Pelajaran Sekolah Sabat 11 Oktober 2025

TEMA SEMESTER: PARA NABI BERBICARA (BAGIAN 1: YESAYA & YEREMIA)

Pelajaran 15, Sabat 11 Oktober 2025

YEREMIA

Selama empat puluh tahun, Yeremia harus berdiri di hadapan bangsa sebagai saksi kebenaran dan keadilan. Di masa kemurtadan yang tak tertandingi, ia harus mencontohkan dalam hidup dan tabiatnya tentang penyembahan kepada satu-satunya Allah yang benar. Selama pengepungan Yerusalem yang mengerikan, ia harus menjadi juru bicara Allah. Ia harus menyampaikan nubuat tentang kejatuhan keluarga Daud dan kehancuran bait suci yang indah yang telah dibangun oleh Salomo. Dan ketika dipenjara karena ucapannya yang berani, ia masih harus berbicara dengan jelas menentang dosa yang ada di tempat-tempat tinggi.—Prophets and Kings, hlm. 408.

MINGGU
GARIS KETURUNAN

1. Apakah asal usul dan warisan Yeremia? 

Yeremia 1:1 Inilah perkataan-perkataan Yeremia bin Hilkia, dari keturunan imam yang ada di Anatot di tanah Benyamin.

“Sebagai seorang anggota keimamatan Lewi, Yeremia telah dilatih sejak kecil untuk pelayanan suci.” —Prophets and Kings, hlm. 407.

SENIN

2. Apakah pekabaran pertama yang Allah sampaikan kepada Yeremia? Apa yang Allah firmankan tentang kelahiran dan kehidupan pemuda itu sebagai seorang nabi?

Yeremia 1:4, 5 Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: 5 “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”

“Dalam tahun-tahun persiapan yang membahagiakan itu, ia hampir tidak menyadari bahwa ia telah ditahbiskan semenjak kelahirannya untuk menjadi ‘seorang nabi bagi bangsa-bangsa;’…

“Diantara orang-orang yang mengharapkan kebangkitan rohani yang permanen sebagai hasil pembaharuan yang diadakan di bawah pemerintahan Yosia, terdapatlah Yeremia yang telah dipanggil Allah untuk jabatan kenabian saat masih muda, pada tahun ketiga belas pemerintahan Yosia.” —Prophets and Kings, hlm. 407.

SELASA

3. Apakah tanggapan awal Yeremia terhadap panggilan Allah, dan bagaimana Allah menanggapi kekhawatirannya?

Yeremia 1:6-8 Maka aku menjawab: “Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.” 7 Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: “Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. 8 Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.”

“Ketika panggilan ilahi datang, ia diliputi rasa ketidaklayakan. ‘Ah, Tuhan Allah!’ serunya, ‘aku tidak pandai berbicara: sebab aku masih muda.’ …

“Dalam diri Yeremia muda, Allah melihat seseorang yang akan setia pada kepercayaannya dan yang akan menegakkan kebenaran di tengah pertentangan besar. Semasa kecil ia telah terbukti setia; dan sekarang ia harus menanggung kesulitan, sebagai seorang prajurit salib yang baik. ‘Janganlah katakan, aku masih muda,’ Allah memerintahkan utusan pilihan-Nya; ‘sebab kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan (menyelamatkan) engkau.’” —Prophets and Kings, hlm. 407.

RABU

4. Tanda-tanda lahiriah dan pekabaran kenabian apa sajakah yang termasuk dalam panggilan Allah? 

Yeremia 1:11-16 Sesudah itu firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: “Apakah yang kaulihat, hai Yeremia?” Jawabku: “Aku melihat sebatang dahan pohon badam.” 12Lalu firman TUHAN kepadaku: “Baik penglihatanmu, sebab Aku siap sedia untuk melaksanakan firman-Ku.” 13Firman TUHAN datang kepadaku untuk kedua kalinya, bunyinya: “Apakah yang kaulihat?” Jawabku: “Aku melihat sebuah periuk yang mendidih; datangnya dari sebelah utara.” 14Lalu firman TUHAN kepadaku: “Dari utara akan mengamuk malapetaka menimpa segala penduduk negeri ini. 15Sebab sesungguhnya, Aku memanggil segala kaum kerajaan sebelah utara, demikianlah firman TUHAN, dan mereka akan datang dan mendirikan takhtanya masing-masing di mulut pintu-pintu gerbang Yerusalem, dekat segala tembok di sekelilingnya dan dekat segala kota Yehuda. 16Maka Aku akan menjatuhkan hukuman-Ku atas mereka, karena segala kejahatan mereka, sebab mereka telah meninggalkan Aku, dengan membakar korban kepada allah lain dan sujud menyembah kepada buatan tangannya sendiri.

