PENTINGNYA NILAI SABAT BAGI UMAT ALLAH
“Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada perhentian kudus bagimu, yakni sabat, hari perhentian penuh bagi TUHAN; setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, haruslah dihukum mati.” Keluaran 35:2.
“Ini menunjukkan dengan jelasnya tentang bagaimana Allah memandang Sabat-Nya. Masalah pemeliharaan Sabat adalah masalah hidup dan mati.” 14 LtMs, Lt 109, 1899, par. 30.
“… Dan meskipun hukuman mati tidak lagi diberlakukan langsung sekarang, akan tiba saatnya manusia harus bertanggung jawab atas setiap pelanggaran terhadap hukum Allah. Kita memiliki kewajiban yang sungguh-sungguh untuk mempelajari cara yang benar untuk merayakan Sabat Tuhan, Allah kita, dan mengajar orang lain tentang kesuciannya.” 21LtMs, Ms 146, 1906, par. 26.
“Sekarang, di hari-hari terakhir sejarah bumi ini, umat Allah yang menaati perintah-perintah-Nya dengan menaati hukum-Nya harus berupaya sungguh-sungguh untuk meninggikan Tuhan Allah surga. Firman Allah bersifat spesifik, menandai dengan pasti akan adanya pengaruh-pengaruh yang berupaya menentang Sabat hari ketujuh yang merupakan tanda Allah, dan yang dengannya kesetiaan umat-Nya diuji.” 18LtMs, Ms 139, 1903, par. 16.
“Sabat diberikan oleh Allah sebagai tanda hubungan yang terjalin antara Allah dan umat-Nya, tanda bahwa mereka adalah umat-Nya yang sejati dan taat. Dengan demikian, memelihara Sabat adalah cara Allah untuk membedakan umat Allah sebagai umat-Nya yang taat dengan yang bukan umat-Nya.” 4LtMs, Ms 65, 1886, par. 32.
“Six days shall work be done, but on the seventh day there shall be to you an holy day, a sabbath of rest to the LORD: whosoever doeth work therein shall be put to death.” Exodus 35:2.
“This shows all the light in which God regards His Sabbath. The question of Sabbathkeeping is a life and death question.” 14LtMs, Lt 109, 1899, par. 30.
“… And although the death penalty is not now exacted, yet there is coming a time when man must answer for every disregard of God’s law. Upon us rests a solemn duty to study how to observe the Sabbath of the Lord our God and to teach others regarding its sacredness.” 21LtMs, Ms 146, 1906, par. 26.
“Now, in these last days of this earth’s history, the commandment-keeping people of God by keeping His law are to make earnest efforts to exalt the Lord God of heaven. The Word of God is specific, marking to a certainty the opposing influences against the seventh-day Sabbath which is the sign of God, and by which the loyalty of His people is tested.” 18LtMs, Ms 139, 1903, par. 16.
“The Sabbath was given of God as a sign of the relationship existing between God and His people, a sign of their being His true, obedient people. Thus observing the Sabbath is the Lord’s means of distinguishing God’s people as His obedient subjects.” 4LtMs, Ms 65, 1886, par. 32.
***