Renungan Pagi 20 September 2025

PEKABARAN PENTING PERIHAL PERSOALAN HIDUP YANG HARUS DIHADAPI DAN UJIAN YANG SESUNGGUHNYA

Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.” Yohanes 12:48.

“Kita memiliki pekabaran penting yang khidmat untuk disampaikan kepada dunia. Pekabaran ini membawakan ujian, bahkan ujian yang berat, di depan. Sabat adalah ujian yang besar. Sabat adalah garis pemisah antara yang setia dan benar, dan yang tidak setia dan pelanggar. Sabat ini, Allah telah perintahkan; dan barangsiapa yang mengaku sebagai pemelihara hukum, yang percaya bahwa mereka sekarang berada di bawah pemberitaan pekabaran malaikat ketiga, akan melihat bagian penting Sabat dari perintah keempat dalam pekabaran itu. Sabat adalah meterai Allah yang hidup. Mereka (umat-Nya) tidak akan mengurangi nilai Sabat demi kepentingan urusan pribadi atau pekerjaan atau kenyamanan mereka.”12LtMs, Ms 34, 1897, par. 34.

“Kita sedang mendekati akhir dari sejarah dunia ini. Kita sedang berhadapan langsung dengan konflik-konflik yang dahsyat, dan badai pertikaian yang hanya sedikit orang impikan; dan segenap waktu dan daya pikir kita harus dipusatkan pada persoalan-persoalan hidup yang ada di hadapan kita. Allah memiliki ujian untuk zaman ini, dan ujian-ujian itu haruslah jelas dan tak terbantahkan. Sekarang sudah terlambat untuk menjadi antusias terhadap ujian-ujian buatan manusia. Ujian besar untuk zaman ini adalah mengenai perintah-perintah Allah, khususnya Sabat, dan jangan sampai ada persoalan yang malah mengalihkan pikiran dan hati dari persiapan yang dibutuhkan untuk menghadapinya. Umat Allah akan menghadapi segala ujian yang dapat mereka tanggung. Masalah Sabat adalah ujian yang akan datang ke seluruh dunia. Kita tidak membutuhkan apa pun untuk datang sekarang, sebagai ujian bagi umat Allah, yang akan memperberat ujian yang sudah mereka miliki.” 12LtMs, Ms 167, 1897, par. 7.

“Janganlah melihat ke sekeliling untuk mencari ujian yang dapat dijatuhkan atas umat Allah. Allah telah memberikan ujian—yakni Sabat dari perintah keempat. “Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan kamu. … Maka haruslah orang Israel memelihara hari Sabat, dengan merayakan sabat, turun-temurun, menjadi perjanjian kekal. Antara Aku dan orang Israel maka inilah suatu peringatan untuk selama-lamanya, sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat.” [Keluaran 31:13, 16, 17.] Semua orang yang membawa hati yang dikuduskan kepada Allah untuk merayakan Sabat akan mendapati bahwa hari yang telah dikuduskan Allah itu adalah lebih dari yang mereka telah bayangkan. “Akulah TUHAN, yang menguduskan kamu.” [Ayat 13.] “Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat “hari kenikmatan”, dan hari kudus TUHAN “hari yang mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut TUHANlah yang mengatakannya.” [Yesaya 58:13, 14.].” 12LtMs, Ms 167, 1897, par. 21.

He that rejecteth me, and receiveth not my words, hath one that judgeth him: the word that I have spoken, the same shall judge him in the last day.” John 12:48 (KJV)

“We have a message of solemn import to bear to the world. It bears a test, a close test, on its front. The Sabbath is the great test question. It is the line of demarkation between the loyal and true, and the disloyal and transgressor. This Sabbath, God has enjoined; and those who claim to be commandmentkeepers, who believe that they are now under the proclamation of the third angel’s message, will see the important part the Sabbath of the fourth commandment holds in that message. It is the seal of the living God. They will not lessen the claims of the Sabbath to suit their business or convenience.” 12LtMs, Ms 34, 1897, par. 34.

“We are nearing the close of this world’s history. We are face to face with tremendous conflicts, storms of dissension of which few dream; and all our time and power of thought are to be centered on the living issues before us. God has tests for this age, and they are to stand out plain and unmistakable. It is too late now to become enthusiastic over any man-made tests. The great test for this time is on the commandments of God, especially the Sabbath, and nothing is to be brought in to draw the mind and heart from the preparation needed to meet it. The people of God will have all the test that they can bear. The Sabbath question is a test that will come to the whole world. We need nothing to come in now, as a test for God’s people, that shall make more severe for them the test they already have.” 12LtMs, Ms 167, 1897, par. 7.

“Do not look around to see if there are not tests that can be brought upon God’s people. God has given a test—the Sabbath of the fourth commandment. “Verily my Sabbaths ye shall keep: for it is a sign between me and you throughout your generations; that ye may know that I am the Lord that doth sanctify you. … Wherefore the children of Israel shall keep the Sabbath, to observe the Sabbath throughout their generations, for a perpetual covenant. It is a sign between me and the children of Israel forever: for in six days the Lord made heaven and earth, and on the seventh day He rested, and was refreshed.” [Exodus 31:13, 16, 17.] All who bring to the observance of the Sabbath a heart consecrated to God will find that the day God has sanctified is more to them than they had any idea of. “I am the Lord that doth sanctify you.” [Verse 13.] “If thou turn away thy foot from the Sabbath, from doing thy pleasure on my holy day; and call the Sabbath a delight, the holy of the Lord, honorable; and shalt honor him, not doing thine own ways, nor finding thine own pleasure, nor speaking thine own words: then shalt thou delight thyself in the Lord; and I will cause thee to ride upon the high places of the earth, and feed thee with the heritage of Jacob thy father: for the mouth of the Lord hath spoken it.” [Isaiah 58:13, 14.].” 12LtMs, Ms 167, 1897, par. 21.***