas godaan, adalah sebuah langkah dalam perjalanan maju menuju kemenangan akhir yang mulia. Jika kita menjadikan Kristus sebagai pembimbing kita, maka Dia akan menuntun kita dengan aman. Orang yang paling berdosa sekalipun tidak akan kehilangan jalannya. Tidak seorang pun pencari yang gemetar perlu gagal berjalan dalam terang yang murni dan suci. Meskipun jalannya begitu sempit, begitu suci sehingga dosa tidak dapat ditoleransi di dalamnya, namun akses telah dijamin untuk semua orang, siapapun juga yang mau, dan tidak seorang pun yang sedang dalam kebimbangan dan gemetar perlu berkata, ‘Allah tidak peduli padaku.’” —God’s Amazing Grace, hlm 264.
UNTUK PELAJARAN TAMBAHAN
“Jangan hanya menyetujui kebenaran, dan gagal menjadi pelaku firman Kristus. Kebenaran harus diterapkan pada diri sendiri; kebenaran harus membawa pria dan wanita yang menerimanya ke Batu Karang, agar mereka dapat jatuh ke Batu Karang dan hancur. Kemudian Yesus dapat membentuk dan memoles tabiat mereka sesuai dengan tabiat ilahi-Nya sendiri. Jika kita mau mendengarkan suara-Nya, maka kita harus membiarkan keheningan menguasai hati. Keributan diri, kepura-puraannya, dan hawa nafsunya, harus ditegur, dan kita harus mengenakan jubah kerendahan hati, dan mengambil tempat kita sebagai pelajar yang rendah hati di sekolah Kristus….
“Kebenaran hanya dapat berkhasiat jika dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Jika firman Allah mengutuk beberapa kebiasaan yang telah engkau nikmati, perasaan yang telah engkau hargai, semangat ataupun roh yang telah engkau tunjukkan, maka janganlah engkau menolak firman Allah itu, tetapi menjauhlah dari kejahatan perbuatanmu, dan izinkanlah Yesus membersihkan dan menguduskan hatimu. Akui dan tinggalkanlah kesalahanmu ….
“Kita sedang hidup di akhir zaman, yakni masa ketika kesalahan yang sangat menipu justru diterima dan dipercayai, sementara kebenaran malah dibuang. Banyak orang yang hanyut dalam kegelapan dan ketidakpercayaan, sedang mencari-cari kelemahan Alkitab, dan membawakan penemuan-penemuan takhayul, teori-teori yang tidak berdasarkan Alkitab, dan spekulasi-spekulasi filsafat yang sia-sia; tetapi, adalah merupakan kewajiban setiap orang untuk mencari pengetahuan yang mendalam yang dari Alkitab.” —Our High Calling, hlm 37.
***