Pelajaran Sekolah Sabat 19 Juli 2025

TEMA SEMESTER: PARA NABI BERBICARA (BAGIAN 1: YESAYA & YEREMIA)

Pelajaran 3, Sabat 19 Juli 2025

RENCANA ILAHI DAN KEGAGALAN MANUSIA

Kecuali jika kita memahami pentingnya saat-saat yang akan segera berlalu menuju kekekalan, dan bersiap untuk berdiri di hari besar Allah, maka kita akan menjadi pengurus yang tidak setia. Penjaga harus waspada waktu malam. Segala sesuatu sekarang dibalut dengan keseriusan yang harus disadari oleh semua orang yang mengaku percaya akan kebenaran untuk masa ini. Perbuatan mereka harus didasarkan pada pengetahuan tentang datangnya hari Allah. Penghakiman Allah akan segera menimpa dunia, dan kita perlu mempersiapkan diri untuk hari besar itu.

Waktu kita sangatlah berharga. Kita hanya memiliki sedikit, bahkan sangat sedikit lagi sisa hari masa percobaan (masa belas kasihan sebelum pintu kasihan ditutup) untuk mempersiapkan diri bagi kehidupan kekal di masa yang akan datang. Kita tidak memiliki waktu untuk dihabiskan dalam perbuatan yang sia-sia atau serampangan. Kita seharusnya takut untuk mengabaikan firman Allah.—Testimonies for the Church, jilid 6, hlm. 407.

MINGGU

PERTEMUAN BANGSA-BANGSA

1. Penglihatan apakah yang digambarkan Yesaya tentang gunung tempat rumah Tuhan di masa depan?

Yesaya 2:1, 2 Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem. 2Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana.

“Pada zaman Maleakhi, pertanyaan mengejek dari orang-orang yang tidak bertobat, ‘Di manakah Allah yang menghukum (menghakimi)?’ ditanggapi dengan serius: ‘Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! (bahkan) Malaikat Perjanjian …Tetapi siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN. Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati TUHAN seperti pada hari-hari dahulu kala dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.’ Maleakhi 2:17; 3:1-4.” —Prophets and Kings, hlm. 715.

SENIN

2. Bagaimanakah Yesaya menggambarkan penghakiman Allah atas bangsa-bangsa dan dampak akhirnya terhadap dunia? 

Yesaya 2:3-5 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: “Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem.” 4Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang. 5Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang TUHAN!

“Pada jam-jam terakhir masa percobaan bagi anak-anak manusia ini, ketika nasib setiap jiwa akan segera diputuskan selamanya, Allah surga dan bumi masih sedang mengharapkan agar jemaat-Nya untuk bangkit bertindak seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya. Jiwa-jiwa yang telah dibebaskan di dalam Kristus melalui pengetahuan tentang kebenaran yang berharga, dianggap oleh Tuhan Yesus sebagai orang-orang pilihan-Nya, yang disukai-Nya melebihi semua orang lain di muka bumi; dan Dia mengandalkan mereka untuk menunjukkan puji-pujian dari Dia yang telah memanggil mereka keluar dari kegelapan ke dalam terang-Nya yang ajaib. Berkat-berkat yang diberikan dengan begitu murah hati harus dikomunikasikan kepada orang lain. Kabar baik tentang keselamatan harus disampaikan kepada setiap bangsa, suku, bahasa, dan kaum.” —Prophets and Kings, hlm. 716.

SELASA

KEGAGALAN YEHUDA

3. Menurut Yesaya, mengapa Tuhan berpaling dari umat-Nya, yakni kaum keturunan Yakub?

Yesaya 2:6 Sungguh, telah Kaubuang umat-Mu, yakni kaum keturunan Yakub, sebab di mana-mana mereka melakukan tenung seperti yang di Timur dan sihir seperti orang Filistin, dan orang-orang asing di antara mereka terlalu banyak.

“Jika saja Israel mau mendengarkan pekabaran para nabi, maka mereka akan terhindar dari penghinaan yang akan terjadi setelahnya. Namun demikian, karena mereka terus menerus menyimpang dari hukum-Nya, maka Allah pun terpaksa membiarkan mereka ditawan.” —Prophets and Kings, hlm. 297.

RABU

4. Unsur-unsur spesifik apakah yang terdapat dalam masyarakat dan praktik keagamaan yang ditunjukkan oleh nabi sebagai alasan penghakiman Allah?

Yesaya 2:7-9 Negerinya penuh emas dan perak dan tak terbatas harta bendanya; negerinya penuh kuda dan tak terbatas jumlah keretanya. 8Negerinya penuh berhala-berhala; mereka sujud menyembah kepada buatan tangannya sendiri dan kepada yang dikerjakan oleh tangannya. 9Maka manusia ditundukkan dan orang direndahkan–janganlah ampuni mereka!

