MUJIZAT RANGKAP TIGA
“Perhatikanlah, TUHAN telah memberikan sabat itu kepadamu; itulah sebabnya pada hari keenam Ia memberikan kepadamu roti untuk dua hari. Tinggallah kamu di tempatmu masing-masing, seorang pun tidak boleh keluar dari tempatnya pada hari ketujuh itu.” Keluaran 16:29.
“Mujizat rangkap tiga telah dilakukan untuk menghormati hari Sabat, bahkan sejak sebelum hukum diberikan di Sinai (terjadi sebelum Keluaran 20). Manna dalam jumlah dua kali lipat turun pada hari keenam, tidak ada manna pada hari Sabat, dan porsi disimpan yang dibutuhkan untuk Sabat tetap manis dan murni, padahal jika manna tersebut disimpan di waktu hari lain, manna tersebut menjadi tidak layak untuk dimakan. Inilah bukti nyata bahwa Sabat memang telah ada ataupun ditetapkan pada saat penciptaan, ketika fondasi bumi diletakkan, ketika bintang-bintang fajar bersorak-sorai bersama, dan semua putra Allah bersorak-sorai. Dan kesuciannya tetap tidak pernah berubah, dan akan tetap demikian bahkan hingga akhir zaman. Sejak penciptaan, setiap ajaran hukum ilahi telah diwajibkan bagi manusia, dan telah dipatuhi oleh barangsiapa yang takut akan Allah. Ajaran bahwa hukum Allah telah dihapuskan adalah salah satu siasat Setan untuk menghancurkan umat manusia.” ST 28 Februari 1884, par. 4.
“Setiap minggu selama pengembaraan panjang mereka di padang gurun, bangsa Israel menyaksikan mukjizat rangkap tiga ini, yang telah dirancang untuk menanamkan kesakralan Sabat di dalam benak mereka: …” PP 296.2.
“Dalam keadaan yang berkaitan dengan pemberian manna ini, kita memiliki bukti yang lengkap bahwa Sabat bukannya baru ditetapkan ketika itu, seperti yang diklaim banyak orang, ketika hukum Taurat diberikan di Sinai. Sebelum bangsa Israel datang ke Sinai pun, mereka telah memahami Sabat sebagai kewajiban bagi mereka. Dengan diwajibkan mengumpulkan dua porsi manna setiap Jumat sebagai persiapan untuk Sabat, dimana pada Sabat tidak akan ada manna yang turun, sifat suci hari perhentian pun senantiasa tertanam dalam diri mereka.” PP 296.3.
“See, for that the LORD hath given you the sabbath, therefore he giveth you on the sixth day the bread of two days; abide ye every man in his place, let no man go out of his place on the seventh day.” Exodus 16:29.
“A threefold miracle was wrought in honor of the Sabbath, even before the law was given on Sinai. A double quantity of manna fell on the sixth day, none upon the Sabbath, and the portion needed for the Sabbath was preserved sweet and pure, when if any were kept over at any other time, it became unfit for food. Here is conclusive evidence that the Sabbath was instituted at creation, when the foundations of the earth were laid, when the morning stars sang together, and all the sons of God shouted for joy. And its sacredness remains unchanged, and will so remain even to the close of time. From the creation, every precept of the divine law has been obligatory on man, and has been observed by those who fear the Lord. The doctrine that God’s law has been abolished is one of Satan’s devices to compass the ruin of the race.” ST February 28, 1884, par. 4.
“Every week during their long sojourn in the wilderness the Israelites witnessed a threefold miracle, designed to impress their minds with the sacredness of the Sabbath: …” PP 296.2.
“In the circumstances connected with the giving of the manna, we have conclusive evidence that the Sabbath was not instituted, as many claim, when the law was given at Sinai. Before the Israelites came to Sinai they understood the Sabbath to be obligatory upon them. In being obliged to gather every Friday a double portion of manna in preparation for the Sabbath, when none would fall, the sacred nature of the day of rest was continually impressed upon them.” PP 296.3.