DOA IMAN BAGI YANG SAKIT
“Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.” Yakobus 5:15.
“Kitab Suci menyatakan bahwa kita “harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu” (Lukas 18:1); dan jika ada suatu saat dimana kita memang perlu berdoa, itu adalah saat ketika kekuatan kita sedang melemah dan hidup kita seakan terlepas dari genggaman. Seringkali mereka yang sehat melupakan karunia rahmat yang luar biasa yang senantiasa dilimpahkan kepada mereka hari demi hari, tahun demi tahun, dan mereka tidak memberikan penghormatan kepada Allah atas kebaikan-Nya. Namun ketika sakit datang, baru Allah diingat. Ketika kekuatan manusia melemah, manusia merasakan kebutuhan mereka akan pertolongan ilahi. Dan Allah kita yang penuh belas kasihan tidak pernah berpaling dari jiwa yang dengan tulus mencari pertolongan-Nya. Dia adalah tempat perlindungan kita, baik dalam sakit maupun dalam sehat.” MH 225.1.
“Allah sama berkehendaknya untuk memulihkan kesehatan orang sakit sekarang ini, sama seperti ketika Roh Kudus mengucapkan kata-kata Firman-Nya melalui pemazmur (dalam Mazmur 103:13-14, 107:17-20). Dan Kristus adalah tabib yang penuh belas kasih sekarang sebagaimana yang Ia lakukan selama pelayanan-Nya di bumi. Di dalam Dia ada balsam penyembuh untuk setiap penyakit, kuasa yang memulihkan untuk setiap kelemahan. Murid-murid-Nya saat ini harus berdoa bagi orang sakit sebagaimana murid-murid zaman dahulu berdoa. Dan kesembuhan pun akan datang; karena “doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit.” (Yakobus 5:15). Kita perlu memiliki kuasa Roh Kudus, dan keyakinan iman yang tenang, yang dapat mengklaim janji-janji Allah. Janji Allah bahwa, “Mereka akan meletakkan tangan atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh” (Markus 16:18), adalah sama dapat dipercayanya sekarang ini seperti halnya pada zaman para rasul dahulu. Janji ini menunjukkan hak istimewa anak-anak Allah, dan iman kita hendaknya berpegang teguh pada semua yang dicakupnya. Hamba-hamba Kristus adalah saluran karya-Nya, dan melalui mereka Dia ingin menggunakan kuasa penyembuhan-Nya. Adalah tugas kita untuk mempersembahkan orang sakit dan yang menderita kepada Allah dalam pelukan iman kita. Kita hendaknya mengajar mereka untuk percaya kepada Sang Penyembuh Agung.” MH 226.1.
“… Ketika orang sakit berdoa memohon kesembuhan, Allah tidak selalu menjawab doa mereka sesuai keinginan mereka. Namun, meskipun mereka mungkin tidak langsung disembuhkan, Dia akan memberi mereka sesuatu yang lebih berharga—yakni karunia untuk menanggung penyakit mereka.” 18LtMs, Ms 49, 1903, par. 15.
“Dalam mendoakan orang sakit, kita harus berdoa agar, jika Allah berkehendak, maka mereka dapat disembuhkan. Namun, jika tidak, kiranya Dia memberikan karunia-Nya untuk menghibur mereka, serta kehadiran-Nya untuk menopang mereka dalam penderitaan mereka…” 7LtMs, Ms 26a, 1892, par. 11.
“Juruselamat ingin kita menguatkan orang yang sakit, yang putus asa, dan yang menderita, untuk berpegang teguh pada kekuatan-Nya. Melalui iman dan doa, kamar orang sakit dapat diubah menjadi Bait kesembuhan-Nya. … Jika kehidupan para hamba yang melayani orang sakit sedemikian rupa sehingga Kristus dapat pergi bersama mereka ke sisi tempat tidur pasien, akan datang kepadanya keyakinan bahwa Juruselamat yang penuh belas kasihan hadir, dan keyakinan ini sendiri akan sangat bermanfaat bagi penyembuhan jiwa dan tubuh.” MH 226.2.
“Dan Allah mendengar doa. Kristus telah berkata, “Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.” Sekali lagi Dia berkata, “Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati oleh Bapa-Ku.” Yohanes 14:14; 12:26. Jika kita hidup sesuai dengan firman-Nya, maka setiap janji berharga yang telah Dia berikan akan digenapi bagi kita. Kita sebenarnya tidak layak menerima belas kasihan-Nya, tetapi ketika kita menyerahkan diri kita kepada-Nya, Dia menerima kita. Dia akan bekerja untuk dan melalui mereka yang mengikuti-Nya.” MH 226.3.
“Tetapi hanya ketika kita hidup dalam ketaatan kepada firman-Nya saja, maka kita dapat mengklaim penggenapan janji-janji-Nya. Pemazmur berkata, “Jika aku memperhatikan kejahatan dalam hatiku, Tuhan tidak akan mendengarkan aku.” Mazmur 66:18. Jika kita hanya memberikan kepada-Nya ketaatan yang sebagian dan setengah hati, janji-janji-Nya tidak akan digenapi bagi kita.” MH 227.1.
“Dalam firman Allah kita memiliki petunjuk yang berkaitan dengan doa khusus untuk kesembuhan orang sakit. Tetapi memanjatkan doa semacam itu adalah tindakan yang paling khidmat, dan tidak boleh dilakukan tanpa pertimbangan yang saksama. Dalam banyak kasus terdapatlah doa untuk kesembuhan orang sakit, yang disebut sebagai iman tidak lain hanyalah kesombongan.” MH 227.2.
