Renungan Petang 9 Juni 2025

IMAN YANG MEMBAWAKAN KETENANGAN DAN KETEDUHAN

Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” Markus 4:39-40.

“Ia percaya pada kekuatan Bapa. Dalam iman—iman pada kasih dan pemeliharaan Allah—Yesus beristirahat, dan kuasa firman yang meredakan badai juga adalah kuasa Allah.” DA 336.1.

“Sebagaimana Yesus beristirahat dengan iman pada pemeliharaan Bapa, demikian pula kita harus beristirahat dalam pemeliharaan Juruselamat kita. Jika para murid percaya kepada-Nya, mereka akan tetap dalam damai. Ketakutan mereka pada saat bahaya menyingkapkan ketidakpercayaan mereka. Dalam upaya mereka untuk menyelamatkan diri, mereka melupakan Yesus; dan hanya ketika, dalam keputusasaan akan ketergantungan diri, mereka berpaling kepada-Nya, Ia dapat memberi mereka pertolongan.” DA 336.2.

“Betapa seringnya pengalaman para murid menjadi pengalaman kita! Ketika badai godaan berkumpul, dan kilat yang ganas menyambar, dan ombak menyapu kita, kita berjuang melawan badai sendirian, lupa bahwa ada Dia yang dapat menolong kita. Kita mengandalkan kekuatan kita sendiri sampai harapan kita terhilang, dan kita pun hampir binasa. Kemudian kita mengingat Yesus, dan jika kita berseru kepada-Nya untuk menyelamatkan kita, kita tidak akan menangis sia-sia. Meskipun Dia dengan sedih menegur ketidakpercayaan kita pada-Nya dan kepercayaan kita pada diri kita, Dia tidak pernah gagal memberi kita bantuan yang kita butuhkan. Baik di darat maupun di laut, jika kita memiliki Juruselamat di dalam hati kita, tidak perlu takut. Iman yang hidup kepada Sang Penebus akan meredakan lautan kehidupan, dan akan menyelamatkan kita dari bahaya dengan cara yang Dia tahu adalah yang terbaik.” DA 336.3.

“Yesus berkata kepada angin dan ombak, kepada air yang bergelora, Diam, tenanglah! [Markus 4:39.] Oh, berapa kali kita dalam pengalaman kita berada dalam posisi yang sama seperti para murid ini. Berapa kali Kristus telah menyatakan diri-Nya kepada kita dan mengubahkan kesedihan kita menjadi sukacita. Oh, sungguh Penebus yang berkuasa, Juruselamat yang murah hati dan penuh belas kasihan, yang mampu dengan kuasa-Mu yang tak terbatas untuk menenangkan segala badai, dan yang mampu menghidupkan kembali segenap hati. Dia adalah Penebus kita. Kita dapat percaya kepada-Nya dalam badai maupun dalam terang sinar matahari.” 3LtMs, Lt 5, 1876, par. 14.

And he arose, and rebuked the wind, and said unto the sea, Peace, be still. And the wind ceased, and there was a great calm. And he said unto them, Why are ye so fearful? how is it that ye have no faith?” Mark 4:39-40.

“He trusted in the Father’s might. It was in faith—faith in God’s love and care—that Jesus rested, and the power of that word which stilled the storm was the power of God.” DA 336.1.

“As Jesus rested by faith in the Father’s care, so we are to rest in the care of our Saviour. If the disciples had trusted in Him, they would have been kept in peace. Their fear in the time of danger revealed their unbelief. In their efforts to save themselves, they forgot Jesus; and it was only when, in despair of self-dependence, they turned to Him that He could give them help.” DA 336.2.

“How often the disciples’ experience is ours! When the tempests of temptation gather, and the fierce lightnings flash, and the waves sweep over us, we battle with the storm alone, forgetting that there is One who can help us. We trust to our own strength till our hope is lost, and we are ready to perish. Then we remember Jesus, and if we call upon Him to save us, we shall not cry in vain. Though He sorrowfully reproves our unbelief and self-confidence, He never fails to give us the help we need. Whether on the land or on the sea, if we have the Saviour in our hearts, there is no need of fear. Living faith in the Redeemer will smooth the sea of life, and will deliver us from danger in the way that He knows to be best.” DA 336.3.

“Jesus said to winds and waves, to the troubled waters, Peace, be still. [Mark 4:39.] Oh, how many times have we in our experience been in a similar position as were these disciples. How many times has Christ revealed Himself to us and turned our sorrow into joy. Oh, powerful Redeemer, gracious and compassionate Saviour, able with Thy infinite power to calm all tempests, able to revive all hearts. He is our Redeemer. We may trust Him in the storm as well as the sunshine.” 3LtMs, Lt 5, 1876, par. 14.***