AGAMA SEJATI YANG PENUH BAHAGIA
“Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata.” Amsal 3:17.
“Kegembiraan jiwa adalah hal yang luar biasa. Ketika Kristus tinggal dalam jiwa, …” 19LtMs, Lt 297, 1904, par. 13.
“Mintalah bantuan dari sumber pertolongan ilahi. Kita membutuhkannya agar kita dapat memiliki kesehatan tubuh dan pikiran. Hiduplah dekat dengan Allah. Kita perlu dipisahkan dari segala keegoisan. Pikiran kita perlu disucikan dan diberi makan setiap hari dengan firman kebenaran dan keadilan.” 19LtMs, Lt 297, 1904, par. 14.
“Barangsiapa yang mengikuti jalan hikmat dan kekudusan tidak akan diganggu oleh penyesalan yang sia-sia atas waktu-waktu yang terbuang sia-sia, mereka juga tidak akan diganggu oleh kesuraman ataupun kengerian pikiran, …” HR 1 Maret 1872, par. 2.
“Banyak orang memiliki kesan bahwa kerohanian dan pengabdian kepada Allah adalah merugikan kesehatan. Ada banyak orang Kristen yang mengaku berimajinasi buruk tetapi tidak benar-benar memahami agama Alkitab. Mereka selalu berjalan di bawah awan. Mereka tampaknya malah menganggap suatu kebajikan untuk mengeluh tentang depresi rohani, pencobaan berat, dan konflik yang hebat.” HR 1 Maret 1872, par. 3.
“Agama sejati menyelaraskan manusia dengan hukum-hukum Allah, baik fisik, mental, maupun moral. Agama mengajarkan pengendalian diri, ketenangan, dan pengendalian diri. Agama memuliakan pikiran, memurnikan rasa, dan menguduskan pertimbangan. Agama menjadikan jiwa ikut ambil bagian dalam kemurnian surga. Iman akan kasih dan pemeliharaan Tuhan yang Maha Kuasa meringankan beban kecemasan dan kekhawatiran. Agama memenuhi hati dengan sukacita dan kepuasan, dalam keadaan apapun, baik dalam keadaan tertinggi maupun terendah. Agama secara langsung cenderung meningkatkan kesehatan, memperpanjang umur, dan meningkatkan kenikmatan kita atas segala berkatnya. Agama membuka sumber kebahagiaan yang tak pernah habis bagi jiwa. Kiranya semua orang yang belum memilih Kristus menyadari bahwa Dia memiliki sesuatu yang jauh lebih baik untuk disediakan kepada mereka daripada apapun yang mereka berusaha cari sendiri. Manusia melakukan kerugian dan ketidakadilan terbesar bagi jiwanya sendiri ketika ia berpikir dan bertindak bertentangan dengan kehendak Allah. Tidak ada sukacita sejati yang dapat ditemukan di jalan yang dilarang oleh Dia yang mengetahui apa yang terbaik, dan yang merencanakan kebaikan bagi ciptaan-Nya. Jalan pelanggaran mengarah pada kesengsaraan dan kehancuran; tetapi “jalan hikmat adalah jalan yang menyenangkan, dan segala jalannya adalah damai sejahtera.” [Amsal 3:17]” CE 68.1.
“… Ada hubungan yang erat antara pikiran dan tubuh, dan untuk mencapai standar moral dan intelektual yang tinggi, hukum-hukum yang mengendalikan keberadaan fisik kita harus dipatuhi. Untuk memastikan tabiat yang kuat dan seimbang, maka baik kekuatan mental maupun fisik harus dilatih dan dikembangkan.” CE 68.2.
“Her ways are ways of pleasantness, and all her paths are peace.” Proverbs 3:17 (KJV).
“Gladness of soul is a wonderful thing. When Christ abides in the soul, ….” 19LtMs, Lt 297, 1904, par. 13.
“Ask for help from the divine source of help. You need it, in order that you may have health of body and mind. Live close to God. You need to be separated from all selfishness. Your mind needs to be sanctified and fed daily with the words of truth and righteousness.” 19LtMs, Lt 297, 1904, par. 14.
“Those who follow the path of wisdom and holiness will not be troubled with vain regrets over misspent hours, neither will they be troubled with gloom or horror of mind, …” HR March 1, 1872, par. 2.
“Many cherish the impression that spirituality and devotion to God are detrimental to health. There are many professing Christians with diseased imagination who do not correctly represent the religion of the Bible. They are ever walking under a cloud. They seem to think it a virtue to complain of depression of spirits, great trials, and severe conflicts.” HR March 1, 1872, par. 3.
“True religion brings man into harmony with the laws of God, physical, mental, and moral. It teaches self-control, serenity, temperance. Religion ennobles the mind, refines the taste, and sanctifies the judgment. It makes the soul a partaker of the purity of heaven. Faith in God’s love and overruling providence lightens the burdens of anxiety and care. It fills the heart with joy and contentment in the highest or the lowliest lot. Religion tends directly to promote health, to lengthen life, and to heighten our enjoyment of all its blessings. It opens to the soul a never-failing fountain of happiness. Would that all who have not chosen Christ might realize that he has something vastly better to offer them than they are seeking for themselves. Man is doing the greatest injury and injustice to his own soul when he thinks and acts contrary to the will of God. No real joy can be found in the path forbidden by him who knows what is best, and who plans for the good of his creatures. The path of transgression leads to misery and destruction; but wisdom’s “ways are ways of pleasantness, and all her paths are peace.” [Proverbs 3:17.]” CE 68.1.
“… There is an intimate relation between the mind and the body, and in order to reach a high standard of moral and intellectual attainment, the laws that control our physical being must be heeded. To secure a strong, well-balanced character, both the mental and the physical powers must be exercised and developed.” CE 68.2.***