YESUS ADALAH SEGALANYA BAGI KITA
“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” Yohanes 15:5.
“… Kita bukan apa-apa. Yesus adalah segalanya. Di dalam diri kita sendiri, kita bukan apa-apa…” 3LtMs, Lt 3b, 1881, par. 9.
“Yesus Kristus adalah segalanya bagi kita,—yang pertama, yang terakhir, dan yang terbaik dalam segala hal. Yesus Kristus, Roh-Nya, tabiat-Nya, mewarnai segala sesuatu; sebagai dasar dan sumber terpenting, penyusun sejati dari segenap keberadaan kita. Sabda Kristus adalah roh dan hidup. Maka, kita tidak dapat memusatkan pikiran kita pada diri sendiri; bukan lagi kita yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam kita, dan Dia adalah pengharapan kemuliaan. Diri sendiri telah mati, tetapi Dengan terus memandang pada Yesus, kita mencerminkan gambar-Nya kepada semua orang di sekitar kita. Kita tidak akan terhenti untuk memikirkan kekecewaan kita, atau bahkan membicarakannya; karena ada gambaran yang lebih menyenangkan yang menarik perhatian kita,—itulah kasih Yesus yang berharga. Dia tinggal di dalam kita melalui firman kebenaran.” SpTA09 77.1.
“I am the vine, ye are the branches: He that abideth in me, and I in him, the same bringeth forth much fruit: for without me ye can do nothing.” John 15:5.
“… We are nothing. Jesus is everything. In ourselves we are nothing…” 3LtMs, Lt 3b, 1881, par. 9.
“Jesus Christ is everything to us,—the first, the last, the best in everything. Jesus Christ, his Spirit, his character, colors everything; it is the warp and the woof, the very texture of our entire being. The words of Christ are spirit and life. We cannot, then, center our thoughts upon self; it is no more we that live, but Christ that liveth in us, and he is the hope of glory. Self is dead, but Christ is a living Saviour. Continuing to look unto Jesus, we reflect his image to all around us. We cannot stop to consider our disappointments, or even to talk of them; for a more pleasant picture attracts our sight,—the precious love of Jesus. He dwells in us by the word of truth.” SpTA09 77.1.
***