TEMA SEMESTER: PEKERJAAN ALLAH MELALUI HAKIM-HAKIM
Pelajaran 26, Sabat 28 Juni 2025
Bacalah Laporan Misionaris dari HONDURAS
SAMUEL – IMAM, NABI, DAN HAKIM
“Sejak zaman Yosua, pemerintahan tidak pernah dijalankan dengan hikmat dan keberhasilan yang begitu besar sebagaimana yang terjadi di bawah pemerintahan Samuel. Diberi jabatan tiga serangkai sebagai hakim, nabi, dan imam, ia bekerja keras tanpa kenal lelah dan tanpa pamrih demi kesejahteraan rakyatnya, dan bangsa itu menjadi makmur di bawah kendalinya yang bijaksana. Ketertiban telah dipulihkan, dan kesalehan ditingkatkan, dan semangat ketidakpuasan dikekang untuk sementara waktu. Namun, seiring bertambahnya usia, nabi itu terpaksa berbagi urusan pemerintahan dengan orang lain, dan ia mengangkat kedua putranya untuk bertindak sebagai asistennya. Sementara Samuel melanjutkan tugas jabatannya di Rama, para pemuda itu ditempatkan di Bersyeba, untuk menegakkan keadilan di antara orang-orang di dekat perbatasan selatan negeri itu.” —Patriarchs and Prophets, hlm. 603, 604.
MINGGU
MELAYANI DI HADAPAN TUHAN
1. Pelayanan apakah yang dilakukan Samuel sejak awal, semenjak ia masih kanak-kanak?
1 Samuel 3:1 Samuel yang muda itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu firman TUHAN jarang; penglihatan-penglihatanpun tidak sering.
“Samuel masih muda ketika dibawa untuk melayani di kemah pertemuan, tetapi pada waktu itu ia sudah memiliki tugas untuk dilakukan dalam pelayanan kepada Tuhan, sesuai dengan kemampuannya. Tugas-tugas ini pada awalnya sangat sederhana, dan tidak selalu menyenangkan; tetapi tugas-tugas itu dilakukannya dengan kemampuan terbaiknya, dan dengan hati yang rela.….” —Conflict and Courage, hlm. 144.
SENIN
DIPANGGIL UNTUK MENJADI SEORANG NABI
2. Panggilan apakah yang diterima Samuel saat dia sedang melayani di tempat kudus?
1 Samuel 3:4,5,10,11 Lalu TUHAN memanggil: “Samuel! Samuel!”, dan ia menjawab: “Ya, bapa.” 5Lalu berlarilah ia kepada Eli, serta katanya: “Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata: “Aku tidak memanggil; tidurlah kembali.” Lalu pergilah ia tidur… 10Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab: “Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar.” 11Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “Ketahuilah, Aku akan melakukan sesuatu di Israel, sehingga setiap orang yang mendengarnya, akan bising kedua telinganya.
“Hana mempersembahkan Samuel kepada Tuhan, dan Tuhan menyatakan diri-Nya kepadanya sejak di masa kecil dan masa mudanya. Kita harus bekerja lebih keras untuk anak-anak kita dan untuk kaum muda kita; karena Tuhan akan menerima mereka untuk melakukan hal-hal besar atas nama-Nya dalam mengajarkan kebenaran kepada orang-orang yang berada di negeri-negeri asing, kepada yang sedang berada dalam kegelapan kesalahan dan takhayul. Jika engkau memanjakan anak-anakmu, dengan memuaskan keinginan egois mereka; jika engkau mendorong mereka untuk mencintai pakaian, dan mengembangkan kesombongan dan keangkuhan, maka engkau akan melakukan pekerjaan yang akan mengecewakan Yesus, yang telah membayar harga yang tak terbatas untuk penebusan mereka. Dia menginginkan agar anak-anak melayani-Nya dengan kasih sayang yang tidak terbagi.” —Selected Messages, jilid 1, hlm. 319.
SELASA
3. Seberapa luaskah di Israel diketahui bahwa Samuel adalah seorang nabi yang ditunjuk oleh Tuhan?
1 Samuel 3:20 Maka tahulah seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi TUHAN.
“Selama tahun-tahun sejak Tuhan pertama kali menyatakan diri-Nya kepada putra Hannah, panggilan Samuel untuk jabatan kenabian mulai diakui oleh seluruh bangsa. Dengan setia menyampaikan peringatan ilahi kepada keluarga Eli, meskipun tugas itu menyakitkan dan berat, Samuel telah memberikan bukti kesetiaannya sebagai utusan Yehuwa; ‘dan Tuhan menyertainya, dan tidak membiarkan satu pun dari firman-Nya gugur.’ Dan seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba tahu bahwa Samuel telah ditetapkan menjadi nabi Tuhan.’” —Patriarchs and Prophets, hlm. 589, 590.