“Banyak orang mendatangkan penyakit bagi diri mereka sendiri karena pemanjaan diri mereka. Mereka tidak hidup sesuai dengan hukum alam ataupun prinsip-prinsip kemurnian yang ketat. Yang lain telah mengabaikan hukum kesehatan dalam kebiasaan makan dan minum, berpakaian, atau bekerja. Seringkali, suatu bentuk kejahatan menjadi penyebab kelemahan pikiran atau tubuh. Seandainya orang-orang ini memperoleh berkat kesehatan, banyak dari mereka malah akan terus menempuh jalan yang sama, yaitu pelanggaran hukum alam dan rohani Allah tanpa peduli, dengan alasan bahwa jika Allah menyembuhkan mereka sebagai jawaban doa, berarti mereka bebas untuk melanjutkan praktik-praktik mereka yang tidak sehat dan menuruti nafsu makan yang menyimpang tanpa kendali. Jika Allah melakukan mukjizat dalam memulihkan kesehatan orang-orang ini, Dia justru akan mendorong dosa.” MH 227.3.
“Mengajar orang untuk memandang Allah sebagai penyembuh kelemahan mereka adalah usaha yang sia-sia, kecuali jika mereka juga diajari untuk meninggalkan praktik-praktik yang tidak sehat. Agar menerima berkat-Nya sebagai jawaban doa, mereka harus berhenti berbuat jahat dan belajar berbuat baik. Lingkungan mereka harus bersih, kebiasaan hidup mereka harus benar. Mereka harus hidup selaras dengan hukum Allah, baik hukum alamiah maupun rohani.” MH 227.4.
“And the prayer of faith shall save the sick, and the Lord shall raise him up; and if he have committed sins, they shall be forgiven him.” James 5:15 (KJV).
“The Scripture says that “men ought always to pray, and not to faint” (Luke 18:1); and if ever there is a time when they feel their need of prayer, it is when strength fails and life itself seems slipping from their grasp. Often those who are in health forget the wonderful mercies continued to them day by day, year after year, and they render no tribute of praise to God for His benefits. But when sickness comes, God is remembered. When human strength fails, men feel their need of divine help. And never does our merciful God turn from the soul that in sincerity seeks Him for help. He is our refuge in sickness as in health.” MH 225.1.
“God is just as willing to restore the sick to health now as when the Holy Spirit spoke these words through the psalmist. And Christ is the same compassionate physician now that He was during His earthly ministry. In Him there is healing balm for every disease, restoring power for every infirmity. His disciples in this time are to pray for the sick as verily as the disciples of old prayed. And recoveries will follow; for “the prayer of faith shall save the sick.” (James 5:15). We have the Holy Spirit’s power, the calm assurance of faith, that can claim God’s promises. The Lord’s promise, “They shall lay hands on the sick, and they shall recover” (Mark 16:18), is just as trustworthy now as in the days of the apostles. It presents the privilege of God’s children, and our faith should lay hold of all that it embraces. Christ’s servants are the channel of His working, and through them He desires to exercise His healing power. It is our work to present the sick and suffering to God in the arms of our faith. We should teach them to believe in the Great Healer.” MH 226.1.
“… When the sick pray for recovery to health, the Lord does not always answer their prayer in just the way they desire. But even though they may not immediately be healed, He will give them that which is of more value—grace to bear their sickness.” 18LtMs, Ms 49, 1903, par. 15.
“In praying for the sick we are to pray that, if it be God’s will, they may be raised to health, but if not, that He will give them His grace to comfort, His presence to sustain them in their suffering…” 7LtMs, Ms 26a, 1892, par. 11.
“The Saviour would have us encourage the sick, the hopeless, the afflicted, to take hold upon His strength. Through faith and prayer the sickroom may be transformed into a Bethel. … If the life of the attendants upon the sick is such that Christ can go with them to the bedside of the patient, there will come to him the conviction that the compassionate Saviour is present, and this conviction will itself do much for the healing of both the soul and the body.” MH 226.2.
“And God hears prayer. Christ has said, “If ye shall ask anything in My name, I will do it.” Again He says, “If any man serve Me, him will My Father honor.” John 14:14; 12:26. If we live according to His word, every precious promise He has given will be fulfilled to us. We are undeserving of His mercy, but as we give ourselves to Him, He receives us. He will work for and through those who follow Him.” MH 226.3.
“But only as we live in obedience to His word can we claim the fulfillment of His promises. The psalmist says, “If I regard iniquity in my heart, the Lord will not hear me.” Psalm 66:18. If we render to Him only a partial, halfhearted obedience, His promises will not be fulfilled to us.” MH 227.1.
“In the word of God we have instruction relative to special prayer for the recovery of the sick. But the offering of such prayer is a most solemn act, and should not be entered upon without careful consideration. In many cases of prayer for the healing of the sick, that which is called faith is nothing less than presumption.” MH 227.2.
“Many persons bring disease upon themselves by their self-indulgence. They have not lived in accordance with natural law or the principles of strict purity. Others have disregarded the laws of health in their habits of eating and drinking, dressing, or working. Often some form of vice is the cause of feebleness of mind or body. Should these persons gain the blessing of health, many of them would continue to pursue the same course of heedless transgression of God’s natural and spiritual laws, reasoning that if God heals them in answer to prayer, they are at liberty to continue their unhealthful practices and to indulge perverted appetite without restraint. If God were to work a miracle in restoring these persons to health, He would be encouraging sin.” MH 227.3.
“It is labor lost to teach people to look to God as a healer of their infirmities, unless they are taught also to lay aside unhealthful practices. In order to receive His blessing in answer to prayer, they must cease to do evil and learn to do well. Their surroundings must be sanitary, their habits of life correct. They must live in harmony with the law of God, both natural and spiritual.” MH 227.4.***