PRINSIP KRISTEN YANG BERBEDA DENGAN DUNIA
“Berapa besar kesalahan dan dosaku? Beritahukanlah kepadaku pelanggaran dan dosaku itu.” Ayub 13:23.
“Di antara umat kita pada umumnya … Sabat belum berada pada posisi yang ditinggikan sebagaimana Allah telah menempatkannya. Dunia adalah alat yang sedang menampi gereja dan menguji ketulusan anggotanya. Dunia menawarkan bujukan yang, jika diterima, menempatkan orang percaya di tempat yang hidupnya tidak selaras dengan pengakuan imannya. …. Setan sedang bekerja melalui rakyatnya untuk menjerat para pengikut Kristus. Prinsip-prinsip orang Kristen berbeda dengan prinsip-prinsip orang fasik. Apa yang menurut satu pihak dilarang oleh hati nurani, diizinkan oleh pihak lain. Dan ini bukan hanya dalam hal-hal keagamaan, tetapi juga dalam hal transaksi bisnis ataupun urusan pekerjaan sehari-hari. Seseorang bertindak dengan motif yang egois, terlepas dari hukum Tuhan atau iman orang-orang yang berhubungan dengannya; dan jika pihak lain dengan tulus mengasihi Tuhan dan kebenaran, pasti ada pengorbanan prinsip atau perbedaan yang sering dan menyakitkan. Seseorang yang tidak memiliki pengalaman sehari-hari bersama Tuhan kemungkinan besar akan memilih jalan yang mudah dan penuh kompromi; tetapi seseorang yang memiliki penilaian yang benar akan hal-hal yang rohani dan menganggap keselamatan jiwa sebagai urusan dan kepentingan yang utama, akan terus-menerus berjuang agar tidak menyerah pada pengaruh rekannya yang tidak saleh, dan ia akan terus-menerus didera oleh konflik tersebut. Ia pun siap berhadapan dengan kesulitan-kesulitan besar. Mengorbankan prinsip-prinsip imannya dalam hal sekecil apa pun berarti menempatkannya di pihak musuh; bila ini sampai terjadi maka ia akan memisahkan diri dari Allah, dan ia gagal mencapai pertumbuhan rohani yang merupakan hak istimewanya.” 4LtMs, Ms 3, 1885, par. 4.
“How many are mine iniquities and sins? make me to know my transgression and my sin.” Job 13:23.
“Among our people generally … the Sabbath has not stood in the exalted position where God has placed it. The world is the instrument that sifts the church and tests the genuineness of its members. The world holds out inducements that, when accepted, place the believer where his life is not in harmony with his profession. … Satan works through his subjects to ensnare the followers of Christ. The principles of the Christian are diverse from those of the ungodly. What the one party feels that conscience forbids, the other allows. And this not merely in regard to religious matters, but in business transactions. One acts from selfish motives, regardless of God’s law or the faith of those connected with him; and if the other sincerely loves God and the truth, there must be either a sacrifice of principle or frequent and painful differences. A man who has not a daily experience in the things of God will be very likely to choose an easy, compromising course; but one who has a true sense of spiritual things, and regards the salvation of the soul as the very first consideration, will have a continual struggle to guard against yielding to the influence of his ungodly associate, and he will be constantly pained by the conflict. He has great difficulties to meet. To sacrifice the principles of his faith in the slightest particular places him on the enemy’s ground; thus he separates himself from God, and he fails of that spiritual growth which is his privilege.” 4LtMs, Ms 3, 1885, par. 4.
***