“Syukur kepada Tuhan atas kata-kata, ‘membangun, dan menanam.’ (Yeremia 1:10). Melalui kata-kata Firman ini, Yeremia diyakinkan akan maksud Allah untuk memulihkan dan menyembuhkan. Pekabaran-Pekabaran yang harus disampaikan di tahun-tahun berikutnya bersifat tegas. Nubuat-nubuat tentang penghakiman yang akan segera datang harus disampaikan tanpa rasa takut.” —Prophets and Kings, hlm. 409.

KAMIS
PENTAHBISAN

5. Apakah yang Allah lakukan untuk memperlengkapi Yeremia menjadi seorang nabi?

Yeremia 1:9 Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: “Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu.”

JUMAT
PENUGASAN

6. Tugas apakah yang dipercayakan Allah kepada Yeremia?

Yeremia 1:10, 17, 18 Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam.” 17Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! 18Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri ini.

“Allah memberi Yeremia pekabaran teguran untuk disampaikan kepada umat-Nya, menyampaikan terus-menerus kepada mereka bahwa mereka sedang menolak nasihat Allah: ‘Aku telah berfirman kepadamu, bahkan sejak pagi-pagi buta Aku telah berfirman, tetapi kamu tidak mendengarkan Aku. Aku juga telah mengutus kepadamu semua hamba-Ku, para nabi, dan setelah bangun pagi-pagi buta Aku mengutus mereka dengan pekabaran: Bertobatlah kamu masing-masing dari tingkah lakunya yang jahat, sekarang, dan perbaikilah perbuatanmu, dan janganlah mengikuti allah lain untuk beribadah kepada mereka. Maka kamu akan diam di tanah yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu.’ (Yeremia 35:14-15 KJV).” —Testimonies for the Church, jilid 4, hlm. 164.

SABAT

7. Dorongan dan kepastian apakah yang Allah berikan kepada Yeremia untuk mempersenjatainya bagi misinya? 

Yeremia 1:8, 19 Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN…. 19 Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.”

“Dari dataran Sinear, ‘malapetaka’ akan ‘mengamuk menimpa seluruh penduduk negeri itu.’ ‘Aku akan menjatuhkan hukuman-Ku atas mereka,’ firman Tuhan, ‘karena segala kejahatan mereka, sebab mereka telah meninggalkan Aku.’ Yeremia 1:14, 16. Namun, nabi harus menyertai pekabaran-pekabaran ini dengan jaminan pengampunan bagi semua orang yang mau berbalik dari kejahatan mereka.” —Prophets and Kings, hlm. 409.

UNTUK PELAJARAN TAMBAHAN

Sebagai seorang ahli bangunan yang bijaksana, Yeremia di awal hidupnya berusaha untuk mendorong orang-orang Yehuda untuk meletakkan fondasi kehidupan rohani mereka yang luas dan dalam, dengan melakukan pekerjaan pertobatan yang sungguh. Telah lama mereka membangun dengan bahan yang disamakan oleh rasul Paulus dengan kayu, rumput kering, dan jerami, dan oleh Yeremia sendiri dikatakan sebagai sampah. “Orang akan menyebut mereka perak yang tidak berguna,” ia menyatakan tentang bangsa yang tidak bertobat, “karena Tuhan telah menolak mereka.” Yeremia 6:30. Sekarang mereka didesak untuk mulai membangun dengan bijaksana dan untuk kekekalan, menyingkirkan sampah kemurtadan dan ketidakpercayaan, dan menggunakan sebagai bahan fondasi emas murni, perak yang dimurnikan, batu-batu berharga—yakni iman dan ketaatan dan perbuatan baik—yang hanya dengan itu yang dapat diterima di hadapan Allah yang kudus.” —Prophets and Kings, hlm. 409.