Renungan Pagi 4 Agustus 2025

SATU-SATUNYA JALAN YANG AMAN

Haruslah engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia kewajibanmu terhadap Dia dengan senantiasa berpegang pada segala ketetapan-Nya, peraturan-Nya dan perintah-Nya.” Ulangan 11:1.

“Jalan kewajiban, meskipun mungkin tidak selalu menyenangkan bagi perasaan hati alami, adalah satu-satunya jalan yang aman. Ketika Tuhan menguji kita dengan cobaan, Dia tidak akan membiarkan kita tunduk pada kehendak musuh. Dia telah menyediakan jalan keluar bagi kita; tetapi iman kita kepada janji-Nya harus dijalankan. Dengan keyakinan akan persekutuan dengan Kristus, kita dapat mengatasi banyak kesulitan. Dengan senantiasa bersandar kepada-Nya untuk mendapatkan kekuatan, mencari nasihat-Nya, tidak mengandalkan diri sendiri, melainkan kepada Allah, kita akan mengerjakan pekerjaan Kristus.” ST 19 Agustus 1897, par. 3.

“Pekerjaan membangun kerajaan Kristus akan terus maju, meskipun tampaknya berjalan lambat, dan sarananya begitu terbatas sehingga segala kemungkinan tampak menghalangi kemajuan. Pekerjaan ini berasal dari Allah, dan Dia tidak hanya akan menyediakan sarana bagi kita, tetapi juga akan mengutus para penolong, murid-murid yang sejati dan sungguh-sungguh, yang tangannya juga akan dipenuhi makanan bagi banyak orang yang kelaparan. Allah tidak lalai memperhatikan mereka yang bekerja keras dalam kasih untuk memberikan Firman kehidupan kepada jiwa-jiwa yang binasa, yang pada gilirannya mengulurkan tangan mereka untuk mencari makanan bagi jiwa-jiwa lapar lainnya.” ST 19 Agustus 1897, par. 4.

Therefore thou shalt love the LORD thy God, and keep his charge, and his statutes, and his judgments, and his commandments, alway.” Deuteronomy 11:1.

“The path of duty, tho it may not always be pleasant to the natural feelings, is the only path of safety. When the Lord tests us with trials, he does not leave us to the will of the enemy. He has appointed a way of escape for us; but our faith in his pledged word must be exercised. Having the assurance of the partnership of Christ, we can overcome many difficulties. Constantly relying upon him for strength, looking to him for counsel, not trusting in self, but in God, we shall work the works of Christ.” ST August 19, 1897, par. 3.

“The work of building up the kingdom of Christ will go forward, tho to all appearances it moves slowly, and means are so limited that impossibilities seem to testify against advance. The work is of God, and he will not only furnish us with means, but will send us helpers, true, earnest disciples, whose hands also will be filled with food for the starving multitude. God is not unmindful of those who labor in love to give the Word of life to perishing souls, who in their turn reach forth their hands for food for other hungry souls.” ST August 19, 1897, par. 4.***