TEMA SEMESTER: PARA NABI BERBICARA (BAGIAN 1: YESAYA & YEREMIA)
Pelajaran 2, Sabat 12 Juli 2025
PELAYANAN KENABIAN
“Tanggung jawab para penjaga zaman sekarang adalah jauh lebih besar lagi daripada di zaman para nabi dahulu karena terang kita sekarang ini adalah lebih terang, demikian juga dengan hak istimewa serta kesempatan kita adalah lebih besar daripada yang dimiliki mereka dahulu. Adalah tugas pendeta ataupun pelayan Injil untuk memperingatkan dan mengajar setiap orang, dengan segala kelembutan dan kebijaksanaan.
Ia tidak boleh mengikuti kebiasaan dunia, tetapi, sebagai hamba Allah, ia harus berjuang demi iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus. Setan masih terus-menerus bekerja untuk meruntuhkan benteng-benteng yang menghalanginya dari akses bebas kepada jiwa-jiwa; dan, bilamana para pendeta ataupun pelayan Injil kita tidak lagi berpikiran rohani, dan tidak memiliki perhubungan yang erat dengan Allah, maka musuh akan memiliki keuntungan besar, dan Allah akan meminta pertanggungjawaban para penjaga atas keberhasilan si musuh itu.” —Testimonies for the Church, jilid 5, hlm. 16.
MINGGU
NASIHAT PERINGATAN
1. Raja-raja Yehuda manakah yang disebutkan dalam penglihatan itu? Unsur-unsur ciptaan apakah yang perlu memperhatikannya?
Yesaya 1:1, 2 Penglihatan yang telah dilihat Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem dalam zaman Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia, raja-raja Yehuda. 2 Dengarlah, hai langit, dan perhatikanlah, hai bumi, sebab TUHAN berfirman: “Aku membesarkan anak-anak dan mengasuhnya, tetapi mereka memberontak terhadap Aku.
“Kemurahan hati Allah terhadap Israel adalah selalu bersyarat pada ketaatan mereka. Di kaki Gunung Sinai, mereka telah memasuki hubungan perjanjian dengan-Nya sebagai ‘harta kesayangan-Nya yang khusus … melebihi segala manusia.’ Dengan sungguh-sungguh mereka telah berjanji untuk mengikuti jalan ketaatan. ‘Segala yang difirmankan Tuhan akan kami lakukan,’ kata mereka. Keluaran 19:5, 8. Dan ketika, beberapa hari kemudian, hukum Allah diucapkan dari Gunung Sinai, dan petunjuk tambahan dalam bentuk ketetapan dan penghakiman disampaikan melalui Musa, orang-orang Israel dengan satu suara kembali berjanji, ‘Segala firman yang telah difirmankan Tuhan akan kami lakukan.’ Pada saat pengesahan perjanjian, umat itu pun sekali lagi bersatu dalam menyatakan, ‘Segala yang difirmankan Tuhan akan kami lakukan, dan akan kami dengarkan.’ Keluaran 24:3, 7. Allah telah memilih Israel sebagai umat-Nya, dan mereka telah memilih Dia sebagai Raja mereka.” —Prophets and Kings, hlm. 293.
SENIN
2. Bagaimanakah pemahaman Israel bila dibandingkan dengan hubungan lembu dan keledai dengan tuannya?
Yesaya 1:3 Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya.”
“Jika saja Israel mau mengindahkan pekabaran para nabi, maka mereka akan terhindar dari penghinaan yang menyusul. Namun, karena mereka terus-menerus menyimpang dari hukum-Nya, maka Allah dengan berat hati membiarkan mereka ditawan. ‘Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah (kurangnya pengetahuan),’ adalah pekabaran-Nya kepada mereka melalui Hosea. ‘Karena engkau telah menolak pengenalan (pengetahuan) itu, maka Aku juga menolak engkau: … karena engkau telah melupakan pengajaran Allahmu.’ Hosea 4:6.” —Prophets and Kings, hlm. 297.
SELASA
KEADAAN UMAT ITU
3. Bagaimana pemberontakan berkembang di Israel, dan apakah yang merupakan penyebab utamanya?
Yesaya 1:4 Celakalah bangsa yang berdosa, kaum yang sarat dengan kesalahan, keturunan yang jahat-jahat, anak-anak yang berlaku buruk! Mereka meninggalkan TUHAN, menista Yang Mahakudus, Allah Israel, dan berpaling membelakangi Dia.
“Dengan penindasan dan kekayaan muncullah kesombongan dan kecintaan pada pamer, kemabukan yang parah, dan roh pesta pora. Dan pada zaman Yesaya penyembahan berhala itu sendiri tidak lagi menimbulkan keheranan (sudah menjadi hal yang biasa).
“Praktik-praktik yang tidak adil telah menjadi begitu umum di antara semua golongan sehingga segelintir orang yang tetap setia kepada Allah sering kali tergoda untuk putus asa dan menyerah pada keputusasaan. Tampaknya seolah-olah maksud Allah bagi Israel akan gagal dan bangsa yang memberontak itu akan mengalami nasib yang sama seperti halnya Sodom dan Gomora.” —Prophets and Kings, hlm. 306.
RABU
4. Apakah akibat jasmani dan rohani dari kondisi yang dijelaskan dalam ayat 5-8?
Yesaya 1:5-8 Di mana kamu mau dipukul lagi, kamu yang bertambah murtad? Seluruh kepala sakit dan seluruh hati lemah lesu. 6 Dari telapak kaki sampai kepala tidak ada yang sehat: bengkak dan bilur dan luka baru, tidak dipijit dan tidak dibalut dan tidak ditaruh minyak. 7 Negerimu menjadi sunyi sepi, kota-kotamu habis terbakar; di depan matamu orang-orang asing memakan hasil dari tanahmu. Sunyi sepi negeri itu seolah-olah ditunggangbalikkan orang asing. 8 Puteri Sion tertinggal sendirian seperti pondok di kebun anggur, seperti gubuk di kebun mentimun dan seperti kota yang terkepung.
