TEMA SEMESTER: PARA NABI BERBICARA (BAGIAN 1: YESAYA & YEREMIA)
Pelajaran 10, Sabat 6 September 2025
PERCAYA KEPADA ALLAH
“Patah semangat ataupun keputusasaan dapat menggoncangkan iman yang gagah berani dan melemahkan kemauan yang sangat teguh sekalipun. Tetapi Allah mengerti dan Dia tetap menaruh belas kasihan dan kasih-Nya. Ia membaca motif dan maksud-maksud hati. Menunggu dengan sabar, berharap dan tetap percaya disaat semua tampaknya gelap, adalah pelajaran yang harus dipelajari oleh para pemimpin dalam pekerjaan Allah. Surga tidak akan membiarkan ataupun mengecewakan mereka pada hari kemalangannya. Tak ada yang tampaknya lebih tidak berdaya, namun tak terkalahkan, selain jiwa yang menyadari dirinya tak berarti apa-apa dan bergantung sepenuhnya pada Allah.” —Prophets and Kings, hlm. 174.
KRISTUS SEBAGAI HAMBA ALLAH
1. Apakah yang Yesaya nyatakan mengenai penghiburan Allah kepada umat-Nya melalui Hamba-Nya? Bagaimana hal ini akan terjadi, dan apa yang menjadi ciri dari Hamba ini?
Yesaya 40:1-5, 9-11 Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu. 2tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya. 3Ada suara yang berseru-seru: “Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! 4Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran; 5maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya.…. 9Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: “Lihat, itu Allahmu!” 10Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. 11Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
“‘Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! Seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya.’ (Yohanes 1:23).
“Dahulu kala, ketika seorang raja melakukan perjalanan melalui daerah-daerah yang jarang dikunjungi di wilayah kekuasaannya, sekelompok orang dikirim mendahului kereta perang kerajaan untuk meratakan tempat-tempat yang curam dan untuk menimbun cekungan-cekungan, sehingga raja dapat melakukan perjalanan dengan aman dan tanpa halangan. Kebiasaan ini digunakan oleh nabi untuk menggambarkan pekerjaan Injil. ‘Setiap lembah akan ditinggikan, dan setiap gunung dan bukit akan direndahkan.’” —The Desire of Ages, hlm. 134, 135.
“Melalui hamba-Nya Yesaya, Allah memanggil jemaat-Nya untuk menghargai hak istimewa mereka yang agung karena memiliki hikmat dari Yang Tak Terbatas dalam perintah mereka…” —Testimonies to Ministers and Gospel Workers, hlm. 478.
2. Yesaya telah bernubuat tentang seorang Hamba yang dipilih oleh Allah. Bagaimanakah misi-Nya dijelaskan?
Yesaya 42:1-4 Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. 2Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan. 3Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. 4Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.
“Berbeda sekali dengan guru-guru pada zaman-Nya, Juruselamat harus mengendalikan Diri-Nya sendiri di antara manusia. Di dalam kehidupan-Nya tidak ada pertengkaran yang gaduh, tidak ada perbaktian yang mencari-cari perhatian, tidak ada perbuatan untuk mencari pujian, yang pernah disaksikan. Mesias harus bernaung di dalam Allah, dan Allah harus dinyatakan di dalam tabiat Anak-Nya. Tanpa pengetahuan akan Allah, manusia akan hilang selama-lamanya. Tanpa pertolongan Ilahi, manusia akan tenggelam semakin lama semakin dalam. Kehidupan dan kuasa harus diberikan oleh-Nya yang menjadikan dunia. Kebutuhan manusia tidak dapat dicapai dengan jalan yang lain.“Selanjutnya nubuat mengenai Mesias menyatakan: “Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai Ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajaran-Nya.” Anak Allah akan “mengagungkan hukum, dan memuliakannya.” Yesaya 42:4, 21 KJV).’” —Prophets and Kings, hlm. 693.
BANGSA ISRAEL SEBAGAI HAMBA
3. Bagaimanakah Yesaya menggambarkan peran bangsa Israel sebagai hamba Allah?
Yesaya 43:10-12 “Kamu inilah saksi-saksi-Ku,” demikianlah firman TUHAN, “dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi. 11Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku. 12Akulah yang memberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukannya allah asing yang ada di antaramu. Kamulah saksi-saksi-Ku,” demikianlah firman TUHAN, “dan Akulah Allah.
“Pekerjaan yang diuraikan dalam ayat-ayat ini adalah pekerjaan yang ada di hadapan kita. Istilah ‘hamba-Ku,’ ‘Israel,’ ‘hamba Tuhan,’ berarti siapa saja yang dipilih dan ditunjuk Tuhan untuk melakukan pekerjaan tertentu. Dia menjadikan mereka pelayan kehendak-Nya, meskipun beberapa orang yang dipilih mungkin tidak mengetahui kehendak-Nya seperti halnya Nebukadnezar.