RABU
MELAYANI SEBAGAI HAKIM
4. Jabatan apa lagikah yang Samuel tempati sepanjang hidupnya? Apakah artinya ini dari tahun ke tahun?
1 Samuel 7:15-17 Samuel memerintah sebagai hakim atas orang Israel seumur hidupnya. 16Dari tahun ke tahun ia berkeliling ke Betel, Gilgal dan Mizpa, dan memerintah atas orang Israel di segala tempat itu, 17lalu ia kembali ke Rama, sebab di sanalah rumahnya dan di sanalah ia memerintah atas orang Israel; dan di sana ia mendirikan mezbah bagi TUHAN.
“Samuel telah menghakimi Israel sejak masa mudanya. Ia adalah hakim yang adil dan tidak memihak, setia dalam segala pekerjaannya.” —Spiritual Gifts, jilid 4a, hlm. 65.
“‘Dan matilah Samuel; seluruh orang Israel berkumpul meratapi dia dan menguburkan dia di rumahnya di Rama.’ (1 Samuel 25:1). Kematian Samuel dianggap oleh bangsa Israel sebagai kehilangan yang tidak dapat tergantikan. Seorang nabi yang hebat dan baik dan seorang hakim terkemuka telah meninggal, dan kesedihan orang-orang itu sungguh mendalam dan menyentuh hati. Sejak masa mudanya Samuel telah berjalan di hadapan Israel dengan integritas hatinya; meskipun Saul telah diakui sebagai raja, Samuel telah memberikan pengaruh yang lebih kuat daripada dia, karena catatannya adalah catatan kesetiaan, ketaatan, dan pengabdian. Kita baca bahwa ia memerintah sebagai hakim atas orang Israel seumur hidupnya.” —Patriarchs and Prophets, hlm. 663.
KAMIS
5. Siapakah yang diangkat Samuel sebagai hakim ketika ia sudah tua dan tidak sanggup lagi melakukan perjalanan jauh? Seberapa setiakah mereka?
1 Samuel 8:1-3 Setelah Samuel menjadi tua, diangkatnyalah anak-anaknya laki-laki menjadi hakim atas orang Israel. 2Nama anaknya yang sulung ialah Yoel, dan nama anaknya yang kedua ialah Abia; keduanya menjadi hakim di Bersyeba. 3Tetapi anak-anaknya itu tidak hidup seperti ayahnya; mereka mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan.
“Orang-orang muda ini telah menerima petunjuk yang setia dari ayah mereka, baik melalui ajaran maupun teladan. Mereka tidak kekurangan pengetahuan tentang peringatan-peringatan yang diberikan kepada Eli, dan penghakiman ilahi yang menimpanya dan keluarganya. Mereka pun tampak kelihatan sebagai orang-orang yang memiliki kebajikan dan integritas yang murni, serta memiliki potensi intelektual. Dengan persetujuan penuh dari orang-orang, Samuel berbagi tanggung jawab jabatan dengan anak-anaknya. Namun ternyata, tabiat orang-orang muda ini masih harus diuji. Terpisah dari pengaruh ayah mereka, akan terlihat apakah mereka memang setia pada prinsip-prinsip dasar yang telah diajarkannya kepada mereka atau tidak. Hasilnya menunjukkan bahwa Samuel telah ditipu dengan menyakitkan oleh anak-anaknya. Seperti kebanyakan orang muda zaman sekarang yang telah diberkati dengan kemampuan yang baik, malah menyalahgunakan kekuatan yang diberikan Allah kepada mereka. Kehormatan yang diberikan kepada mereka membuat mereka justru menjadi sombong dan merasa diri cukup. Mereka tidak menjadikan kemuliaan Allah sebagai tujuan mereka, mereka juga tidak sungguh-sungguh mencari kekuatan dan hikmat dari-Nya. Karena menyerah pada kuasa godaan, mereka menjadi tamak, egois, dan tidak adil. Firman Allah menyatakan bahwa ‘mereka tidak hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, tetapi mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan.’ (1 Samuel 8:3).” —Signs of the Times, 2 Februari 1882.
JUMAT
ISRAEL MEMINTA RAJA
6. Setelah bertahun-tahun pemerintahan bangsa Israel dilakukan oleh para hakim, permintaan apakah yang disampaikan para tua-tua Israel kepada Samuel? Apa pendapatnya tentang usulan ini?
1 Samuel 8:4-7 Sebab itu berkumpullah semua tua-tua Israel; mereka datang kepada Samuel di Rama 5dan berkata kepadanya: “Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau; maka angkatlah sekarang seorang raja atas kami untuk memerintah kami, seperti pada segala bangsa-bangsa lain.” 6Waktu mereka berkata: “Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami,” perkataan itu mengesalkan Samuel, maka berdoalah Samuel kepada TUHAN. 7TUHAN berfirman kepada Samuel: “Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.
