Renungan Petang 14 Juni 2025

HUKUM YANG SAMA KEKALNYA DENGAN TAKHTA-NYA

Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.” Matius 5:17-18.

“Di sini Ia tidak hanya mengajarkan apa saja tuntutan hukum Allah yang telah ada dan yang berlaku pada saat itu, tetapi bahwa tuntutan-tuntutan ini akan terus berlaku selama langit dan bumi masih ada. Kesaksian ini harus selamanya berlaku sebagaimana demikian adanya. Hukum Allah adalah kekal sebagaimana takhta-Nya. Hukum itu akan mempertahankan tuntutan-tuntutannya atas seluruh umat manusia di segala zaman, tidak berubah oleh waktu, tempat, atau keadaan.” BEcho 16 April 1894, par. 3.

“Dalam kehidupan-Nya sendiri Juruselamat telah memberikan kepada anak-anak manusia satu teladan tentang ketaatan yang sempurna.” BEcho 16 April 1894, par. 5.

“Kematian Kristus pun telah menegakkan kebenaran kehendak hukum.” ST 25 Februari 1897, par. 5.

Think not that I am come to destroy the law, or the prophets: I am not come to destroy, but to fulfil. For verily I say unto you, Till heaven and earth pass, one jot or one tittle shall in no wise pass from the law, till all be fulfilled.” Matthew 5:17-18.

“Here He teaches not merely what the claims of God’s law had been and were then, but that these claims should hold so long as the heavens and the earth remain. This testimony should forever settle the question. The law of God is as immutable as His throne. It will maintain its claims upon all mankind in all ages, unchanged by time or place or circumstances.” BEcho April 16, 1894, par. 3.

“In His own life the Saviour gave the children of men an example of perfect obedience.” BEcho April 16, 1894, par. 5.

“The death of Christ justified the claims of the law.” ST February 25, 1897, par. 5***