“Allah hendak bekerja bagi barangsiapa di antara umat-Nya yang mau menyerahkan diri mereka kepada pekerjaan Roh Kudus. Ia menjanjikan kemuliaan-Nya bagi keberhasilan Mesias dan kerajaan-Nya. ‘Beginilah firman Allah, TUHAN, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya: ‘Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa;’ (Yesaya 42:5-6)…” —Testimonies for the Church, jilid 9, hlm. 138.
4. Janji khusus apakah yang dibuat Allah kepada Israel sebagai hamba-Nya?
Yesaya 44:21-23 Ingatlah semuanya ini, hai Yakub, sebab engkaulah hamba-Ku, hai Israel. Aku telah membentuk engkau, engkau adalah hamba-Ku; hai Israel, engkau tidak Kulupakan. 22Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau! 23Bersorak-sorailah, hai langit, sebab TUHAN telah bertindak, bertempiksoraklah, hai rahim bumi! Bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung, hai hutan serta segala pohon di dalamnya! Sebab TUHAN telah menebus Yakub, dan Ia telah memperlihatkan keagungan-Nya dalam hal Israel.
“Pekabaran yang disampaikan Yesaya kepada barangsiapa yang memilih untuk berbalik dari jalan jahatnya adalah penuh dengan penghiburan dan dorongan.”—Prophets and Kings, hlm. 321.
KORESH SEBAGAI HAMBA
5. Bagaimanakah Yesaya menggambarkan peran Kores sebagai hamba Allah?
Yesaya 44:28 Akulah yang berkata tentang Koresh: Dia gembala-Ku; segala kehendak-Ku akan digenapinya dengan mengatakan tentang Yerusalem: Baiklah ia dibangun! dan tentang Bait Suci: Baiklah diletakkan dasarnya!”
“… Bangsa Yahudi memiliki banyak bukti nyata tentang penggenapan harfiah nubuat Yesaya mengenai kehancuran yang datang tiba-tiba kepada penjajah mereka. Dan ini seharusnya menjadi tanda yang jelas bagi mereka bahwa Allahlah yang sedang berperan dalam urusan bangsa-bangsa demi kepentingan mereka; karenanya kata-kata firman berikut ini terkait erat dengan nubuat yang menguraikan tentang cara penaklukan dan kejatuhan Babel: “‘Akulah yang berkata tentang Koresh: Dia gembala-Ku; segala kehendak-Ku akan digenapinya dengan mengatakan tentang Yerusalem: Baiklah ia dibangun! dan tentang Bait Suci: Baiklah diletakkan dasarnya!’ ‘Akulah yang menggerakkan Koresh untuk maksud penyelamatan, dan Aku akan meratakan segala jalannya; dialah yang akan membangun kota-Ku dan yang akan melepaskan orang-orang-Ku yang ada dalam pembuangan, tanpa bayaran dan tanpa suap,” firman TUHAN semesta alam.’ Yesaya 44:28; 45:13.” —Prophets and Kings, hlm. 552.
6. Bagaimana Dia menggunakan Koresh untuk melambangkan Yesus? Pernyataan kuat apa yang menggambarkan perannya sebagai alat ilahi untuk melaksanakan kehendak Allah?
Yesaya 45:1-7 Beginilah firman TUHAN: “Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup: 2Aku sendiri hendak berjalan di depanmu dan hendak meratakan gunung-gunung, hendak memecahkan pintu-pintu tembaga dan hendak mematahkan palang-palang besi. 3Aku akan memberikan kepadamu harta benda yang terpendam dan harta kekayaan yang tersembunyi, supaya engkau tahu, bahwa Akulah TUHAN, Allah Israel, yang memanggil engkau dengan namamu. 4Oleh karena hamba-Ku Yakub dan Israel, pilihan-Ku, maka Aku memanggil engkau dengan namamu, menggelari engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku. 5Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, 6supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain, 7yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.
“Ketika raja itu melihat kata-kata firman yang telah dinubuatkan, lebih dari seratus tahun sebelum kelahirannya, tentang caranya bagaimana Babel akan dikalahkan, ketika ia membaca pekabaran yang dialamatkan kepadanya oleh Raja semesta alam, “Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku;” ketika ia melihat di depan matanya sendiri pernyataan Allah yang kekal, “Oleh karena hamba-Ku Yakub dan Israel, pilihan-Ku, maka Aku memanggil engkau dengan namamu, menggelari engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku;” ketika ia menyusuri tulisan yang diilhamkan, “akulah yang menggerakkan Koresh untuk maksud penyelamatan, dan Aku akan meratakan segala jalannya; dialah yang akan membangun kota-Ku, dan yang akan melepaskan orang-orang-Ku yang ada dalam pembuangan, tanpa bayaran dan tanpa suap,” hatinya sangat tergerak, dan ia pun memutuskan untuk menggenapi tugas yang telah ditentukan Ilahi baginya. Yesaya 45:5, 6, 4, 13. Ia akan melepaskan orang-orang Yehuda yang telah ditawan untuk pergi dengan bebas; ia akan membantu mereka untuk memulihkan kembali Bait Suci Allah.” —Prophets and Kings, hlm. 557.
