Renungan Petang 11 Juni 2025

PETUNJUK YANG HARUS DIPERHATIKAN

Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.” Yudas 1:20.

“Ini adalah petunjuk yang sangat penting, yang harus kita semua perhatikan.” 17LtMs, Ms 37, 1902, par. 17.

“Agar berhasil dalam pelayanan kepada Allah, manusia harus dibimbing oleh Roh Kudus.” PUR 8 Mei 1902, par. 10.

“Allah menghendaki hamba-hamba-Nya untuk memperbaiki cara mereka berdoa. Dia bertanya, Di manakah pengaruh doa-doamu yang menghidupkan? Dia tidak menerima doa-doa yang lemah, tidak sungguh-sungguh, dan panjang, yang sangat kekurangan Roh-Nya. Dia menyerukan pembaharuan dalam hal ini, kalau tidak, Dia hendak menyingkirkan kaki dian dari tempat itu. Dia menghendaki lilin menyala terang, memancarkan cahaya ke seluruh bagian dunia. Ketika Jemaat mau berpaling sepenuhnya kepada Allah, maka doa-doa yang sekedar saja dan tanpa segenap jiwa tidak akan terdengar lagi.” RH 14 Januari 1902, Pasal A, par. 10.

“Saya mendesak saudara-saudara saya … untuk memperbaiki cara mereka berdoa. Ini dapat dan harus dilakukan. Saya harus mengatakan kepada mereka, Semakin pendek engkau berdoa tanpa semangat berlebihan, semakin baik bagi jemaat. Umumnya semakin sedikit kuasa surga dalam doa, semakin panjang doa itu. Jangan menghabiskan waktu lama dalam doa di hadapan jemaat kecuali jika engkau tahu bahwa Allah yang memerintahkan doa tersebut. Doa yang diucapkan di depan umum harus singkat dan penuh kesungguhan. Doa yang efektif dan sungguh-sungguh dari orang benarlah yang sangat mujarab; tetapi doa yang diucapkan dengan nada statis, monoton, dan tanpa roh tidak diterima oleh Allah. Suara doa harus naik kepada Allah dari hati yang dipenuhi oleh rasa membutuhkan. Biarlah ada kebangunan oleh Roh Kudus, agar doamu dipenuhi dengan kuasa surga.” RH 14 Januari 1902, Pasal A, par. 11.

But ye, beloved, building up yourselves on your most holy faith, praying in the Holy Ghost,” Jude 1:20.

“This is most important instruction, to which we should all take heed.” 17LtMs, Ms 37, 1902, par. 17.

“In order to be successful in the service of God, man must be guided by the Holy Spirit.” PUR May 8, 1902, par. 10.

“The Lord desires His servants to improve in their manner of praying. He inquires, Where is the vivifying influence of your prayers? He does not accept the tame, lifeless, lengthy prayers, which are so destitute of His Spirit. He calls for a reformation, else He will remove the candlestick out of its place. He desires the candle to burn brightly, sending forth light to all parts of the world. When the Church turns fully to the Lord, lifeless, spiritless prayers will no more be heard.” RH January 14, 1902, Art. A, par. 10.

“I urge my ministering brethren to improve in their manner of praying. This can and must be done. I must say to them, The shorter you make your spiritless prayers, the better will it be for the congregation. It is generally the case that the less of heaven’s vitality there is in a prayer, the more lengthy it is. Do not spend a long time in prayer before a congregation unless you know that God is inditing the prayer. Let the prayers made in public be short and full of earnestness. The effectual, fervent prayer of a righteous man availeth much; but the prayer uttered in a low, monotonous tone and spiritless manner is not accepted by God. The voice of prayer should rise to God from hearts burdened by a sense of need. Let there be a revival of the Holy Spirit, that your prayers may be filled with the power of heaven.” RH January 14,  1902, Art. A, par. 11. ***