Renungan Pagi 12 September 2025

MENAKLUKKAN KEHENDAK – FAKTOR PENTING PENENTU TABIAT

Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.” 1 Yohanes 2:17.

“Setiap orang yang memasuki gerbang mutiara kota Allah akan menjadi pelaku Firman. Ia akan mengambil bagian dalam kodrat ilahi, setelah luput dari kerusakan yang ada di dunia akibat hawa nafsu.” RH 2 Januari 1900, Pasal A, par. 8.

“Hanya Allah yang mandiri. Setiap makhluk yang telah Ia ciptakan, di surga dan di bumi, adalah bergantung kepada-Nya. Allah menghendaki agar manusia menaklukkan kehendaknya kepada kehendak ilahi; kehendak Allah harus menjadi kehendak setiap manusia. Ketika manusia menyadari ketergantungannya kepada Allah, dan menundukkan kehendaknya kepada kehendak ilahi, maka ia akan bertumbuh seperti Kristus dalam tabiat, yang hidup sepenuhnya sesuai dengan kehendak Bapa-Nya.” 14LtMs, Ms 134, 1899, par. 28.

“… Kehendak adalah kuasa yang mengatur dalam kodrat manusia, kuasa untuk mengambil keputusan, atau memilih. Setiap manusia yang berakal budi memiliki kuasa untuk memilih yang benar. Dalam setiap pengalaman hidup, firman Tuhan kepada kita adalah, “Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah.” Yosua 24:15. Setiap orang dapat menempatkan kehendaknya di pihak kehendak Allah, dapat memilih untuk menaati-Nya, dan dengan demikian menghubungkan dirinya dengan kuasa ilahi, ia dapat berdiri di tempat yang tidak dapat dipaksakan oleh apa pun untuk berbuat jahat. …” Ed 289.1.

“Agama yang murni berkaitan dengan kehendak. Kehendak adalah kekuatan yang mengatur dalam kodrat manusia, yang mengendalikan semua kemampuan lainnya. Kehendak bukanlah sekedar selera atau kecenderungan, melainkan kekuatan penentu, yang bekerja dalam diri anak-anak manusia untuk taat kepada Tuhan, atau untuk tidak taat….”

“Kita tidak mampu mengendalikan dorongan hati, emosi, sesuka hati kita atau dengan kekuatan kita sendiri, tetapi kita dapat mengendalikan kehendak kita, dan dengan ini kita dapat membuat perubahan total dalam hidup kita. Dengan menyerahkan kehendak kita kepada Kristus, [maka kita] akan tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah, dan bersekutu dengan kuasa yang melampaui segala pemerintah dan penguasa. Kita akan memiliki kekuatan dari Allah yang akan memegang kita teguh pada kekuatan-Nya; dan terang baru, yaitu terang iman yang hidup, akan dimungkinkan bagi kita. Namun, kehendak kita harus bekerja sama dengan kehendak Tuhan, bukan dengan kehendak agen-agen yang melaluinya Setan terus-menerus bekerja untuk menjerat dan menghancurkan kita….”

“Dengan teguh menjaga kehendak di pihak Allah, [maka kita akan membawa] setiap perasaan … ke dalam tawanan kehendak Yesus. Kita kemudian akan menemukan kaki kita di atas batu karang yang kokoh. Terkadang, dibutuhkan setiap partikel tekad yang kita miliki, tetapi Tuhanlah yang sesungguhnya bekerja untuk kita, dan kita akan keluar dari proses pembentukan sebagai bejana yang mulia.”

“Bicarakanlah tentang iman. Tetaplah di pihak Allah. Janganlah berpihak pada musuh, maka Allah akan menjadi penolong kita. Dia akan melakukan bagi kita apa yang tidak mungkin kita lakukan sendiri. Hasilnya adalah kita akan menjadi seperti “pohon aras Lebanon.” Hidup kita akan menjadi mulia, dan pekerjaan kita akan dikerjakan di dalam Allah. Akan ada di dalam diri kita suatu kekuatan, kesungguhan, dan kesederhanaan yang akan menjadikan kita alat yang dipoles di tangan Allah.”

