Renungan Petang 16 Juli 2025

NILAI ROHANI PERTEMUAN DOA JEMAAT

“… Demikianlah ibadah di rumah TUHAN ditetapkan kembali.” 2 Tawarikh 29:35.

“Upaya para duta Kristus hanya akan berhasil jika didukung oleh umat yang sungguh-sungguh, berdoa, dan bekerja. Pertemuan doa telah diabaikan, … Ucapan “Ini hanya pertemuan doa” sering diulang-ulang oleh jemaat gereja; saya tidak bisa menyebut mereka orang Kristen. … Hal ini menunjukkan kondisi rohani gereja yang sebenarnya. Allah tidak berkenan dengan keadaan ini. Hal-hal rohani dan kekal tidak dihargai, sementara hal-hal duniawi ditinggikan di atas hal-hal yang bersifat kekal.” PH152 6.2.

“Pertemuan doa akan selalu menunjukkan minat sejati jemaat gereja terhadap hal-hal rohani dan kekal. Pertemuan doa bagaikan denyut nadi bagi tubuh; ia menunjukkan kondisi rohani jemaat yang sejati. Gereja yang mati suri dan murtad tidak menyukai pertemuan doa. Para pemuda dan pemudi yang tidak memiliki pengalaman kerohanian yang mendalam; yang sombong, angkuh, dan sembrono, tidak dapat merasakan kepuasan dalam pertisipasi dan keterlibatan dalam kegiatan keagamaan. Mereka lebih suka menghabiskan waktu dengan bersibuk atau membaca novel, atau dengan cara lain untuk menyenangkan dan memuaskan perasaan hati yang alami. PH152 7.1.

“… So the service of the house of the LORD was set in order.” 2 Chronicles 29:35.

“The efforts of Christ’s ambassadors will be successful only when sustained by an earnest, praying, working people. Prayer-meetings are neglected, …. “It’s only a prayer-meeting,” is often repeated by church-members; I can not call them Christians. …. This reveals the true spiritual condition of the church. God is not pleased with this state of things. Spiritual and eternal things are not appreciated, while temporal matters are exalted above things of eternal interest.” PH152 6.2.

“A prayer-meeting will always tell the true interest of the church-members in spiritual and eternal things. The prayer-meeting is as the pulse to the body; it denotes the true spiritual condition of the church. A lifeless, backslidden church has no relish for the prayer-meetings. Young men and women of no depth of religious experience; who are vain and proud and frivolous, can feel no satisfaction in engaging in religious exercises. They prefer to pass the time in flirtations or reading novels, or in other ways of pleasing and gratifying the feelings of the natural heart.” PH152 7.1.***