“Allah yang selama ini mereka akui untuk mereka layani, tetapi yang tabiat-Nya telah mereka salah pahami, telah ditetapkan di hadapan mereka sebagai Penyembuh yang agung bagi penyakit rohani. Bagaimana jika seluruh kepala sakit dan seluruh hati lemah lesu? Bagaimana jika dari telapak kaki sampai ke ujung kepala tidak ada yang sehat, hanya luka-luka, bengkak dan bilur yang membusuk? Yesaya 1:6. Barangsiapa yang telah berjalan dengan sikap acuh tak acuh pada jalan hatinya sekalipun, dapat menemukan kesembuhan dengan berpaling kepada Allah. ‘Aku telah melihat segala jalannya,’ Tuhan menyatakan, ‘dan Aku akan menyembuhkan dan akan menuntun dia dan akan memulihkan dia dengan penghiburan… Damai, damai sejahtera bagi mereka yang jauh dan bagi mereka yang dekat–firman TUHAN–Aku akan menyembuhkan dia!’ Yesaya 57:18, 19.” —Prophets and Kings, hlm. 315.
KAMIS
5. Mengapa kata-kata “hanya sebagian kecil saja (sedikit orang)” begitu penting?
Yesaya 1:9 Seandainya TUHAN semesta alam tidak meninggalkan pada kita sedikit orang yang terlepas, kita sudah menjadi seperti Sodom, dan sama seperti Gomora.
“Nasihat peringatan nabi kepada Yehuda untuk memandang pada Allah yang hidup, dan menerima tawaran-tawaran-Nya yang murah hati, tidaklah sia-sia. Terdapat beberapa orang yang sungguh-sungguh memperhatikan, dan yang berpaling dari berhala-berhala mereka kepada penyembahan kepada Yehuwa. Mereka belajar untuk melihat kasih, kemurahan, dan belas kasihan yang lembut dalam diri Sang Pencipta. Dan di hari-hari gelap yang akan datang dalam sejarah Yehuda, ketika hanya sedikit yang akan tersisa di negeri itu, perkataan nabi itu akan terus menghasilkan buahnya dalam pembaharuan yang tegas.” —Prophets and Kings, hlm. 320.
JUMAT
PANGGILAN UNTUK PERTOBATAN YANG SEJATI
6. Bagaimana Allah menilai ketidaktulusan dan praktik upacara keagamaan yang dangkal?
Yesaya 1:10-15 Dengarlah firman TUHAN, hai pemimpin-pemimpin, manusia Sodom! Perhatikanlah pengajaran Allah kita, hai rakyat, manusia Gomora! 11 “Untuk apa itu korbanmu yang banyak-banyak?” firman TUHAN; “Aku sudah jemu akan korban-korban bakaran berupa domba jantan dan akan lemak dari anak lembu gemukan; darah lembu jantan dan domba-domba dan kambing jantan tidak Kusukai. 12 Apabila kamu datang untuk menghadap di hadirat-Ku, siapakah yang menuntut itu dari padamu, bahwa kamu menginjak-injak pelataran Bait Suci-Ku? 13 Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan. 14 Perayaan-perayaan bulan barumu dan pertemuan-pertemuanmu yang tetap, Aku benci melihatnya; semuanya itu menjadi beban bagi-Ku, Aku telah payah menanggungnya. 15 Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah.
“Firman Ilahi menyatakan, ‘Korban orang fasik adalah kekejian, lebih-lebih kalau dipersembahkan dengan maksud jahat.’ Amsal 21:27. Allah surga ‘memiliki mata yang terlalu suci untuk melihat kejahatan’ dan ‘tidak dapat memandang kelaliman.’ Habakuk 1:13. Bukan karena Ia tidak mau mengampuni sehingga Ia berpaling dari pelanggar; tetapi karena orang berdosa menolak untuk memanfaatkan persediaan kasih karunia yang berlimpah, sehingga Allah tidak dapat membebaskan mereka dari dosa.” —Prophets and Kings, hlm. 323.
SABAT
7. Apakah syarat untuk dapat menerima pengampunan yang dijanjikan Allah kepada orang berdosa?
Yesaya 1:16-20 Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, 17 belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda! 18 Marilah, baiklah kita berperkara! –firman TUHAN–Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. 19 Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu. 20 Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang.” Sungguh, TUHAN yang mengucapkannya.
UNTUK PELAJARAN TAMBAHAN
“Menghadapi kondisi seperti itu, tidak mengherankan bahwa ketika, pada tahun terakhir pemerintahan Uzia, Yesaya dipanggil untuk menyampaikan pekabaran peringatan dan teguran Allah kepada Yehuda, ia menghindar dari tanggung jawab itu. Ia tahu betul bahwa ia akan menghadapi perlawanan yang keras kepala. Ketika ia menyadari ketidakmampuannya sendiri untuk menghadapi situasi itu dan memikirkan tentang keras kepala dan ketidakpercayaan orang-orang yang harus ia layani, tugasnya tampak sia-sia di matanya. Haruskah ia, dalam keputusasaan, melepaskan misinya dan membiarkan Yehuda tak terganggu oleh penyembahan berhala mereka? Apakah para dewa Niniwe akan memerintah bumi dengan menentang Allah surga?” —Prophets and Kings, hlm. 306.