SEBAGAI DUTA UTUSAN KRISTUS
“Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.” 2 Korintus 5:20.
“Engkau adalah duta-duta utusan Kristus, untuk mewartakan pekabaran keselamatan-Nya… Engkau hanya perlu mempergunakan sarana yang telah Allah sediakan dalam jangkauanmu, dan engkau pun akan memperoleh berkat.” GW 35.2.
“Orang-orang yang menerima panggilan mulia sebagai duta-duta utusan Kristus, harus dalam segala hal mengikuti teladan Kristus, yang telah datang ke dunia ini untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang.” YI 16 September 1897, par. 6.
“Pekerjaan para duta Kristus jauh lebih besar dan lebih bertanggung jawab daripada yang telah dibayangkan banyak orang. Mereka hendaknya tidak merasa puas dengan sekedar keberhasilan mereka sampai mereka dapat, dengan kerja keras mereka dan berkat Allah, mempersembahkan kepada-Nya orang-orang Kristen yang melayani, yang memiliki kesadaran sejati akan tanggung jawab mereka, dan bersedia melakukan pekerjaan yang ditugaskan kepada mereka. Kerja keras dan pengajaran yang tepat akan menghasilkan pria dan wanita yang berkarakter kuat, dan keyakinan mereka begitu teguh sehingga tidak akan ada hal-hal yang bersifat egois yang dapat berkuasa untuk menghalangi mereka dalam pekerjaan mereka, atau untuk melemahkan iman mereka, atau untuk menghalangi mereka dari tugas. …” GW92 17.1.
“Now then we are ambassadors for Christ, as though God did beseech you by us: we pray you in Christ’s stead, be ye reconciled to God.” 2 Corinthians 5:20.
“You are ambassadors for Christ, to proclaim His message of salvation… You have only to use the means that God has placed within your reach, and you will obtain the blessing.” GW 35.2.
“Men who accept the high calling of ambassadors for Christ, must in all things follow the example of Christ, who came to this world to seek and save that which was lost.” YI September 16, 1897, par. 6.
“The work of the ambassadors for Christ is far greater and more responsible than many dream of. They should not be at all satisfied with their success until they can, by their earnest labors and the blessing of God, present to him serviceable Christians, who have a true sense of their responsibility, and will do their appointed work. The proper labor and instruction will result in bringing into working order those men and women whose characters are strong, and their convictions so firm that nothing of a selfish character is permitted to hinder them in their work, to lessen their faith, or to deter them from duty. …” GW92 17.1.***