“Bergantung pada manusia merupakan kelemahan besar gereja. Manusia telah menghina Tuhan dengan tidak menghargai kecukupan-Nya, dengan mengingini pengaruh manusia. Demikianlah Israel menjadi melemah. Umat itu ingin menjadi seperti bangsa-bangsa lain di dunia, dan mereka meminta seorang raja. Mereka ingin dibimbing oleh kekuatan manusia yang dapat mereka lihat, dan bukan oleh kekuatan ilahi yang tidak terlihat yang sampai saat itu telah memimpin dan membimbing mereka, dan telah memberi mereka kemenangan dalam peperangan. Mereka membuat pilihan mereka sendiri, dan hasilnya terlihat dalam kehancuran Yerusalem dan terseraknya bangsa itu.” —Testimonies for the Church, jilid 6, hlm. 249, 250.
SABAT
7. Meskipun bentuk pemerintahan kerajaan (monarkhi) adalah tidak sesuai dengan cita-cita Tuhan, bagaimana Samuel melaksanakan perintah-Nya?
1 Samuel 9:15,16; 10:1 Tetapi TUHAN telah menyatakan kepada Samuel, sehari sebelum kedatangan Saul, demikian: 16“Besok kira-kira waktu ini Aku akan menyuruh kepadamu seorang laki-laki dari tanah Benyamin; engkau akan mengurapi dia menjadi raja atas umat-Ku Israel dan ia akan menyelamatkan umat-Ku dari tangan orang Filistin. Sebab Aku telah memperhatikan sengsara umat-Ku itu, karena teriakannya telah sampai kepada-Ku.” … 10:1Lalu Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata: “Bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat TUHAN, dan engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh di sekitarnya. Inilah tandanya bagimu, bahwa TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas milik-Nya sendiri:
“Tetapi orang-orang tidak mau menerima nasihat Samuel dan terus menuntut seorang raja…. Di sini Allah mengabulkan kepada Israel yang memberontak sesuatu yang akan menjadi kutukan berat bagi mereka, karena mereka tidak mau tunduk kepada Allah yang memerintah bagi mereka. Mereka berpikir bahwa akan lebih terhormat di mata bangsa-bangsa lain jika dikatakan, Orang Ibrani memiliki seorang raja. Tuhan mengarahkan Samuel untuk mengurapi Saul sebagai raja Israel. Penampilannya mulia, seperti yang sesuai dengan kesombongan anak-anak Israel. Tetapi Allah memperlihatkan kepada mereka ketidaksenangan-Nya. Itu bukanlah musim di tahun itu ketika mereka diguyur hujan lebat, disertai guntur.” —Spiritual Gifts, jilid 4a, hlm. 67, 68.
UNTUK PELAJARAN TAMBAHAN
“Ketidakadilan Hakim-Hakim ini menimbulkan banyak ketidakpuasan, dan dengan demikian muncullah dalih untuk mendesak perubahan yang telah lama diinginkan secara diam-diam…. Kasus-kasus pelecehan di antara orang-orang tidak dilaporkan kepada Samuel. Seandainya perbuatan jahat putra-putranya diketahui olehnya, ia akan segera menyingkirkan mereka; tetapi ini bukanlah yang diinginkan para pemohon. Samuel melihat bahwa motif mereka yang sebenarnya adalah ketidakpuasan dan kesombongan, dan bahwa tuntutan mereka merupakan hasil dari tujuan yang disengaja dan pasti.” —Patriarchs and Prophets, hlm. 604.
“Kehidupan Samuel sejak masa kanak-kanak adalah kehidupan yang saleh dan penuh pengabdian. Ia telah ditempatkan di bawah asuhan Eli di masa mudanya, dan karakternya yang menawan menarik kasih sayang yang hangat dari pendeta yang sudah tua itu. Ia baik hati, murah hati, tekun, patuh, dan penuh hormat….
“Betapa mengharukannya melihat orang muda dan orang tua saling bergantung, orang muda memandang orang tua untuk meminta nasihat dan kebijaksanaan, orang tua memandang orang muda untuk meminta bantuan dan simpati. Begitulah seharusnya. Allah menghendaki orang muda memiliki kualifikasi tabiat yang sedemikian rupa sehingga mereka akan menemukan kesenangan dalam persahabatan dengan orang tua, sehingga mereka dapat bersatu dalam ikatan cinta yang penuh kasih sayang kepada mereka yang sedang mendekati ambang kematian.” —Conflict and Courage, hlm. 144.
