Renungan Pagi 23 Oktober 2025

MEMELIHARA DIRI DARI MAKANAN DAN MINUMAN YANG MEMBAHAYAKAN DAN MEMBINASAKAN

Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram.” Hakim-hakim 13:4.

“Allah telah mengirimkan pekabaran peringatan-Nya untuk menyadarkan pria dan wanita akan bahaya dan kebinasaan yang mereka hadapi. Namun, ribuan, ya, bahkan berjuta orang, mengabaikan Firman yang menunjukkan bahaya mereka. Mereka makan makanan yang merusak kesehatan. Mereka menolak untuk menyadari bahwa dengan makan makanan yang tidak pantas, dan minum minuman keras, mereka sedang mengikat diri mereka ke dalam perbudakan. Mereka pun melanggar hukum kehidupan dan kesehatan hingga nafsu makan membelenggu mereka. Setelah itu, ketika mereka mencoba memutuskan rantai ini, mereka seperti orang-orang yang kehilangan kuasa kekuatan. Selama bertahun-tahun mereka telah membinasakan tubuh yang adalah bait Allah, dan sekarang mereka tidak memiliki kuasa lagi untuk melawan Setan. Ketaatan sebenarnya akan menyelamatkan mereka dari hukuman pelanggaran, tetapi mereka tidak mau taat.” 14LtMs, Ms 155, 1899, par. 21.

“Tuhan melarang penggunaan anggur bagi para imam yang melayani di tempat kudus-Nya, dan perintah yang sama juga diberlakukan terhadap tembakau, pada penggunaannya sebagaimana yang diketahui; karena tembakau juga memiliki pengaruh yang mematikan pada otak. Dan selain mengaburkan pikiran, tembakau juga najis dan menajiskan. Hendaknya setiap orang menahan godaan untuk menggunakan wine, tembakau, daging, teh, atau kopi. Pengalaman telah menunjukkan bahwa pekerjaan yang jauh lebih baik dapat dicapai bila saja hal-hal berbahaya ini tiada.” SpTEd 35.3.

“Satu-satunya cara yang aman adalah dengan tidak menyentuh, tidak mencicipi, dan tidak memegang sedikitpun teh, kopi, wine, tembakau, opium atau minuman yang membuat kecanduan, dan minuman beralkohol atau yang merangsang.” 3T 488.1.

“Ketidakbertarakan atau masalah pengendalian diri dan hawa nafsu adalah dimulai di meja makan dengan mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Setelah beberapa waktu, seiring dengan melemahnya organ pencernaan, maka makanan yang baik bahkan tidak lagi memuaskan selera, dan muncullah keinginan untuk makanan dan minuman yang terasa lebih merangsang. Teh, kopi, dan daging-dagingan langsung memberikan efeknya yang buruk, dan banyak dinikmati dengan bebas. Di bawah pengaruhnya, sistem saraf terstimulasi, dan dalam beberapa kasus, untuk sementara waktu, intelek memang tampak seolah segar kembali, dan imajinasi menjadi lebih hidup. Namun, selalu ada akibatnya kemudian. Sistem saraf, yang telah terstimulasi secara berlebihan, lalu meminjam daya untuk penggunaan saat ini dari sumber dayanya di masa mendatang; dan semua penguatan sementara pada sistem ini selanjutnya akan diikuti oleh depresi. Nafsu makan, yang terdidik untuk menginginkan sesuatu yang lebih merangsang, segera meminta tembakau, wine, dan minuman keras.” ST 1 September 1887, par. 5, 3T 487.2.

“Semakin nafsu dimanjakan, semakin mendesak tuntutannya, dan semakin sulit dikendalikan. Semakin lemah sistem tubuh, dan semakin sulit hidup tanpa stimulan yang tidak alami, semakin besar hasrat untuk hal-hal ini, hingga keinginan menjadu tak terkendali, dan tampaknya tak ada daya untuk menolak hasrat yang tidak sesuai dengan hukum alami itu.” ST 1 September 1887, par. 6.

Now therefore beware, I pray thee, and drink not wine nor strong drink, and eat not any unclean thing.” Judges 13:4 (KJV).

“God has sent His warning message to arouse men and women to their danger and peril. But thousands, yes, millions, are disregarding the Word which points out their danger. They eat food which is ruinous to health. They refuse to see that by eating improper food, and drinking intoxicating liquor, they are binding themselves in slavery. They violate the laws of life and health until appetite holds them in its chains. Afterward, when they try to break these chains, they are as those shorn of power. For years they have been destroying God’s temple, and now they have no power to resist Satan. Obedience would have saved them from the penalty of transgression, but they were not willing to obey.” 14LtMs, Ms 155, 1899, par. 21.

“God prohibited the use of wine to the priests ministering in his sanctuary, and the same injunction would have been made against tobacco, had its use been known; for it, too, has a benumbing influence upon the brain. And besides clouding the mind, it is unclean and defiling. Let every one resist the temptation to use wine, tobacco, flesh-meats, tea, or coffee. Experience has demonstrated that far better work can be accomplished without these harmful things.” SpTEd 35.3.

“The only safe course is to touch not, taste not, handle not, tea, coffee, wines, tobacco, opium, and alcoholic drinks.” 3T 488.1.

“Intemperance commences at the table in the use of unhealthful food. After a time, as the digestive organs become weakened, the food does not satisfy the appetite, and there is a craving for more stimulating food and drinks. Tea, coffee, and flesh-meats produce an immediate effect, and are freely indulged in. Under their influence, the nervous system is excited, and in some cases, for the time being, the intellect seems to be invigorated, and the imagination to be more vivid. But there is always a reaction. The nervous system, having been unduly excited, borrowed power for present use from its future resources; and all this temporary invigoration of the system is followed by depression. The appetite, educated to crave something stronger, soon calls for tobacco, wines, and liquors.” ST September 1, 1887, par. 5, 3T 487.2.

“The more the appetite is indulged, the more imperative are its demands, and the more difficult it is to control. The more debilitated the system becomes, and the less able to do without unnatural stimulants, the more the passion for these things increases, until the will is overborne, and there seems to be no power to deny the unnatural craving.” ST September 1, 1887, par. 6.***