MENGUASAI SEGALA KEADAAN DALAM PENYEMPURNAAN TABIAT DENGAN PERISAI IMAN
“Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,” Efesus 6:16.
“Untuk dapat memiliki iman yang kuat, kita harus ditempatkan dalam keadaan-keadaan di mana iman kita akan diuji. Setiap godaan yang ditolak, setiap pencobaan yang ditanggung dengan berani, akan memberi kita pengalaman baru, dan memajukan kita dalam pekerjaan membangun tabiat… Merupakan hak istimewa kita dalam segala situasi untuk menjadi kuat dalam kekuatan Allah, dan bermegah dalam salib Kristus.” ST 5 Februari 1902, par. 3.
“Terlalu kecil dan sedikitlah iman orang Kristen zaman sekarang ini. Mereka bersedia bekerja bagi Kristus dan maksud-Nya hanya jika mereka sendiri dapat melihat prospek hasil yang baik. Padahal, kasih karunia ilahi akan membantu upaya setiap orang percaya yang sejati. Kasih karunia itu cukup bagi kita dalam segala keadaan. Roh Kristus akan mengerahkan kuasa pembaruan dan penyempurnaannya atas tabiat semua orang yang taat dan setia.” LP 296.1.
“Ingatlah bahwa dalam keadaan apa pun yang kita sedang jalani, kita sedang menyatakan motif, dan mengembangkan tabiat. … MH 499.2, GW 291.4.
“Manusia dapat membentuk keadaan, tetapi keadaan tidak boleh dibiarkan membentuk manusia. Kita justru harus memanfaatkan keadaan sebagai instrumen untuk bekerja. Kita harus menguasainya, tetapi jangan biarkan keadaan yang menguasai kita.” MH 500.2, GW 292.2.
“Tabiat dibentuk secara bertahap dan jiwa dilatih untuk mengerahkan segenap upaya dan energi yang sepadan dengan tugas yang harus diselesaikan. Jika kita adalah makhluk yang bergantung pada keadaan, maka kita pasti akan gagal menyempurnakan tabiat Kristen. PH159 60.3.
“Kita harus menguasai keadaan; dan jangan biarkan keadaan menguasai kita. Kita dapat menemukan kekuatan kita di salib Kristus. Kita dapat bertumbuh secara bertahap sekarang ini, menaklukkan kesulitan, dan mengatasi kekuatan kebiasaan. Kita perlu dirangsang oleh kuasa Yesus yang memberi hidup. Kita hendaknya tertarik kepada Kristus, dan dibalut dengan keindahan dan keunggulan ilahi-Nya.” PH159 60.4.
“Above all, taking the shield of faith, wherewith ye shall be able to quench all the fiery darts of the wicked.” Ephesians 6:16 (KJV)
To have strong faith, we must be placed in circumstances where our faith will be tried. Every temptation resisted, every trial bravely borne, gives us a new experience, and advances us in the work of character building… It is our privilege under all circumstances to be strong in the strength of God, and to glory in the cross of Christ.” ST February 5, 1902, par. 3.
“There is too little faith with Christians of today. They are willing to work for Christ and his cause only when they themselves can see a prospect of favorable results. Divine grace will aid the efforts of every true believer. That grace is sufficient for us under all circumstances. The Spirit of Christ will exert its renewing, perfecting power upon the character of all who will be obedient and faithful.” LP 296.1.
“Remember that in whatever position you may serve, you are revealing motive, developing character. …” MH 499.2, GW 291.4.
“Man can shape circumstances, but circumstances should not be allowed to shape the man. We should seize upon circumstances as instruments with which to work. We are to master them, but should not permit them to master us.” MH 500.2, GW 292.2.
“It is by degrees the character is formed and the soul trained to put effort and energy proportionate for the task which is to be accomplished. If we are creatures of circumstance, we shall surely fail of perfecting Christian character.” PH159 60.3.
“You must master circumstances; not allow circumstances to master you. You can find energy at the cross of Christ. You can now grow by degrees, and conquer difficulties, and overcome force of habit. You need to be stimulated by the life-giving force of Jesus. You should be attracted to Christ, and clothed with his divine beauty and excellence.” PH159 60.4, 3T 46.3.***