PERINTAH SABAT YANG TELAH JELAS SEJAK MULANYA
“Saudara-saudara yang kekasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar.” 1 Yohanes 2:7.
“Allah telah menyatakan bahwa hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan Allah.” PK 180.1.
“Engkau bisa membaca perintah hukum itu di Kitab Keluaran. Engkau juga bisa membaca di Kitab Kejadian tentang bagaimana Dia telah menciptakan terang, dan bagaimana Dia menetapkan hari Sabat, dan bahwa hari itu adalah suci dan kudus. Untuk apa? Untuk menjadi kesaksian kepada semua orang yang bertanya mengapa mereka memelihara hari Sabat. Itu adalah karena Allah telah menciptakan dunia dalam enam hari dan berhenti pada hari ketujuh dan menguduskannya, dan karena itu Dia menguduskan hari Sabat. Jika setiap orang dapat mengerti hal ini, maka ia akan melihat bahwa ia memiliki terang yang akan menjauhkannya dari ketidakpercayaan, untuk membawa pikiran kembali kepada karya Allah dalam menciptakan dunia kita dalam enam hari. Hari ketujuh adalah hari perhentian. Di sini Allah telah memberikan hari itu; Dia menetapkannya, dan apa kesaksiannya? Allah surgalah yang menciptakan dunia dalam enam hari, dan Dia berhenti pada hari ketujuh dan menguduskannya. Dia menguduskan hari Sabat, dan seluruh malaikat menyanyikan lagu kemenangan dan bersukacita bahwa itulah bukti Allah telah menciptakan dunia dalam enam hari. Itu adalah hari-hari yang sesungguhnya.” 19LtMs, Ms 156, 1904, par. 8.
“Pekerjaan kita adalah bersifat reformatif, yakni untuk mengadakan pembaharuan. Sebagaimana terang Sabat datang kepada kita dari Firman yang kudus, maka demikian juga kita harus bekerja, berdoa, dan belajar. Jika engkau mau menjadi bagian dari orang-orang yang bertindak berdasarkan terang Firman Allah, maka engkau tentu akan memperoleh kepastian bahwa engkau diterima oleh Allah. Engkau telah setuju untuk menjadi bagian dari orang-orang yang membangun tempat-tempat tua yang telah runtuh. Hari pertama dalam seminggu bukanlah Sabat Allah. Hendaknya pikiranmu diteguhkan pada “Demikianlah firman Tuhan” yang telah jelas ini.” 23LtMs, Lt 246, 1908, par. 2.
“Brethren, I write no new commandment unto you, but an old commandment which ye had from the beginning. The old commandment is the word which ye have heard from the beginning.” 1 John 2:7.
“God has declared that the seventh day is the Sabbath of the Lord.” PK 180.1.
“You may read that commandment in Exodus. You read in Genesis how He made the light, how He appointed the Sabbath day and it was sacred and holy, what for? To testify to all who inquire why they keep the Sabbath day. It is because God made the world in six days and rested on the seventh day and was refreshed, and therefore He sanctified the Sabbath day. If every individual could have that kept before him, he would see that he had a light that would keep him from infidelity, to carry the mind back to the work of God in creating our world in six days. The seventh day is a day of rest. Here God has given that day; He appointed it, and what is the testimony, what is the witness? It was the God of heaven who made the world in six days, and He rested on the seventh day and was refreshed. He sanctified the Sabbath day, and the whole angelic host took up the song of triumph and rejoicing that that was the evidence God had made the world in six days. That is literal days.” 19LtMs, Ms 156, 1904, par. 8.
“Our work is reformatory. As the light of the Sabbath comes to us from the sacred Word, we are to work and to pray and to study. If you will be of the number who act upon the light of the Word of God, there will surely come to you the assurance that you are accepted with God. You have consented to be of the number who build the old waste places. The first day of the week is not the Sabbath of the Lord. Let your mind be established on a plain “Thus saith the Lord.” 23LtMs, Lt 246, 1908, par. 2.***