KAMIS

5. Bagaimana Yesaya menjelaskan bahwa kemerosotan dan penghakiman atas Yerusalem dan Yehuda adalah akibat dari perbuatan para penguasa mereka? Kesimpulan serupa apakah yang dapat ditarik dari kemerosotan moral dan sosial yang terjadi di dunia saat ini?

Yesaya 3:1-16 Maka sesungguhnya Tuhan, TUHAN semesta alam, akan menjauhkan dari Yerusalem dan dari Yehuda setiap orang yang mereka andalkan, segala persediaan makanan dan minuman: 2pahlawan dan orang perang, hakim dan nabi, petenung dan tua-tua, 3perwira dan orang yang terpandang, penasihat dan ahli sihir, dan orang yang paham mantera. 4Aku akan mengangkat pemuda-pemuda menjadi pemimpin mereka, dan anak-anak akan memerintah atas mereka. 5Maka bangsa itu akan desak-mendesak, seorang kepada seorang, yang satu kepada yang lain; orang muda akan membentak-bentak terhadap orang tua, orang hina terhadap orang mulia. 6Sehingga apabila seorang memegang saudaranya di rumah ayahnya dan berkata: “Engkau masih mempunyai jubah, jadilah pemimpin kami, dan reruntuhan ini di bawah kuasamu”, 7maka pada waktu itu saudaranya akan menjawab: “Aku tidak mau menjadi tabib; di rumahku tidak ada roti dan tidak ada jubah; janganlah angkat aku menjadi pemimpin bangsa.” 8Sungguh, Yerusalem telah runtuh dan Yehuda telah rubuh; sebab perkataan mereka dan perbuatan mereka melawan TUHAN dan mereka menantang kemuliaan hadirat-Nya. 9Air muka mereka menyatakan kejahatan mereka, dan seperti orang Sodom, mereka dengan terang-terangan menyebut-nyebut dosanya, tidak lagi disembunyikannya. Celakalah orang-orang itu! Sebab mereka mendatangkan malapetaka kepada dirinya sendiri. 10Katakanlah berbahagia orang benar! Sebab mereka akan memakan hasil pekerjaannya. 11Celakalah orang fasik! Malapetaka akan menimpanya, sebab mereka akan diperlakukan menurut perbuatannya sendiri. 12Adapun umat-Ku, penguasa mereka ialah anak-anak, dan perempuan-perempuan memerintah atasnya. Hai umat-Ku, pemimpin-pemimpinmu adalah penyesat, dan jalan yang kamu tempuh mereka kacaukan! 13TUHAN mengambil tempat untuk menuntut dan berdiri untuk mengadili bangsa-bangsa. 14TUHAN bertindak sebagai hakim atas tua-tua dan pemimpin-pemimpin umat-Nya: “Kamulah yang memusnahkan kebun anggur itu, barang rampasan dari orang yang tertindas tertumpuk di dalam rumahmu. 15Mengapa kamu menyiksa umat-Ku dan menganiaya orang-orang yang tertindas?” demikianlah firman Tuhan ALLAH semesta alam. 16TUHAN berfirman: Oleh karena wanita Sion telah menjadi sombong dan telah berjalan dengan jenjang leher dan dengan main mata, berjalan dengan dibuat-buat langkahnya dan gemerencing dengan giring-giring kakinya.

“Salomo telah menulis, ‘Celakalah engkau, wahai negeri, ketika rajamu masih kanak-kanak!’ Pengkhotbah 10:16 KJV. Demikianlah yang terjadi dengan negeri Yehuda. Melalui pelanggaran yang terus-menerus, para penguasanya telah menjadi seperti kanak-kanak. Yesaya menarik perhatian orang-orang terhadap kelemahan posisi mereka di antara bangsa-bangsa di bumi, dan ia menunjukkan bahwa hal ini adalah akibat dari kejahatan orang-orang yang berkedudukan tinggi.” —Prophets and Kings, hlm. 323.

JUMAT

HARI BESAR ALLAH

6. Pekabaran apakah yang disampaikan Yesaya mengenai kesombongan dan penyembahan berhala? Apakah akibatnya bagi orang-orang yang percaya kepada berhala buatan manusia?