***
LAPORAN MISIONARIS DARI HONDURAS
Untuk Dibacakan Pada Sabat 28 Juni 2025
Persembahan Sekolah Sabat Istimewa akan dikumpulkan pada Sabat 5 Juli 2025
Umat beriman di Honduras dengan hangat menyambut seluruh jemaat Allah di seluruh dunia dengan pelukan persaudaraan!
“Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.” 3 Yohanes 1:2.
Honduras, yang terletak di jantung Amerika Tengah, dengan ibu kotanya di Tegucigalpa, memperoleh kemerdekaannya dari Spanyol pada tanggal 15 September 1821. Bahasa resminya adalah bahasa Spanyol, dan mata uangnya adalah Lempira. Wilayahnya membentang seluas 112.492-kilometer persegi (69.900 mil persegi) dan berpenduduk 9,5 juta jiwa. Perbatasannya menyentuh Samudra Atlantik dan Pasifik. Honduras dicirikan sebagai negara paling bergunung-gunung di wilayah tersebut; dan memiliki banyak sumber daya alam, flora, dan fauna. Negara ini berbatasan dengan negara Guatemala, El Salvador, dan Nikaragua. Sebuah survei yang dilakukan pada tahun 2020 mencatat 49 persen penduduknya memeluk agama Katolik; 40 persen Protestan; 8 persen tidak beragama; dan 3 persen, agama lain.
Pekabaran dari International Missionary Society mencapai Honduras pada tahun 1960-an dan didirikan di ibu kota Tegucigalpa. Penatua Raul Escobar (Chili) dan Nautilio Bolaños (Kosta Rika) melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam menggalang dukungan. Tak lama kemudian, Penatua Carlos Kozel (Jerman) mengunjungi negara tersebut sebagai perwakilan GC, ditemani oleh Brother Pedro Prieto (Meksiko). Yang terakhir mengunjungi adalah komunitas San Jose, Departemen Choluteca, bersama dengan Penatua Escobar beberapa saat kemudian, di mana mereka menemukan banyak umat Advent. Brother Santos Felix Barahona adalah yang pertama kali menerima pesan Pembaharuan, dan ia membagikannya kepada putrinya, Juanita Barahona, yang kemudian menikah dengan Brother Roberto Lopez. Pasangan ini adalah misionaris yang bepergian ke tempat-tempat lain di negara tersebut.
Jemaat di Honduras didirikan dan diorganisasi dengan benar. Jemaat tersebut memenuhi semua persyaratan GC dan terdaftar serta mematuhi hukum negara dan konstitusi Republik Honduras.
Saat ini, Daerah Honduras memiliki 3 pendeta aktif, 1 pendeta pensiunan, 18 pekerja Alkitab aktif, 6 penatua yang ditahbiskan, dan 2 juru kampanye. Divisi ini dibagi menjadi enam distrik dengan pemimpin masing-masing, dan 360 anggota tersebar di seluruh negeri. Pekerjaan penginjilan dilakukan di dua pusat kesehatan dan sebuah sekolah dengan tiga tingkat pendidikan. Kampanye publik diselenggarakan di berbagai tempat dengan tim medis, dan penjangkauan misionaris dilakukan dari rumah ke rumah dengan distribusi besar-besaran pamflet kecil yang diambil dari Roh nubuat.
Seperti yang sudah diketahui di Divisi Amerika Latin dan pada Konferensi GC, Honduras adalah divisi yang tidak memiliki gedung kantor pusat yang memadai. Divisi ini hanya memiliki kantor yang tidak dilengkapi dengan baik yang digunakan oleh Ketua, sekretaris, dan bendahara. Tidak ada ruang pertemuan atau kantor, jadi ketika para pemimpin mengunjungi kami, tidak ada fasilitas yang tersedia untuk menampung mereka. Selain itu, peraturan pemerintah Honduras mengharuskan Daerah ini untuk memiliki gedung yang memenuhi kebutuhan organisasi Kristen nirlaba. Oleh karena itu, kami memohon dan berdoa agar kiranya Allah berkenan menyentuh hati saudara-saudari dan sahabat-sahabat kami di seluruh dunia yang membaca laporan misionaris ini, agar mau memberi dukungan, berdoa, dan menyumbangkan persembahan yang murah hati, karena tahu bahwa Allah memberi upah kepada orang yang memberi dengan sukacita. Kerinduan kami adalah membangun gedung kantor pusat dengan kantor-kantor yang layak di mana kami dapat bekerja untuk kemuliaan dan kepujian bagi Allah. Semoga Dia memberkati persembahan Saudara dan Saudari dengan berlimpah-limpah.
—Pendeta Inocencio Guardado Mejía (Ketua Daerah Honduras)
***