“Engkau perlu minum setiap hari dari sumber kebenaran, agar engkau dapat memahami rahasia kenikmatan dan sukacita di dalam Allah. Namun … engkau harus ingat bahwa kehendakmu adalah sumber dari semua tindakanmu. Kehendak ini, yang membentuk faktor yang begitu penting dalam tabiat manusia, pada saat Kejatuhan telah diserahkan ke dalam kendali Setan….”

“Tetapi pengorbanan Allah yang tak terbatas dengan memberikan Yesus, Anak-Nya yang terkasih, untuk menjadi korban penebus dosa, memampukan-Nya untuk berkata, tanpa melanggar satu pun prinsip pemerintahan-Nya, “Serahkanlah dirimu kepada-Ku; berikanlah kepada-Ku kehendak itu; ambillah dari kendali Setan, dan Aku akan menguasainya; maka Aku dapat bekerja di dalammu untuk berkehendak dan melakukan apa yang berkenan kepada-Ku.” Ketika Dia memberimu pikiran Kristus, kehendakmu menjadi seperti kehendak-Nya, dan tabiatmu pun akan diubahkan menjadi seperti tabiat Kristus.” —MYP, 151-154. RC 294.1 – RC 294.7.

And the world passeth away, and the lust thereof: but he that doeth the will of God abideth for ever.” 1 John 2:17 (KJV).

“Every one who enters the pearly gates of the city of God will be a doer of the Word. He will be a partaker of the divine nature, having escaped the corruption that is in the world through lust.” RH January 2, 1900, Art. A, par. 8.

“God alone is independent. Every being that He has created, in heaven and in earth is dependent upon Him. God designs that man shall subordinate his will to the divine will; the will of God is to be the will of every human being. When man realizes his dependence upon God, and subjects his will to the divine will, he will grow like Christ in character, who lived in entire conformity to the will of His Father.” 14LtMs, Ms 134, 1899, par. 28.

“… The will is the governing power in the nature of man, the power of decision, or choice. Every human being possessed of reason has power to choose the right. In every experience of life, God’s word to us is, “Choose you this day whom ye will serve.” Joshua 24:15. Everyone may place his will on the side of the will of God, may choose to obey Him, and by thus linking himself with divine agencies, he may stand where nothing can force him to do evil. …” Ed 289.1.

“Pure religion has to do with the will. The will is the governing power in the nature of man, bringing all the other faculties under its sway. The will is not the taste or the inclination, but it is the deciding power, which works in the children of men unto obedience to God, or unto disobedience….”

“You cannot control your impulses, your emotions, as you may desire, but you can control the will, and you can make an entire change in your life. By yielding up your will to Christ, [you] will be hid with Christ in God, and allied to the power which is above all principalities and powers. You will have strength from God that will hold you fast to His strength; and a new light, even the light of living faith, will be possible to you. But your will must cooperate with God’s will, not with the will of associates through whom Satan is constantly working to ensnare and destroy you….”

“By steadfastly keeping the will on the Lord’s side, [you will bring] every emotion … into captivity to the will of Jesus. You will then find your feet on solid rock. It will take, at times, every particle of willpower that you possess, but it is God that is working for you, and you will come forth from the molding process a vessel unto honor.”

“Talk faith. Keep on God’s side of the line. Set not your foot on the enemy’s side, and the Lord will be your helper. He will do for you that which it is not possible for you to do for yourself. The result will be that you will become like a “cedar of Lebanon.” Your life will be noble, and your works will be wrought in God. There will be in you a power, an earnestness, and a simplicity that will make you a polished instrument in the hands of God.”

“You need to drink daily at the fountain of truth, that you may understand the secret of pleasure and joy in the Lord. But … you must remember that your will is the spring of all your actions. This will, that forms so important a factor in the character of man, was at the Fall given into the control of Satan….”

“But the infinite sacrifice of God in giving Jesus, His beloved Son, to become a sacrifice for sin, enables Him to say, without violating one principle of His government, “Yield yourself up to Me; give Me that will; take it from the control of Satan, and I will take possession of it; then I can work in you to will and to do of My good pleasure.” When He gives you the mind of Christ, your will becomes as His will, and your character is transformed to be like Christ’s character.” —Messages to Young People, 151-154. RC 294.1 – RC 294.7.***