BESARNYA PENGARUH HATI DAN PIKIRAN TERHADAP KESEHATAN TUBUH
“Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.” Amsal 17:22.
“Simpati yang terjalin antara pikiran (hati) dan tubuh sangatlah besar. Ketika yang satu terpengaruh, yang lain merespons. Kondisi pikiran sangat berkaitan dengan kesehatan sistem fisik. Jika pikiran merdeka dan bahagia, di bawah kesadaran akan perbuatan benar dan rasa puas dalam membahagiakan orang lain, maka pikiran akan menciptakan keceriaan yang akan memengaruhi seluruh sistem, menyebabkan sirkulasi darah yang lebih lancar dan seluruh tubuh menjadi lebih bugar. Berkat Tuhan adalah penyembuh, dan mereka yang berlimpah manfaat bagi orang lain akan menyadari berkat yang menakjubkan itu dalam hati dan kehidupan mereka. 4T 60.2.
“Hubungan antara pikiran (hati) dan tubuh sangatlah erat. Ketika salah satu terpengaruh, yang lain bersimpati. Kondisi pikiran memengaruhi kesehatan jauh lebih besar daripada yang disadari banyak orang. Banyak penyakit yang diderita manusia merupakan akibat dari depresi mental. Kesedihan, kecemasan, ketidakpuasan, penyesalan, rasa bersalah, ketidakpercayaan, semuanya cenderung menghancurkan daya hidup dan mengundang kerusakan serta kematian.” MH 241.1.
“Penyakit terkadang ditimbulkan, dan seringkali diperparah, oleh imajinasi pikiran ataupun hati. Banyak yang bahkan harus cacat seumur hidup padahal mungkin akan sembuh jika saja mereka berpikir bahwa merek dapat sembuh. Banyak yang membayangkan bahwa setiap paparan ringan akan menyebabkan penyakit, dan dampak buruknya ditimbulkan karena memang sudah diduga. Banyak yang meninggal karena penyakit yang penyebab sebenarnya adalah sepenuhnya khayalan.” MH 241.2.
“Keberanian, pengharapan, keyakinan iman, simpati (perbuatan baik), dan kasih, meningkatkan kesehatan dan memperpanjang hidup. Pikiran yang puas, jiwa yang riang, adalah kesehatan bagi tubuh dan kekuatan bagi jiwa.” MH 241.3.
“Tubuh yang sakit menyebabkan otak yang tidak teratur, dan menghambat karya kasih karunia pengudusan atas pikiran dan hati. Rasul berkata, “Dengan pikiranku sendiri aku melayani hukum Allah.” Jadi, jika kita mengejar jalan yang salah yang melemahkan atau mengaburkan kekuatan mental kita, sehingga persepsi kita menjadi tidak jernih untuk memahami nilai kebenaran, berarti kita sedang berperang melawan kepentingan kekal kita.” HR 1 September 1871, Pasal A, paragraf 2, RH 12 September 1871, paragraf 2.
“Menangani pria dan wanita yang pikiran dan tubuhnya sakit adalah pekerjaan yang baik. Hikmat yang agung dibutuhkan … untuk menyembuhkan tubuh melalui pikiran. Namun, hanya sedikit yang menyadari kekuatan pikiran atas tubuh. Banyak penyakit yang menimpa manusia adalah berawal dari pikiran dan hanya dapat disembuhkan dengan memulihkan kesehatan pikiran. Jauh lebih banyak dari yang kita bayangkan, adalah yang sedang sakit secara mental. Bahkan Penyakit hati (pikiran) menyebabkan banyak penderita dispepsia, karena gangguan mental memiliki pengaruh yang melumpuhkan pada organ pencernaan.” 3T 183.2.
“A merry heart doeth good like a medicine: but a broken spirit drieth the bones.” Proverbs 17:22 (KJV).
“The sympathy which exists between the mind and the body is very great. When one is affected, the other responds. The condition of the mind has much to do with the health of the physical system. If the mind is free and happy, under a consciousness of rightdoing and a sense of satisfaction in causing happiness to others, it will create a cheerfulness that will react upon the whole system, causing a freer circulation of the blood and a toning up of the entire body. The blessing of God is a healer, and those who are abundant in benefiting others will realize that wondrous blessing in their hearts and lives. 4T 60.2.
“The relation that exists between the mind and the body is very intimate. When one is affected, the other sympathizes. The condition of the mind affects the health to a far greater degree than many realize. Many of the diseases from which men suffer are the result of mental depression. Grief, anxiety, discontent, remorse, guilt, distrust, all tend to break down the life forces and to invite decay and death.” MH 241.1.
“Disease is sometimes produced, and is often greatly aggravated, by the imagination. Many are lifelong invalids who might be well if they only thought so. Many imagine that every slight exposure will cause illness, and the evil effect is produced because it is expected. Many die from disease the cause of which is wholly imaginary.” MH 241.2.
“Courage, hope, faith, sympathy, love, promote health and prolong life. A contented mind, a cheerful spirit, is health to the body and strength to the soul.” MH 241.3.
“A diseased body causes a disordered brain, and hinders the work of sanctifying grace upon the mind and heart. The apostle says, “With the mind I myself serve the law of God.” If then we pursue a course of wrong which weakens or beclouds our mental powers, so that our perceptions are not clear to discern the value of truth, we are warring against our eternal interest.” HR September 1, 1871, Art. A, par. 2, RH September 12, 1871, par. 2.
“To deal with men and women whose minds as well as bodies are diseased is a nice work. Great wisdom is needed … in order to cure the body through the mind. But few realize the power that the mind has over the body. A great deal of the sickness which afflicts humanity has its origin in the mind and can only be cured by restoring the mind to health. There are very many more than we imagine who are sick mentally. Heart sickness makes many dyspeptics, for mental trouble has a paralyzing influence upon the digestive organs.” 3T 183.2.***