MENAKLUKKAN DIRI SENDIRI
“Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.” Roma 7:25.
“Tubuh adalah media terpenting yang melaluinya pikiran dan jiwa dikembangkan untuk membangun tabiat. Oleh karena itu, musuh jiwa mengarahkan godaannya untuk melemahkan dan merendahkan kekuatan fisik. Keberhasilannya di sini sering kali berarti menyerahkan seluruh diri kepada kejahatan. Kecenderungan sifat fisik, kecuali bila berada di bawah kekuasaan kekuatan yang lebih tinggi, pasti akan mendatangkan kehancuran dan kematian. Tubuh harus ditundukkan kepada kuasa-kuasa yang lebih tinggi dari makhluk manusia. Hawa nafsu harus dikendalikan oleh kehendak diri yang diserahkan untuk berada di bawah kendali Allah. Kuasa akal budi yang agung, yang disucikan oleh kasih karunia ilahi, harus berkuasa dalam kehidupan. Kekuatan intelektual, stamina fisik, dan lamanya hidup bergantung pada hukum-hukum-Nya yang tiada berubah. Melalui ketaatan pada hukum-hukum ini, manusia dapat menjadi penakluk atas dirinya sendiri, penakluk atas kecenderungannya sendiri, penakluk atas kesewenangan dan kekuasaan “penguasa-penguasa dunia yang gelap ini,” dan atas “roh-roh jahat di udara.” Efesus 6:12. CSA 56:4.
“Orang yang berhasil menang dalam menaklukkan diri sendiri bukan menang oleh bakat, kecerdasan, atau kejeniusan atas kemauannya sendiri, melainkan ia menang melalui Allah. Orang yang tidak terkendali tidak akan lebih menyakiti orang lain selain dirinya sendiri yang menuruti kemauannya. Barangsiapa yang tidak mau bersusah payah mengendalikan dirinya, seleranya, dan hawa nafsunya, akan menjadi mangsa empuk bagi jerat setan. Yesus memanggilmu untuk dipulihkan bagi dirimu sendiri dan bagi Allah.” 8LtMs, Lt 1, 1893, par. 18.
“Ketika seseorang berserah kepada Kristus, pikirannya berada di bawah kendali hukum; tetapi hukum kerajaan-Nya inilah yang menyatakan pembebasan bagi setiap tawanan. Dengan menjadi satu dengan Kristus, manusia dimerdekakan. Ketundukan pada kehendak Kristus berarti pemulihan kepada kemanusiaan yang sempurna. Ketaatan kepada Allah adalah kebebasan dari belenggu dosa, pembebasan dari hawa nafsu dan dorongan manusia. Manusia dapat menjadi penakluk dirinya sendiri, penakluk kecenderungannya sendiri.” ST 1 Desember 1914, par. 10.
“Allah menghendaki agar semua orang yang percaya akan kebenaran untuk melakukan upaya khusus dan tekun guna menempatkan diri mereka dalam kondisi kesehatan jasmani sebaik mungkin, karena pekerjaan yang khidmat dan penting ada di hadapan kita. Kesehatan jasmani dan rohani dibutuhkan untuk pekerjaan ini; kesehatan jasmani bernilai sama pentingnya bagi pengalaman kerohanian yang sehat, bagi kemajuan dalam kehidupan Kristen, dan bagi kekudusan, sebagaimana tangan atau kaki bagi tubuh manusia.” 1T 618.3, CTBH 155.3.
“I thank God through Jesus Christ our Lord. So then with the mind I myself serve the law of God; but with the flesh the law of sin.” Romans 7:25 (KJV).
“The body is a most important medium through which the mind and the soul are developed for the upbuilding of character. Hence it is that the adversary of souls directs his temptations to the enfeebling and degrading of the physical powers. His success here often means the surrender of the whole being to evil. The tendencies of the physical nature, unless under the dominion of a higher power, will surely work ruin and death. The body is to be brought into subjection to the higher powers of the being. The passions are to be controlled by the will, which is itself to be under the control of God. The kingly power of reason, sanctified by divine grace, is to bear sway in the life. Intellectual power, physical stamina, and the length of life depend upon immutable laws. Through obedience to these laws, man may stand conqueror of himself, conqueror of his own inclinations, conqueror of principalities and powers, of “the rulers of the darkness of this world,” and of “spiritual wickedness in high places.” Ephesians 6:12. CSA 56.4.
“The self-conqueror triumphs through no aptitude, no smartness or genius of his own will, but he conquers through God. The uncontrolled will hurt none so much as the one who indulges his will. He who will not choose to take the trouble to exercise control over himself, his appetites, his passions, will fall an easy prey to satanic snares. Jesus calls for you to be restored to yourself and to God.” 8LtMs, Lt 1, 1893, par. 18.
“When one surrenders to Christ, the mind is brought under the control of the law; but it is the royal law, which proclaims liberty to every captive. By becoming one with Christ, man is made free. Subjection to the will of Christ means restoration to perfect manhood. Obedience to God is liberty from the thraldom of sin, deliverance from human passion and impulse. Man may stand conqueror of himself, conqueror of his own inclinations.” ST December 1, 1914, par. 10.
“God requires all who believe the truth to make special, persevering efforts to place themselves in the best possible condition of bodily health, for a solemn and important work is before us. Health of body and mind is required for this work; it is as essential to a healthy religious experience, to advancement in the Christian life and progress in holiness, as is the hand or foot to the human body.” 1T 618.3, CTBH 155.3.***