KEJATUHAN BABEL
7. Bagaimana pekabaran nabi Yesaya menyampaikan penghiburan dan harapan kepada umat beriman ketika ia menubuatkan tentang kejatuhan Babel, yang menekankan kedaulatan dan penghakiman Allah atas bangsa-bangsa?
Yesaya 47:1-9; 41:10-14 Turunlah dan duduklah di atas debu, hai anak dara, puteri Babel! Duduklah di tanah dengan tidak bertakhta, hai puteri Kasdim! Sebab engkau tidak akan disebutkan lagi manis dan genit. 2Ambillah batu kilangan dan gilinglah tepung, bukalah kerudungmu; angkatlah sarungmu, singkapkanlah paha, seberangilah sungai-sungai! 3Biarlah auratmu tersingkap dan aibmu kelihatan! Aku akan mengadakan pembalasan dan tidak menyayangkan seorangpun, 4kata Penebus kami, TUHAN semesta alam nama-Nya, Yang Mahakudus, Allah Israel. 5Duduklah dengan berdiam diri dan masuklah ke dalam gelap, hai puteri Kasdim! Sebab engkau tidak akan disebutkan lagi ratu atas kerajaan-kerajaan. 6Aku tadinya murka terhadap umat-Ku, menajiskan milik pusaka-Ku, dan menyerahkannya ke dalam tanganmu; dan engkau tidak menaruh belas kasihan kepada mereka, bahkan sangat memberatkan kukmu kepada orang yang tua. 7Katamu tadinya: “Untuk selama-lamanya aku tetap menjadi ratu!” sedang engkau tidak menyadari dan tidak memikirkan kesudahan semuanya itu. 8Oleh sebab itu, dengarlah ini, hai orang yang hidup bermanja-manja, yang duduk-duduk dengan tenang, yang berkata dalam hatimu: “Tiada yang lain di sampingku! Aku tidak akan jadi janda dan tidak akan menjadi punah!” 9Kedua hal itu akan menimpa engkau dalam sekejap mata, pada satu hari juga. Kepunahan dan kejandaan dengan sepenuhnya akan menimpa engkau, sekalipun banyak sihirmu dan sangat kuat manteramu.…. 41:10janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan. 11Sesungguhnya, semua orang yang bangkit amarahnya terhadap engkau akan mendapat malu dan kena noda; orang-orang yang membantah engkau akan seperti tidak ada dan akan binasa; 12engkau akan mencari orang-orang yang berkelahi dengan engkau, tetapi tidak akan menemui mereka; orang-orang yang berperang melawan engkau akan seperti tidak ada dan hampa. 13Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: “Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau.” 14Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel! Akulah yang menolong engkau, demikianlah firman TUHAN, dan yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel.
“Kepada raja Babel yang terakhir, sebagaimana dalam cara kepada rajanya yang pertama, telah datang kata-kata Penjaga Ilahi: “Kepadamu dinyatakan, ya raja, . . . kerajaan telah beralih daripadamu.” Daniel 4:31. “Turunlah dan duduklah di atas debu, hai anak dara putri Babel! Duduklah di tanah dengan tidak bertakhta. . . .Duduklah dengan berdiam diri, Dan masuklah ke dalam gelap, hai putri Kasdim! Sebab Engkau tidak akan disebutkan lagi ratu ataskerajaan-kerajaan’…“Hati Kasih Tak Terbatas sedang merindukan jiwa-jiwa yang merasa tak berdaya untuk membebaskan diri dari jerat Setan; dan Dia dengan murah hati menawarkan untuk menguatkan mereka agar hidup bagi-Nya.” —Prophets and Kings, hlm. 533, 316.
UNTUK PELAJARAN TAMBAHAN
“Dalam pasal empat puluh satu sampai empat puluh lima Kitab Yesaya, Allah dengan sepenuhnya menyingkapkan tujuan-Nya bagi umat-Nya, dan pasal-pasal ini harus dipelajari dengan penuh doa. Di sini Allah bukannya memerintahkan umat-Nya untuk berpaling dari hikmat-Nya dan mencari hikmat dari manusia yang terbatas. ‘Ingatlah semuanya ini, hai Yakub, dan hai Israel,’ kata-Nya, ‘sebab engkaulah hamba-Ku, … hai Israel, engkau tidak Kulupakan. Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau! Bersorak-sorailah, hai langit, sebab TUHAN telah bertindak, bertempiksoraklah, hai rahim bumi! Bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung, hai hutan serta segala pohon di dalamnya! Sebab TUHAN telah menebus Yakub, dan Ia telah memperlihatkan keagungan-Nya dalam hal Israel.’ (Yesaya 44:21-23).” —Testimonies to Ministers and Gospel Workers, hlm. 480.