MENJADI BEJANA BAGI KEMULIAAN
“Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah (bejana) untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia (baik).” 2 Timotius 2:21.
“Setiap jiwa harus tunduk kepada Allah sebelum ia dapat dijadikan bejana untuk kemuliaan, untuk dipenuhi dengan kasih karunia Kristus yang memperbaharui dan menguduskan.” PrT 2 November 1899, par. 10.
“Jika kita senantiasa menerima kasih karunia dari Allah, maka kita akan menjadi bejana untuk kemuliaan, dikuduskan, dan dilayakkan untuk dipakai oleh Sang Guru. Oleh setiap hari menerima berkat, maka setiap hari kita akan membagikan berkat kepada orang-orang di sekitar kita. Namun, agar berhasil dalam pekerjaan ini, kita harus menyangkal diri. Kita tidak dapat menyenangkan diri sendiri sambil melayani Kristus sekaligus. Kita tidak boleh mengikuti kecenderungan kita sendiri, tetapi harus memandang kepada Yesus, menunggu perintah dari Nakhoda kita.” RH 11 Juni 1901, par. 5.
“Jemaat Allah terdiri dari orang-orang dengan kemampuan yang berbeda-beda. Seperti bejana dengan berbagai dimensi, kita ditempatkan di rumah Tuhan; …. Yang dikehendaki hanyalah bahwa tiap bejana itu harus penuh dan menampung sesuai dengan kemampuannya. Jika engkau dengan setia menjalankan tugas-tugas di jalanmu, maka engkau akan menjadi hamba yang dikenan-Nya, menjadi bejana yang terhormat. Engkau hendaknya merasakan bahwa Kristus telah menetapkan nilai yang tinggi bagi jiwamu. Dia telah, dengan harga yang tak terhingga, menyediakan jalan yang melaluinya engkau dapat terbebas dari kerusakan yang ada di dunia melalui hawa nafsu, dan menjadi pengambil bagian dalam kodrat ilahi.” RH 1 Mei 1888, par. 8.
“If a man therefore purge himself from these, he shall be a vessel unto honour, sanctified, and meet for the master’s use, and prepared unto every good work.” 2 Timothy 2:21.
“Every soul must submit to the Lord before he can be made a vessel unto honour, to be filled with the renewing, sanctifying grace of Christ.” PrT November 2, 1899, par. 10.
“If we constantly receive grace from God, we shall be vessels unto honor, sanctified and meet for the Master’s use. Daily receiving blessings, we shall daily impart blessings to those around us. But in order to be successful in this work, we must deny self. We cannot at the same time please self and serve Christ. We are not to follow our own inclinations, but look to Jesus, waiting to receive orders from our Captain.” RH June 11, 1901, par. 5.
“The church of God is made up of persons of different abilities. Like vessels of various dimensions, we are placed in the house of the Lord; …. All that is required, is that the vessel shall be full and hold according to its ability. If you perform faithfully the duties in your path, you will be an acceptable servant, an honored vessel. You should feel that Christ has set a high value upon your soul. He has, at an infinite cost, provided a way by which you may escape the corruption that is in the world through lust, and become a partaker of the divine nature.” RH May 1, 1888, par. 8.***