 Yesaya 2:10-22 Masuklah di sela gunung batu dan bersembunyilah di dalam liang tanah terhadap kedahsyatan TUHAN dan terhadap semarak kemegahan-Nya! 11Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu. 12Sebab TUHAN semesta alam menetapkan suatu hari untuk menghukum semua yang congkak dan angkuh serta menghukum semua yang meninggikan diri, supaya direndahkan: 13untuk menghukum semua pohon aras di Libanon yang tumbuh meninggi dan tetap menjulang, dan menghukum semua pohon tarbantin di Basan, 14untuk menghukum semua gunung yang tinggi-tinggi dan semua bukit yang menjulang ke atas, 15untuk menghukum semua menara yang tinggi-tinggi dan semua tembok yang berkubu, 16untuk menghukum semua kapal Tarsis dan semua kapal yang paling indah. 17Manusia yang sombong akan ditundukkan dan orang yang angkuh akan direndahkan; hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu. 18Sedang berhala-berhala akan hilang sama sekali. 19Maka orang akan masuk ke dalam gua-gua di gunung batu dan ke dalam liang-liang di tanah terhadap kedahsyatan TUHAN dan terhadap semarak kemegahan-Nya, pada waktu Ia bangkit menakut-nakuti bumi. 20Pada hari itu berhala-berhala perak dan berhala-berhala emas yang dibuat manusia untuk sujud menyembah kepadanya akan dilemparkannya kepada tikus dan kelelawar; 21dan ia akan masuk ke dalam lekuk-lekuk di gunung batu dan ke dalam celah-celah di bukit batu terhadap kedahsyatan TUHAN dan terhadap semarak kemegahan-Nya, pada waktu Ia bangkit menakut-nakuti bumi. 22Jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap?

“Dan pada zaman Yesaya penyembahan berhala itu sendiri tidak lagi mengundang keheranan. Praktik-praktik yang tidak adil telah menjadi begitu lazim di antara semua golongan orang sehingga segelintir orang yang tetap setia kepada Allah sering kali malah digoda untuk menjadi kecewa dan menyerah pada keputusasaan. Tampaknya seolah-olah maksud Allah bagi Israel akan segera gagal dan bangsa yang memberontak itu akan mengalami nasib yang sama seperti yang dialami Sodom dan Gomora.” —Prophets and Kings, hlm. 306.

SABAT

SATU UMAT SISA YANG SETIA

7. Pekabaran pengharapan apakah yang muncul dalam kitab Yesaya tentang “tunas Tuhan” dan tentang pemulihan Yerusalem? Apakah yang dilakukan pekabaran ini bagi umat yang sisa di Israel?

Yesaya 4:2-6 Pada waktu itu tunas yang ditumbuhkan TUHAN akan menjadi kepermaian dan kemuliaan, dan hasil tanah menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi orang-orang Israel yang terluput. 3Dan orang yang tertinggal di Sion dan yang tersisa di Yerusalem akan disebut kudus, yakni setiap orang di Yerusalem yang tercatat untuk beroleh hidup: 4apabila TUHAN telah membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapuskan segala noda darah Yerusalem dari tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili dan yang membakar. 5Maka TUHAN akan menjadikan di atas seluruh wilayah gunung Sion dan di atas setiap pertemuan yang diadakan di situ segumpal awan pada waktu siang dan segumpal asap serta sinar api yang menyala-nyala pada waktu malam, sebab di atas semuanya itu akan ada kemuliaan TUHAN sebagai tudung. 6dan sebagai pondok tempat bernaung pada waktu siang terhadap panas terik dan sebagai perlindungan dan persembunyian terhadap angin ribut dan hujan.

“Sekarang telah tercapai penggenapan penuh dari kata-kata Malaikat itu: ‘Dengarkanlah, hai imam besar Yosua! Engkau dan teman-temanmu yang duduk di hadapanmu–sungguh kamu merupakan suatu lambang (orang-orang yang dikagumi). Sebab, sesungguhnya Aku akan mendatangkan hamba-Ku, yakni Sang Tunas.’ (Zakharia 3:8). Kristus dinyatakan sebagai Penebus dan Pembebas umat-Nya. Sekarang memang umat yang sisa itu adalah ‘orang-orang yang dikagumi,’ karena air mata dan kehinaan dari ziarah mereka digantikan oleh sukacita dan kehormatan di hadirat Allah dan Anak Domba.” —Testimonies for the Church, jilid 5, hlm. 476.

UNTUK PELAJARAN TAMBAHAN

Dengan kemurtadan dan pemberontakan mereka, mereka yang seharusnya berdiri sebagai pembawa terang di antara bangsa-bangsa mengundang penghakiman Allah. Banyak kejahatan yang mempercepat kehancuran kerajaan utara, dengan cepat merusak kerajaan Yehuda, yang ketika itu baru saja dicela dengan kata-kata yang jelas dan tak dapat salah oleh Hosea dan Amos.”—Prophets and Kings, hlm. 305.