MEMPERHATIKAN KEHIDUPAN DAN TABIAT UNTUK MASA DEPAN
“Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan.” Mazmur 37:37.
“Biarlah jiwa-jiwa yang berusaha berperan dalam pekerjaan Allah dan pekerjaan-Nya yang kudus, menjadi pria dan wanita yang memiliki kehidupan dan tabiat yang murni—yakni pria dan wanita yang memiliki integritas yang murni, yang menjadikan firman Allah sebagai standar tugas mereka.” SSW 1 Oktober 1885, par. 11.
“Firman Allah menawarkan segala persiapan yang diperlukan untuk kehidupan kekal. Iman kita haruslah iman yang bekerja melalui kasih dan yang memurnikan jiwa, dan bukan yang menajiskan iman dan kehidupan. Apakah kita memang percaya pada Firman Allah? Apakah semua yang mengakui kebenaran telah berlaku setia dan benar, dan teguh pada prinsip? Apakah kita sedang melakukan pekerjaan penginjilan dengan roh Kristus?” 11LtMs, Lt 29, 1896, par. 14.
“Orang-orang yang dikenan Allah, dan yang kepadanya Ia mempercayakan tanggung jawab besar, terkadang dikalahkan oleh godaan dan melakukan dosa, sama seperti kita saat ini yang sedang berjuang, adakalanya goyah, dan sering jatuh ke dalam kesalahan. Kehidupan mereka, dengan segala kesalahan dan kebodohan mereka, terbuka di hadapan kita, baik untuk menjadi dorongan maupun peringatan bagi kita. Jika saja mereka digambarkan tanpa kesalahan, maka kita, dengan sifat kita yang berdosa, mungkin putus asa atas kesalahan dan kegagalan kita sendiri. Namun melihat di mana orang lain pun telah berjuang melalui keputusasaan sebagaimana diri kita sendiri, di mana mereka pun sempat jatuh di bawah godaan seperti yang telah kita alami, namun tetap bersemangat untuk bangkit kembali dan menang melalui kasih karunia Allah, maka kita pun didorong dalam perjuangan kita untuk mencapai kebenaran. Seperti mereka, meskipun terkadang dikalahkan, mau bangkit kembali, dan kembali diberkati oleh Allah, demikian pula kita dapat menjadi pemenang dalam kekuatan Yesus. Di sisi lain, catatan kehidupan mereka dapat berfungsi sebagai peringatan bagi kita. Itu menunjukkan bahwa Allah tidak akan membebaskan orang yang bersalah begitu saja. Dia melihat dosa dalam diri orang-orang yang paling disayang-Nya sekalipun, dan Dia mengurusnya dalam diri mereka, bahkan lebih keras daripada dalam diri orang-orang yang kurang memiliki terang dan tanggung jawab.” PP 238.2.
“Mark the perfect man, and behold the upright: for the end of that man is peace.” Psalms 37:37.
“Let those who undertake to act a part in God’s cause and in his holy work, be men and women of pure lives and character,—men and women of sterling integrity, who make the word of God their standard of duty.” SSW October 1, 1885, par. 11.
“The Word of God is offering all the preparation for eternal life. Our faith must be a faith that works by love and purifies the soul, not defiles faith and practice. Do we believe the Word of God? Are all who profess the truth faithful and true, steadfast to principle? Are we doing missionary work with the spirit of Christ?” 11LtMs, Lt 29, 1896, par. 14.
“Men whom God favored, and to whom He entrusted great responsibilities, were sometimes overcome by temptation and committed sin, even as we at the present day strive, waver, and frequently fall into error. Their lives, with all their faults and follies, are open before us, both for our encouragement and warning. If they had been represented as without fault, we, with our sinful nature, might despair at our own mistakes and failures. But seeing where others struggled through discouragements like our own, where they fell under temptations as we have done, and yet took heart again and conquered through the grace of God, we are encouraged in our striving after righteousness. As they, though sometimes beaten back, recovered their ground, and were blessed of God, so we too may be overcomers in the strength of Jesus. On the other hand, the record of their lives may serve as a warning to us. It shows that God will by no means clear the guilty. He sees sin in His most favored ones, and He deals with it in them even more strictly than in those who have less light and responsibility.” PP 238.2.***